Berita Daerah Terkini

Misteri Ledakan Keras di Buleleng Bali Hari Ini, Warga Duga Bom Meledak, BMKG Sebut Bukan Gempa Bumi

Misteri ledakan keras di Buleleng Bali, awalnya warga menduga bom meledak, sedangkan BMKG menyebut bukan gempa bumi.

Editor: Amiruddin
KOMPAS.COM
ILUSTRASI Misteri ledakan keras di Buleleng Bali, awalnya warga menduga bom meledak, sedangkan BMKG menyebut bukan gempa bumi. (Kompas.com) 

TRIBUNKALTARA.COM - Misteri ledakan keras di Buleleng Bali, awalnya warga menduga bom meledak, sedangkan BMKG menyebut bukan gempa bumi.

Suara ledakan keras di Buleleng Bali hari ini masih menjadi misteri.

Belum diketahui pasti dari mana sumber ledakan keras di Buleleng tersebut.

Berdasarkan kesaksian warga, awalnya ada yang menduga SPBU meledak, hingga ledakan bom.

Suara dentuman keras tersebut viral di media sosial, dan mengundang tanya dari warganet. 

Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Positif Virus Corona, Wiku Adisasmito Duga Terinfeksi Saat Makan

Baca juga: 6 Simpatisan Habib Rizieq Shihab Tewas Tertembak, FPI Lapor ke Komite Antipenyiksaan Internasional

Baca juga: Kasus Bertubi Habib Rizieq Saat Mendekam di Bui, PTPN VIII Lapor ke Polisi Soal Lahan Markaz Syariah

Suara dentuman yang cukup keras menggegerkan warga Kabupaten Buleleng, Bali, pada Minggu, 24 Januari 2021 sekitar pukul 10.00 wita.

Hingga saat ini belum diketahui sumber maupun penyebab dari suara dentuman itu.

Berikut ini fakta-fakta yang dirangkum Tribun Bali, terkait fenomena dentuman tersebut;

1. Terdengar di 3 kecamatan

Suara dentuman itu terdengar hingga di sejumlah wilayah yang ada di Buleleng, Bali.

Setidaknya terdengar di 3 kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng.

Adalah Kecamatan Kubutambahan, Kecamatan Buleleng, dan Kecamatan Sukasada.

Perbekel Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali Gede Pariadnyana mengaku mendengar jelas suara dentuman itu sebanyak 1 kali.

Kala itu, Pariadnya tengah menerima sejumlah tamu di kediamannya.

Hingga tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara dentuman yang cukup keras, sebanyak satu kali.

Sontak ia pun bergegas mengecek keadaan sekitar.

"Awalnya saya kira ada kebakaran, atau SPBU yang meledak. Namun sampai sekarang tidak ada informasi terjadinya kebakaran.

Warga sekitar juga sempat mendengar dentuman itu. Semua bertanya-tanya ada apa," jelasnya.

2. Jarak 10 km dari bibir pantai

Selain Perbekel Pariadnyana, suara dentuman itu juga didengar warga.

Salah satu nelayan asal Banjar Dinas Segara, Desa Kubutambahan, Komang Wagiastra (53).

Kala itu, Wagiastra mengaku tengah melaut.

Lantas ia tiba-tiba dikejutkan dengan adanya suara dentuman yang sangat keras.

"Saat itu saya lagi mencari ikan di tengah laut. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari bibir pantai.

Suaranya terdengar jelas. Saya kira ada gardu yang meledak,"ungkapnya.

3. Dikira bom

Selain di Kecamatan Kubutambahan, suara dentuman itu juga terdengar hingga di Kota Singaraja dan Desa/Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.

Salah seorang warga Desa Sukasada, I Gusti Ngurah Putra Sana juga mengaku terkejut dengan suara dentuman itu.

"Saya kira ada bom. Kaget lah, suara dentumannya keras sekali," katanya.

4. Viral di media sosial

Suara dentuman misterius ini juga ramai dibicarakan oleh warganet di sosial.

Mereka bertanya-tanya dari sumber suara suara ledakan tersebut.

Bahkan ada yang menduga suara itu berasal dari proyek Bendungan Tamblang.

Mengingat pihak pekerja kerap melakukan blasting tanah menggunakan bahan peledak.

Dikonfirmasi terkait dugaan itu, Satker Bendungan BWS Bali Penida, I Gusti Putu Wandira mengatakan, blasting tanah dengan menggunakan bahan peledak memang sering dilakukan oleh pihaknya.

Namun suara ledakan semestinya tidak sampai terdengar hingga di wilayah Kota bahkan di Kecamatan Sukasada.

"Peledakan memang ada, tapi di dalam terowongan. Tidak mungkin bisa sampai terdengar di kota. Jarak antara proyek dengan kota kan cukup jauh, sekitar 20 kilometer.

Kalau kami melakukan peledakan selalu memberikan aba-aba berupa suara sirine dan hitung mundur," terangnya.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana hingga berita ini ditulis belum dapat dikonfirmasi.

"Saya masih di jalan, nyetir. Tunggu ya," singkatnya.

Baca juga: Angkat Kasus Menteri Juliari Batubara & Edhy Prabowo, KPK Diserang Lagi, Febri Diansyah Curigai Ini

Baca juga: Ada Kode Rahasia di Kawasan Puncak, Pilih Vila Atau Villa, Tempat Untuk Calon Pelanggan Prostitusi?

Baca juga: Diuntungkan Statistik, Lanjutan Piala FA Manchester United Jamu Liverpool di Old Trafford Malam Ini

5. Anomali sinyal

Pusat Gempabumi Regional (PGR) III Denpasar menyampaikan adanya anomali sinyal yang terekam pada sensor di Singaraja milik BMKG.

"Begitu kami cek pada pukul 10.27 WITA ternyata ada anomali sinyal namun sinyal ini bukan sinyal seismik gempabumi karena kami lihat tidak dicacat oleh beberapa sensor lain disekitarnya. Tapi hanya terekam di sensor Singaraja saja," ujar observer PGR III Denpasar, Indira, Minggu 24 Januari 2021.

Ia menambahkan pihaknya kemudian mendapatkan kabar dari masyarakat terlihat meteor jatuh dan lain sebagainya, tapi dari kami BMKG yang memiliki kewenangan kegempaan kami mengkonfirmasi bahwa suara ledakan tersebut bukan merupakan akibat gempa bumi.

"Setelah kami cek pada kira-kira pukul 10.27 WITA memang ada anomali sinyal di sensor Singaraja milik BMKG namun bukan merupakan sinyal seismik gempa bumi," tegasnya.

Indira menyampaikan pihaknya memerlukan konfirmasi lebih lanjut dengan lembaga-lembaga lain, kalau memang kesaksian masyarakat itu melihat meteor atau lain sebagainya harus dikoordinasikan dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

6. Durasi getaran kurang lebih 20 detik

Menurutnya untuk alat sensor itu sensitif terhadap banyak hal.

Bisa karena gempa bumi, gunung api, nuklir semua itu bisa tercatat sebenarnya tapi ada klasifikasinya menentukan ini itu sinyal seismik gempabumi atau sinyal yang lain.

"Dari pola di seismogramnya ini kita bisa lihat, kenapa kita bisa bilang ini bukan gempa bumi karena beberapa sensor yang terdekat dari sensor Singaraja ini tidak mencatat rekaman tersebut juga.

Jadi hanya satu sensor saja yang merekam getaran yaitu Singaraja," paparnya.

Ia menambahkan durasi getaran yang tercatat pada sensor itu kurang lebih 20 detik dan kalau disetarakan dengan magnitudo setara dengan 1,1 magnitudo.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 6 Fakta Dentuman yang Hebohkan Warga Bali, Durasi Getaran 20 Detik & Terdengar hingga di 3 Kecamatan, https://bali.tribunnews.com/2021/01/24/6-fakta-dentuman-yang-hebohkan-warga-bali-durasi-getaran-20-detik-terdengar-hingga-di-3-kecamatan?page=all
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Kambali
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved