Liga 1
Buntut Liga 1 2020 Dibatalkan, Bos Borneo FC Curhat di Twitter, hingga Persib Bandung Batal Juara
Buntut Liga 1 2020 resmi dibatalkan, bos Borneo FC Nabil Husein Said Amin curhat di Twitter, hingga Persib Bandung batal juara.
TRIBUNKALTARA.COM - Buntut Liga 1 2020 resmi dibatalkan, bos Borneo FC Nabil Husein Said Amin curhat di Twitter, hingga Persib Bandung batal juara.
Terjawab sudah kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 yang akhirnya resmi dibatalkan melalui rapat Exco PSSI, Rabu (20/1/2020).
Imbas dibatalkannya Liga 1 2020 akibat pandemi, PSSI menetapkan tidak ada juara dan degradasi.
Alhasil keputusan tersebut memaksa suporter Persib Bandung, Bobotoh gigit jari.
Pasalnya klub kebanggaan Bobotoh, Persib Bandung batal juara Liga 1 2020, padahal Maung Bandung memimpin di puncak klasemen sebelum kompetisi dihentikan.
Sementara itu beragam respons mewarnai keputusan rapat Exco PSSI usai kompetisi Liga 1 2020 dibatalkan.
Baca juga: Respons Iwan Bule saat Polisi Tak Izinkan Liga 1 2020 Digelar Lagi, Reaksi Marc Klok Jadi Sorotan
Termasuk bos Borneo FC Nabil Husein Said Amin yang menyampaikan curhat di Twitter setelah Liga 1 2020 dibatalkan.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan alias Iwan Bule menegaskan keputusan Exco PSSI didasari masukan klub peserta Liga 1 dan 2.
"Berdasarkan masukan dan kemudian Exco PSSI membahasanya, akhirnya diputuskan soal kejelasan Liga 1 dan 2 itu. Exco PSSI memutuskan kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2020 dibatalkan,'' kata Mochamad Iriawan mengutip laman resmi PSSI.
Dengan dibatalkannya kompetisi musim 2020/2021 dan hasil keputusan, maka Persib Bandung sebagai pemuncak klasemen tidak dianggap sebagai juara.
Skuad Persib Bandung mengemas sembilan poin dari tiga pertandingan Liga 1 2020/2021.
Anak asuh Robert Rene Alberts itupun memiliki nasib serupa dengan Gresik United.
Gresik United tengah berada di puncak klasemen Indonesia Super League (ISL) 2015 atau dikenal dengan QNB League 2015.
Saat itu, Gresik United memimpik klasemen dengan sembilan poin hasil dari tiga pertandingan.
Akan tetapi kompetisi musim itu harus dihentikan oleh PSSI pada Mei 2015 karena larangan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.
Saat itu, setelah menggelar rapat Komite Eksekutif, PSSI memutuskan menghentikan kompetisi karena kondisi force majeure.
"PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi karena kondisi force majeure. Keputusan ini mengikat, tidak hanya untuk PT Liga Indonesia, tetapi seluruh klub dan stakeholder sepak bola Indonesia," ungkap Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
"Ini terjadi di luar kehendak PSSI. Keadaan force majeure mengakibatkan tidak ada yang bisa dijalankan PSSI oleh karena negara tidak melayaninya. Dengan demikian seluruh kompetisi kami nyatakan berhenti," ujarnya.
Baca juga: Terungkap Alasan Institusi Idham Azis Tak Berikan Izin, Peserta Liga 1 Sepakat Kompetisi Digelar
Pada 26 April 2015, PT Liga Indonesia memutuskan menghentikan sementara pertandingan ISL dan Divisi Utama.
Penghentian itu terkait surat Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengenai larangan pemberian izin keramaian polisi ke seluruh kompetisi sepak bola di bawah PSSI.
Kemudian pada 27 April 2015, Menpora menggelar rapat dengan perwakilan 18 klub ISL.
Akan tetapi rapat itu tak menemui hasil karena kedua belah pihak tidak menghasilkan kesepakatan soal induk penyelenggara kompetisi.
Bos Borneo FC Curhat
Terpisah, Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin mengungkapkan curahan hatinya ( curhat ) di akun Twitter, setelah Liga 1 2020 resmi dibatalkan.
Menurutnya ada kerinduan untuk kembali menyaksikan pertandingan sepak bola di lapangan.
Terlebih menurut Nabil Husein Said Amin, kompetisi di luar negeri tetap berjalan semestinya meski di tengah pandemi Covid-19.
"Ada juga perasaan kangen lapangan bola ya ? Apalagi ngeliat tim luar indonesia pada persiapan latihan dan pertandingan," tulis Nabil Husein Said Amin di akun Twitternya, Kamis (21/01/2021).
Sontak cuitan Nabil Husein Said Amin langsung direspons klub kebanggaan Pusamania, Borneo FC.
"Kangen sangat bosku," tulis Twitter Borneo FC.
Jauh sebelum Liga 1 2020 resmi dibatalkan, sejatinya pihak Borneo FC telah bersuara nyaring mempertanyakan ketidakjelasan kompetisi.
Manajer Borneo FC, Farid Abubakar mempertanyakan apa penyebab izin keramaian kompetisi yang tak kunjung diterbitkan.
Pihak Kepolisian belum memberikan lampu hijau kepada PSSI dan PT LIB untuk bisa menggulirkan kompetisi.
Menurut Farid Abubakar, semua klub, termasuk Borneo FC, menantikan kejelasan dari kompetisi Liga 1.
Baca juga: Daftar Pemain Timnas U-23 Indonesia Persiapan SEA Games 2021, Persib Kurang Dilirik Shin Tae-yong
Padahal, surat permohonan izin keramaian sudah beberapa kali dikirimkan PSSI kepada pihak Kepolisian.
“Ada apa sebenarnya dengan sepakbola kita? Kenapa sampai saat ini sepak bola kita masih belum bisa bergulir karena pandemi virus corona?," kata Farid Abubakar.
"Sementara acara kumpul-kumpul lainnya, kok aman-aman saja?" ujar Farid Abubakar.
Kata Farid Abubakar, protokol kesehatan yang ketat sudah disiapkan untuk menggelar kompetisi.
Apalagi seluruh pertandingan dipastikan berlangsung tanpa penonton.
“Sepak bola kita siap mengikuti protokol yang ada dan bahkan siap digulirkan tanpa penonton," tutur Farid Abubakar seperti dilansir dari laman resmi klub.
Farid Abubakar berharap orang nomor satu di Indonesia dapat membantu dalam berkomunikasi dengan pihak Kepolisian.
"Tetapi ada apa sebenarnya dengan perizinan negara kita? Waktu pelantikan Menpora yang baru kala itu Pak Jokowi bicara: ‘Sepakbolanya, Pak’. Presiden meminta tolong kepada Menteri Olahraga untuk sepak bola kita dibuat baik, bukan diberhentikan," kata Farid Abubakar.
Baca juga: Pemain Persib Bandung Bongkar Rahasia Kemenangan Timnas Indonesia U-19, Skuad Shin Tae-yong Kompak
"Persoalan izin saya harap Menpora dan mungkin Pak Presiden juga bisa langsung meminta kepada pihak Kepolisian untuk mengeluarkannya,” sambung Farid Abubakar.
Sementara itu, PT LIB akan memanggil klub Liga 1 dan Liga 2 pada 22 Januari 2021 untuk membahas kelanjutan kompetisi.
Hasil pertemuan PT LIB dengan klub akan dibawa dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI guna menentukan nasib kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official