Berita Nasional Terkini

Berbalas Pantun Anies dengan Ridwan Kamil, Gubernur DKI Sorot RS di Jakarta Penuh Pasien dari Luar

Berbalas pantun Anies dengan Ridwan Kamil, Gubernur DKI sorot RS di Jakarta penuh pasien dari luar.

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ( KOLASE TRIBUNKALTARA.COM ) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berbalas pantun Anies dengan Ridwan Kamil, Gubernur DKI sorot RS di Jakarta penuh pasien dari luar.

Banyaknya pasien Covid-19 dari luar Jakarta mendapat sorotan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Sorotan tersebut langsung ditanggapi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dengan menyampaikan dan menyentuh tentang kemanusaan Ridwan Kamil menjawab sorotan Anies Baswedan.

Diketahui, angka kasus Virus Corona di Indonesia terus mengalami lonjakan, sampai menyentuh angka 1 juta orang yang terinfeksi Covid-19.

DKI Jakarta menjadi daerah terbanyak yang saat ini mengalami lonjakan kasus Virus Corona, dan melakukan perawatan kepda pasien Covid-19. 

Baca juga: UPDATE Kartu Prakerja Gelombang 12 Segera Dibuka, Cara Convert Format JPEG/PNG, www.prakerja.go.id

Baca juga: Sebelum Labrak Suaminya yang Selingkuh, Kata-kata Bijak Michaela Paruntu di Facebook Ramai Sorotan

Baca juga: Atalarik Syah Bantah Tudingan Minta Kembalikan Seserahan, Begini Penjelasannya

Baca juga: Gegara Jadi YouTuber, Paula Verhoeven Akui Dirinya Semakin Bawel

Tak heran, banyak RS yang penuh dan sulit menerima pasien Covid-19, termasuk di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun menyebut RS di Jakarta kebanyakan diisi pasien Virus Corona dari daerah lain.

Pernyataan Anies Baswedan ini langsung mendapat respon Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Diketahui, DKI Jakarta dan Jawa Barat merupakan daerah bertetangga.

Ridwan Kamil pun menyinggung soal sisi kemanusiaan melayani pasien Covid-19.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjawab pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut rumah sakit di Jakarta hampir penuh karena menangani pasien Covid-19 dari berbagai daerah.

Terkait hal itu, Ridwan Kamil lantas menyinggung soal kemanusiaan.

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube metrotvnews, Jumat (29/1/2021).

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube metrotvnews, Jumat (29/1/2021).

Menurut Ridwan Kamil, seorang gubernur kini bertugas mengoordinasi penanganan Covid-19.

"Sebenarnya tugas gubernur adalah mengoordinasikan," ucap Ridwan Kamil.

"Misalnya Jawa Barat, tugas saya adalah mengoordinasikan 27 kota, kabupaten."

Tak cuma di Jakarta, Jawa Barat juga disebutnya rumah sakit menangani pasien Covid-19 dari daerah lain.

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 30 Januari 2021, Sagitarius Banjir Pujian Karena Dedikasi Dalam Pekerjaannya

Baca juga: UPDATE Tambah 1, Kasus Positif Covid-19 Malinau Jadi 437, Pasien Terkonfirmasi Merupakan Anak-anak

Ridwan Kamil mengatakan, hal itu bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan.

"Bahkan di Jawa Barat, contoh ya, rumah sakit di Bandung hampir 40 persen juga bukan warga bandung," kata Ridwan Kamil.

"Tapi menampung warga-warga non-bandung."

"Enggak ada masalah karena memang mungkin fasilitas di Bandung lebih tinggi dari sekitarnya."

"Jadi kita saling toleransi," sambungnya.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan, Jakarta dianggap memiliki fasilitas canggih untuk menangani Covid-19.

Terkait pernyataan Anies Baswedan, Ridwan Kamil menyebut banyak rumah sakit di Jawa Barat yang menangani pasien Covid-19 dari DKI Jakarta.

"Jakarta juga sama, sebagai Ibu Kota, karena menjadi pusat segalanya tentu dianggap fasilitas lebih canggih," kata dia.

Baca juga: Kabar Terkini Setya Novanto, Jadi Petani Bareng Jero Wacik, Panen Raya Padi di Lapas Sukamiskin

"Tapi jangan salah, dalam data kami banyak juga warga Jakarta yang dirawat di rumah sakit di Jawa Barat, termasuk di Bandung."

Ia mengatakan, tak seharusnya penanganan Covid-19 didasarkan pada KTP.

Menurut Ridwan Kamil, semua warga berhak mendapat perawatan di mana pun berada.

"Kan tidak bisa memilah-milah kemanusiaan ini berdasarkan KTP," ucapnya.

"Karena semua warga negara Indonesia."

"Kalau ditanya pemerintah pusat harus turun, setiap minggu, setiap dua minggu Pak Luhut melakukan koordinasi."

"Mengoordinasikan Banten, Jawa Barat, Jakarta, bahkan mengoordinasikan PPKM untuk Jawa dan Bali," tukasnya.

Pernyataan Anies Baswedan

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali mengungkit momen awal Covid-19 masuk di Indonesia.

Ia mengklaim sebagai orang pertama yang mewanti-wanti soal bahaya virus asal China tersebut.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube metrotvnews, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: PDIP Untung, Pengamat Bocorkan Anies Baswedan Siap-siap Rugi Besar, Risma Menang, Polemik RUU Pemilu

Mulanya, Anies membantah sudah kewalahan menangani Covid-19 di DKI.

"Jadi kalau disebutkan angka keterisian rumah sakit 86 persen, 84 persen," ujar Anies.

"Kalau itu hanya warga DKI maka itu 60 persen, karena 24 persen itu di luar Jakarta."

"Mengapa terjadi? Karena ada masalah kapasitas," tambahnya.

Anies menyebut kini DKI tengah kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani Covid-19.

Menurut dia, Pemprov DKI sudah memersiapkan diri menangani lonjakan kasus ini.

"Bukan jumlah tempat tidur saja, tapi juga tenaganya," kata Anies.

"Itulah yang perlu didukung, ini di luar wilayah DKI."

"Kalau itu adalah wilayah DKI pasti bagian persiapan kita," lanjutnya.

Persiapan itu, disebut Anies Baswedan, sudah dilakukan sejak 2019 lalu.

Ia lantas membeberkan peningkatan fasilitas kesehatan di Ibu Kota.

"Karena dari tahun lalu kita melakukan konversi," ucapnya.

"Bayangkan dari 8 rumah sakit lalu menjadi 30-an rumah sakit lalu jadi 80-an rumah sakit dan sekarang 101 rumah sakit."

Baca juga: 16 Hari di ICU, Eks Pasien Covid-19 Buka-bukaan di Mata Najwa Betapa Sakitnya Dipasangi Ventilator

Anies Baswedan menyebut, peningkatan fasilitas kesehatan itu tak bisa dilakukan secara mendadak.

Karena itulah, Anies mengklaim Pemprov DKI benar-benar sudah memersiapkan diri menangani lonjakan Covid-19.

"Itu tidak bisa mendadak dan harus dengan pandangan 'Ini panjang'," tutur Anies Baswedan.

"Tapi kalau kita melihat pandemi bilangnya 'Ini sebentar lagi selesai', efeknya tidak bersiap untuk panjang."

"Kami dari awal sudah mengatakan ini genting."

Lebih lanjut, Anies pun mengungkit momen awal masuknya Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Curhat Penyintas Covid-19 di Mata Najwa, Tidur Semalaman di Teras Puskesmas, Antre 5 Hari ke RS

Ia menyebut wanti-wanti yang sempat dilayangkannya dulu tak bertujuan menakut-nakuti warga.

"Saya ingat ketika saya bilang 'Genting', banyak yang bilang (saya) menakut-nakuti."

"Tidak, ini sudah setahun kemudian dan kita masih menghadapi pandemi ini," tandasnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Balas Ucapan Anies Baswedan soal Covid-19, Ridwan Kamil: Tak Bisa Pilah Kemanusiaan Berdasarkan KTP, https://wow.tribunnews.com/2021/01/29/balas-ucapan-anies-baswedan-soal-covid-19-ridwan-kamil-tak-bisa-pilah-kemanusiaan-berdasarkan-ktp?page=all.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved