Berita Nasional Terkini

Data Terbaru BPS, Jumlah Penduduk Indonesia Bertambah 32 Juta Jiwa, Kalimantan Utara Paling Sedikit

Data Badan Pusat Statistik, Jumlah penduduk Indonesia bertambah 32 juta orang, Kalimantan Utara paling sedikit

Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/AMIRUDDIN
Tugu Putri Lemlai Suri yang berada di ibu kota Kaltara, Tanjung Selor. (TRIBUNKALTARA.COM/AMIRUDDIN) 

TRIBUNKALTARA.COM - Data terbaru Badan Pusat Statistik ( BPS ), Jumlah penduduk Indonesia bertambah 32 juta orang, Kalimantan Utara ( Kaltara ) paling sedikit.

Provinsi Kaltara menjadi daerah dengan jumlah penduduk paling sedikit di Indonesia.

Provinsi paling bungsu di Indonesia tersebut hanya memiliki sekira 700 ribu penduduk.

Saat ini, Kaltara terdiri atas empat kabupaten dan satu kota.

Yakni, Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau, Tana Tidung dan Kota Tarakan.

Baca juga: Perjudian di Hutan Kabupaten Tana Tidung, AKBP Teguh Triwantoro: Pelaku Terancam Penjara 10 Tahun

Baca juga: Tak Hanya Sabung Ayam, Polres Bulungan Juga Temukan Judi Dadu dan Kartu, Omzet Ratusan Juta Rupiah

Baca juga: UPDATE Tambah 32, Kasus Positif Covid-19 Malinau Berjumlah 426, Kasus Transmisi Lokal Mendominasi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, Sensus Penduduk 2020 mencatat penduduk Indonesia pada September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa.

Sejak Indonesia menyelenggarakan Sensus Penduduk yang pertama pada tahun 1961, jumlah penduduk terus mengalami peningkatan.

"Hasil sensus 2020 dibandingkan dengan 2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun," ujar Kepala BPS Suhariyanto melalui keterangan resmi yang dikutip, Jumat (22/1/2021).

Sementara dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir atau dari 2010 hingga 2020, laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25 persen per tahun.

Suhariyanto menjelaskan, terdapat perlambatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,24 persen poin jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000–2010 yang sebesar 1,49 persen.

Adapun dari 270,20 juta penduduk Indonesia, sebesar 91,32 persen atau sekitar 246,74 juta penduduk berdomisili sesuai Kartu Keluarga (KK).

Sementara, dia menambahkan sebesar 8,68 persen atau sekitar 23,47 juta penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KK.

"Jumlah ini mengindikasikan banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tercatat pada KK," ujar Suhariyanto.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyatakan, dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,92 juta kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Indonesia sebanyak 141 jiwa per kilometer persegi berdasarkan hasil sensus penduduk 2020.

Suhariyanto mengatakan, angka ini meningkat dari hasil sensus penduduk 2010 yang mencatat kepadatan penduduk Indonesia sebanyak 124 jiwa per kilometer persegi dan hasil sensus 2000 yang mencapai 107 jiwa per kilometer persegi.

"Sebaran penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa," ujarnya.

Meskipun luas geografisnya hanya sekitar tujuh persen dari seluruh wilayah Indonesia, Pulau Jawa dihuni oleh 151,59 juta penduduk atau 56,10 persen penduduk Indonesia.

Jawa Barat menjadi provinsi dengan penduduk terbanyak yakni 48,27 juta jiwa, disusul Jawa Timur 40,67 juta, dan Jawa Tengah 36,52 juta jiwa.

Kemudian disusul Sumatera Utara 14,8 juta, dan Banten 11,9 juta serta DKI Jakarta 10,56 juta jiwa.

Kemudian, sebaran penduduk terbesar kedua terdapat di Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sebanyak 58,56 juta orang, yaitu sebesar 21,68 persen.

Suhariyanto menambahkan, Pulau Sulawesi mempunyai sebaran sebesar 7,36 persen dan Pulau Kalimantan mempunyai sebaran sebesar 6,15 persen.

Baca juga: Persiapan Pernikahan Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman, dari Surat Pengantar Hingga Konsep Baju

Baca juga: BREAKING NEWS Polres Bulungan Berhasil Ungkap Judi Sabung Ayam di Betayau Kabupaten Tana Tidung

Baca juga: Ramalan Zodiak Selasa 26 Januari 2021, Aries dalam Kondisi Sulit, Gemini Cenderung Romantis

"Selain itu, wilayah Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua masing masing sebesar 5,54 persen dan 3,17 persen," ujarnya.

Jumlah penduduk terendah tercatat di Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 700 ribu orang.

Lalu, Papua Barat 1,13 juta, Maluku Utara 1,28 juta, Sulawesi Barat 1,42 juta, dan Kepulauan Bangka Belitung 1,46 juta.

Jumlah penduduk laki-laki di Indonesia tercatat sebanyak 136,66 juta orang, atau 50,58% dari penduduk Indonesia.

Sementara, jumlah penduduk perempuan di Indonesia sebanyak 133,54 juta orang atau 49,42%.

Dengan demikian, rasio jenis kelamin alias sex ratio penduduk Indonesia adalah sebesar 102, yang artinya terdapat 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Indonesia pada 2020.

Lebih jauh Suhariyanto mengatakan hasil Sensus Penduduk 2020 mencatat mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh generasi z dan generasi milenial.

"Proporsi generasi z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan generasi milenial sebanyak 25,87 persen dari total populasi Indonesia. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Dari sisi demografi, seluruh generasi x dan milenial merupakan penduduk yang berada pada kelompok usia produktif pada 2020.

Sedangkan, lanjut Suhariyanto, generasi z terdiri dari penduduk usia belum produktif dan produktif.

Kemudian, sekira tujuh tahun lagi, seluruh Generasi Z akan berada pada kelompok penduduk usia produktif. Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia, baik di masa sekarang maupun masa depan.

Karena generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan yang akan menentukan masa depan Indonesia.

Adapun, persentase penduduk usia produktif atau dari 15 hingga 64 tahun) terus meningkat sejak 1971.

Pada 1971 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 53,39 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 70,72 persen di 2020.

Suhariyanto menjelaskan, perbedaan antara persentase penduduk usia produktif dan nonproduktif atau 0 hingga 14 tahun dan 65 tahun ke atas terlihat lebih tajam tahun 2020.

Persentase penduduk usia produktif yang lebih besar dibandingkan penduduk usia nonproduktif tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi.

Menurut dia, pembangunan yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Baca juga: Janjian Melalui Grup Whatsapp, 21 Orang Pelaku Judi Sabung Ayam Diamankan di Polres Bulungan

Baca juga: Pengakuan Eks Petinggi Juventus, Ada Pihak yang Sengaja Goyahkan Inter Milan di Liga Italia

Baca juga: Mulai Buka Tahun 2021, PKBH-MK Sediakan Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat tidak Mampu di Malinau

Satu di antaranya tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia.

Konsekuensi dari meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia adalah terjadinya peningkatan persentase penduduk lanjut usia atau lansia berusia 60 tahun ke atas.

Selain itu, persentase penduduk lansia Indonesia meningkat menjadi 9,78 persen di tahun 2020 dari 7,59 persen pada 2010 berdasarkan hasil sensus 2010.

"Kondisi ini menunjukkan bahwa pada 2020 Indonesia berada dalam masa transisi menuju era ageing population yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 10 persen," pungkas Suhariyanto. 

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jumlah Penduduk Indonesia Naik Jadi 270,2 Juta Orang, Kaltara Paling Sedikit, Hanya 700 Ribu Orang, https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/01/23/jumlah-penduduk-indonesia-naik-jadi-2702-juta-orang-kaltara-paling-sedikit-hanya-700-ribu-orang?page=all
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Dewi Agustina
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved