Berita Nasional Terkini

Dugaan Kasus Rasis Ambroncius Nababan ke Natalius Pigai, Pakar HTN Refly Harun Beri Sorotan Keras

Dugaan kasus rasis Ambroncius Nababan ke Natalius Pigai, Pakar HTN Refly Harun beri sorotan keras.

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM/TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM
Ambroncius Nababan, terduga aksi rasisme terhadap Natalius Pigai. (KOLASE TRIBUNKALTARA.COM/TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM) 

TRIBUNKALTARA.COM - Dugaan kasus rasis Ambroncius Nababan ke Natalius Pigai, Pakar HTN Refly Harun beri sorotan keras.

Pakar Hukum Tata Negara ( HTN ), Refly Harun menyayangkan adanya dugaan kasus rasisme Politisi Hanura Ambroncius Nababan kepada aktifis HAM, Natalius Pigai.

Terlebih, Ambroncius Nababan mengatasnamakan sebagai Ketua Umum Relawan Pro Jokowi - Maruf Amin.

Saat kedatangan Ambroncius Nababan ke Bareskrim Polri, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi - Maruf Amin ini pun mengenakan pakaian relawan

Seharusnya, ditegaskan Refly Harun, setelah pelaksanaan Pilpres 2019 lalu tidak ada lagi pihak yang mengatasnamakan Relawan Pro Jokowi - Maruf Amin.

Baca juga: Dijodohkan Netizen dengan Reza Rahardian, Ini Pengakuan Prilly Latuconsina

Baca juga: Galang Sumbangan untuk Korban Bencana Alam, PMI Malinau Buka Posko Bantuan

Baca juga: Ramalan Zodiak Rabu 27 Januari 2021, Sagitarius Penuh Emosi

Baca juga: Bebas Narkoba, Karantina Pertanian Tarakan Mendapat Apresiasi dari BNN untuk Kedua Kalinya

Ketua Relawan Pro Jokowi - Maruf Amin ( Pro Jamin), Ambroncius Nababan dilaporkan ke polisi.

Ambroncius Nababan diduga melakukan perbuatan rasis terhadap eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.

Dugaan rasisme ini diduga dipicu penolakan Natalius Pigai terhadap vaksin Sinovac yang disediakan Pemerintah Jokowi untuk masyarakat.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun pun turut menyorot perbuatan Ambroncius Nababan tersebut.

Terlebih, Ambroncius Nababan membawa nama relawan Pro Jokowi - Maruf Amin.

Refly Harun juga menyorot latar belakang rasisme dipicu penolakan terhadap vaksin Sinovac.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan bahasan terkait kasus dugaan rasisme terhadap mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Diketahui, terduga pelaku adalah Ketua Relawan Pro Jokowi-Maruf Amin ( Pro Jamin), Ambroncius Nababan yang menyandingkan foto Natalius Pigai dengan foto gorila.

Refly Harun mulanya menyinggung soal keberadaan relawan-relawan yang masih mengatasnamakan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Melalui kanal YouTube pribadinya, Refly Harun, Senin (25/1/2021), dirinya menyebut bahwa tidak berhak lagi para relawan maupun swasta untuk mengatasnamakan Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Seharusnya pasca-Pilpres 2019 kemarin harusnya tidak ada lagi relawan-relawan yang mengatasnamakan Jokowi dan Maruf Amien," ujar Refly Harun.

"Karena Jokowi dan Maruf Amien itu sekarang sudah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Sehingga tidak boleh lagi namanya digunakan oleh kelompok-kelompok swasta di luar negara," jelasnya.

Baca juga: Ungkap Alasan Pacari Karen Vendela, Boy William : Engak Ribet

Baca juga: Dayana Bisa Gigit Jari, Gadis Lokal Ini Punya Kedekatan Khusus dengan Fiki Naki, Echi Salah Tingkah

Refly Harun mengaku tidak mempermasalahkan adanya para relawan.

Hanya saja jika memiliki tujuan untuk membantu mensukseskan program pemerintah, Refly Harun tidak membenarkannya.

Karena menurutnya, kedudukan dari relawan tidak masuk sebagai struktur resmi pemerintahan.

"Dan juga aneh kalau memang masih ada relawan-relawan seperti itu, karena kalau misalnya adalah mensukseskan program pemerintahan maka harus dilakukan oleh struktur resmi pemerintahan," kata Refly Harun.

"Kementerian maupun lembaga, kemudian gubernur, bupati/wali kota dan instansi di daerah yang memang memiliki legitimasi dan kewenangan untuk melakukan itu," imbuhnya.

Sementara itu terkait persoalannya yang justru menyerang dan bahkan diduga melakukan rasisme terhadap Natalius Pigai, menurut Refly Harun sudah di luar batas.

Dirinya menambahkan, terlebih yang dipersoalkan atau diperdebatkan adalah terkait vaksin Covid-19 yang sebenarnya merupakan hak bukan kewajiban.

"Katakanlah alasan dari Ambroncius karena dia merasa marah Natalius Pigai menolak vaksin Sinovac, lah apa urusannya dengan yang bersangkutan," ungkapnya.

"Bukankah vaksinasi itu adalah sebuah program pemerintah, kalau masyarakat merasa was-was yang bisa saja memberikan kritik."

"Masayarat yang tidak mendukung itu, itu urusan negara untuk mempersuasinya.

Jadi tidak boleh bentrok horisontal," jelasnya menutup.

Klarifikasi Ambroncius Nababan

Ketua Relawan Pro Jokowi-Maruf Amin (Pro Jamin), Ambroncius Nababan berurusan dengan pihak kepolisian Bareskrim Polri atas dugaan ujaran rasisme, Senin (25/1/2021).

Dugaan rasisme tersebut ditujukkan kepada mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Melalui akun Facebooknya, Ambroncius Nababan mengunggah foto dengan menyandingkan Natalius Pigai dengan foto gorila.

Kemudian dalam keterangannya dituliskan bahwa vaksin Sinovac dibuat untuk manusia bukan untuk gorila.

Ambroncius mengaku bahwa unggahannya tresebut bukan bermaksud menghina masyarakat Papua secara umum.

Baca juga: Pria yang Ngaku Penasihat Spritual Jokowi Ditangkap, Biasa Praktek di Istana & Tawarkan Hal Gaib

Namun dikatakannya hanya ditujukkan secara perorangan, yakni khusus kepada Natalius Pigai.

"Jadi berkembang isunya sebenarnya itu hanya untuk untuk pribadi.

Jadi saya dengan pribadi Natalius Pigai."

"Jadi sekarang sudah mulai berkembang saya melakukan perbuatan rasis.

Sebenernya saya bukan rasis.

Saya juga diangkat warga Papua.

Saya juga sebagai anak Papua.

Jadi gak akan mungkin saya melakukan rasis kepada suku Papua apalagi ke NP," ujar Ambroncius di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (25/1/2021).

Secara pribadi, dirinya mengaku geram dengan Natalius Pigai.

Alasannya menurutnya karena Natalius Pigai ini sering memberikan kritik terhadap pemerintah, termasuk yang terbaru terkait vaksinasi Covid-19.

"Sebenarnya sudah banyak saya baca tentang Natalius yang selalu menyerang pemerintah, kami Pro Jamin ini adalah profesional jaringan mitra negara.

Jadi kami sebagai mitra negara yang resmi diakui oleh Kemenkuham RI."

"Kami berkewajiban juga untuk sebagai pembantu memantau juga mengawas juga mengawal," kata Ambroncius.

Menurut Ambroncius sikap kritis yang dilakukan Natalius Pigai, khususnya soal vaksin sudah berlebihan.

Ia menyebut sikap Natalius Pigai bukan lagi sebagai bentuk kritis melainkan sudah termasuk provokasi.

"Artinya orang menolak itu wajar karena namanya hak asasi.

Baca juga: Terbongkar Megawati & Jokowi Beda Sikap Soal Banjir Kalsel, Politikus Demokrat Sindir Keppres Mega

Tapi jangan diekspose keluar sehingga menimbulkan provokasi seakan-akan vaksin ini tidak baik vaksin ini berbahaya sehingga kawan-kawan yang dari daerah ini turun ini melaporkan kepada saya 'pak ketum, tadi di daerah itu mendapatkan hambatan masalah vaksin karena ada statemen dari beberapa tokoh di Jakarta," jelasnya.

"Di situlah saya geram gitu ya, marah gitu ya. Kok ada orang yang mengatakan vaksin Sinovac itu tidak baik.

Sehingga di daerah kendalanya ya itu tadi, banyak yang gak percaya dan ini dampaknya bagi kita, ya pandemi ini akan lama lagi karena banyak orang indonesia yang gak percaya vaksin," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Bahas Kasus Natalius Pigai, Refly Harun Harap Tak Ada Lagi Relawan Mengatasnamakan Jokowi-Maruf Amin, https://wow.tribunnews.com/2021/01/26/bahas-kasus-natalius-pigai-refly-harun-harap-tak-ada-lagi-relawan-mengatasnamakan-jokowi-maruf-amin?page=all.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved