Virus Corona

Seminggu Setelah Disuntik Vaksin Corona Sinovac, Bupati Sleman Sri Purnomo Malah Positif Covid-19

Kabar terbaru menimpa Bupati Sleman, Sri Purnomo setelah seminggu disuntik vaksin corona Sinovac, kini malah kondisinya positif Covid-19.

Kolase TribunKaltara.com via TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando dan Tribunnews
Bupati Sleman positif Covid-19 setelah sepekan disuntik vaksin corona Sinovac. (Kolase TribunKaltara.com via TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando dan Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Kabar terbaru menimpa Bupati Sleman, Sri Purnomo setelah seminggu disuntik vaksin corona Sinovac, kini malah kondisinya positif Covid-19.

Kondisi tak terduga dialami Bupati Sleman, Sri Purnomo sepekan setelah menerima vaksin corona Sinovac.

Dikabarkan Bupati Sleman Sri Purnomo sempat mengalami panas tinggi dan batuk-batuk secara tiba-tiba, setelah seminggu disuntik vaksin corona Sinovac.

Belakangan diketahui Bupati Sleman itu dinyatakan positif Covid-19 sejak Kamis (21/01/2021).

Sri Purnomo dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan rapid antigen dengan hasil reaktif dan dilanjutkan pemeriksaan tes swab PCR.

Orang nomor satu di Sleman itu dinyatakan terpapar virus corona tepat tujuh hari setelah disuntik vaksin corona Sinovac tahap pertama, pada Kamis (14/01/2021) lalu.

"Bapak Bupati saat ini melakukan isolasi mandiri, karena hasil antigen kemarin (Rabu) reaktif kemudian hasil swab PCR hari ini (Kamis) positif," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya, dihadapan awak media, saat menggelar Jumpa Pers, Kamis sore.

Lebih detail tentang ihwal Bupati Sleman positif diceritakan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo.

Menurut dia, Bupati Sleman Sri Purnomo pada Selasa 19 Januari 2021 malam, sempat merasakan batuk-batuk dan suhu tubuhnya tinggi mencapai 37,6 derajat.

Baca juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Bertahap, Wali Kota Tarakan dr Khairul Imbau Warga Tak Takut Divaksin

Lalu, hari Rabu dilakukan tes antigen dengan hasil positif.

 Keesokan harinya, untuk meyakinkan diagnose, dilakukan uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Siang hari tadi sudah keluar, ternyata positif," ujar dia.

Joko mengatakan, kondisi Bupati sebelumnya hanya demam ringan dan batuk ringan, tidak terlalu berat.

Bahkan, telah dilakukan uji thorax dan CT scan thorax hasilnya paru-paru dalam keadaan bersih.

Artinya, kata dia, tidak ada tanda pnemounia.

"Secara fisik semuanya bagus. Saat ini beliau memilih untuk Isolasi mendiri di rumah dinas.

Sesuai anjuran pemerintah pusat, pasien tanpa gejala cukup Isolasi di rumah," jelas dia.

Soal Vaksinasi

Joko mengungkapkan, Bupati Sri Purnomo merupakan salah satu tokoh yang mendapat suntikan vaksin corona Sinovac tahap pertama di Sleman.

Ketika disuntik vaksin corona Sinovac, kondisi Bupati Sleman saat itu dalam keadaan baik.

Menurutnya, tensi menunjukkan hasil bagus dan tidak ada riwayat kispa dalam sepekan terakhir sehingga, memenuhi syarat untuk disuntik Vaksin.

Joko mengatakan, pemberian vaksin tahap pertama belum memberikan efek kekebalan atau antibodi belum terbentuk memadai sehingga harus dilakukan penyuntikan tahap kedua.

Jeda waktunya minimal 14 hari dari penyuntikan pertama.

Penyuntikan vaksin tahap kedua berfungsi sebagai booster atau penguat sehingga ketika vaksin sudah diberikan dua kali, kata dia, maka akan membentuk kekebalan tubuh secara optimal.

Baca juga: Wali Kota Tarakan dr Khairul Tidak Ikut Vaksinasi Covid-19 Perdana, Ternyata Ini Alasannya

"(Bupati) bukan menjadi positif gara-gara vaksin.

Tetapi kebetulan saja seminggu lalu divaksin dan hari ini positif," kata Joko, sembari menjelaskan bahwa kekebalan tubuh memiliki kurva.

 Pada penyuntikan vaksin tahap pertama, kekebalan tubuh baru akan naik, kemudian ketika disuntik vaksin tahap kedua maka kekebalan tubuh akan mencapai puncaknya.

Ia menjelaskan, orang yang telah disuntik vaksin dengan orang yang tidak disuntik vaksin ketika terpapar virus Corona, terdapat perbedaan pada gejala.

Di mana yang disuntik vaksin tidak bergejala berat.

"Karena virusnya yang masuk itu lebih sedikit dibanding yang belum divaksin," terang dia.

Roda Pemerintahan

Sekda Sleman Harda Kiswaya mengungkapkan, kondisi Bupati Sri Purnomo saat ini dalam keadaan baik.

Masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

 Sehingga, meskipun dinyatakan positif corona dipastikan masih tetap bisa memimpin roda Pemerintahan Kabupaten Sleman.

"Hanya memang dilakukan secara daring, karena melakukan isolasi mandiri di rumah dinas," tutur Harda.

Menurutnya, warga masyarakat masih bisa melakukan interaksi dengan Bupati melalui daring, ataupun via telepon.

Baca juga: Heboh Vaksin Sinovac yang Disuntikkan ke Presiden Jokowi Tak Berhasil, Satgas Covid-19 Beri Jawaban

Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo melalui media sosial-nya juga sudah memberikan keterangan mengenai kabar dirinya yang dinyatakan positif Covid-19.

 Ia mengatakan, saat ini dalam kondisi sehat. Tidak ada gejala apapun.

Pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat, untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.

 Memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.

"Mudahan-mudahan dengan disipilin prokes maka Covid-19 ini bisa segera selesai," harap Sri Purnomo.

Penjelasan Dokter

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto memberikan penjelasannya.

Dokter Tonang menegaskan, penyebab Bupati Sleman positif Covid-19 bukan karena vaksin.

"Nomor satu, pasti bukan dari vaksin. Karena vaksin itu isinya virus mati, tidak mungkin menimbulkan infeksi," ungkap dr Tonang saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis malam.

Wakil Direktur dan Diklit sekaligus Jubir Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto
Wakil Direktur dan Diklit sekaligus Jubir Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto (Tribunnews/Ist)

Baca juga: Sempat Tak Mengalami Efek Samping, Kini Ariel NOAH Merasakan Hal Tak Biasa Setelah 24 Jam Divaksin

Tonang menjelaskan, tidak serta merta orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 langsung bisa kebal dari virus tersebut.

Namun, tubuh manusia membutuhkan waktu untuk membentuk antibodi yang mampu menangkal virus Covid-19.

"Dilaporkan di penelitian ilmiah, sekitar hari ke-12 setelah suntikan (vaksin) pertama, baru mulai terbentuk antibodi, tapi masih sedikit sekali."

"Ibaratnya baru membuat cetakannya, purwarupanya."

"Kemudian nanti hari ke-14, disuntik (vaksin) kedua, baru ini yang bisa dengan cepat meningkatkan antibodinya," ungkap Tonang.

Baca juga: Mengaku Gugup dan Gemetaran, Ini Sosok dr Abdul Muthalib yang Suntik Vaksin Sinovac ke Lengan Jokowi

Sedangkan untuk membentuk antibodi yang mampu melindungi, Tonang menyebut setidaknya membutuhkan waktu 28 hari.

"Hari ke-28 diharapkan tercapai level antibodi yang memberi proteksi," ungkap Tonang.

Lebih lanjut Tonang menjelaskan, orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 masih memungkinkan untuk terkena Covid-19.

"Sebagaimana orang yang pernah kena Covid, masih bisa terinfeksi Covid lagi."

"Bedanya, orang yang pernah kena Covid-19 kalau terkena lagi, gejalanya ringan atau bahkan tanpa gejala."

"Seperti orang diberi vaksin, masih tetap ada risiko untuk kena, tapi kalau pun kena, sudah punya antibodi, sehingga mencegah timbulnya gejala," jelas Tonang.

Sehingga Tonang menegaskan, Bupati Sleman Sri Purnomo positif Covid-19 bukan karena vaksin.

"Pada kasus ini, beliau terinfeksi dari yang lain entah dari mana," ungkap Tonang.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bupati Sleman Dinyatakan Positif Covid-19, padahal Sepekan Lalu Divaksin, https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/21/bupati-sleman-dinyatakan-positif-Covid-19-padahal-sepekan-lalu-divaksin.
Editor: Eko Sutriyanto
dan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Ahli soal Bupati Sleman Positif Covid-19 Setelah Divaksin, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/21/penjelasan-ahli-soal-bupati-sleman-positif-Covid-19-setelah-divaksin.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved