Berita Nasional Terkini
Kesaksian Prabowo Subianto Kenang Ketangguhan Jenderal Kopassus hingga Sajadah Wismoyo Arismunandar
Berikut kesaksian Prabowo Subianto kenang ketangguhan Jenderal Kopassus hingga sajadah Wismoyo Arismunandar
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut kesaksian Prabowo Subianto kenang ketangguhan Jenderal Kopassus hingga sajadah Wismoyo Arismunandar.
Kepergian Wismoyo Arismunandar mantan KSAD era Orde Baru itu turut memukul perasaan Menteri Pertahanan Keamanan, Prabowo Subianto.
Pasalnya sosok Wismoyo Arismunandar sudah dianggap sebagai guru bagi Prabowo Subianto saat berkarier di korps baret merah.
Prabowo Subianto mengenang ketangguhan mental seorang Wismoyo Arismunandar yang membuatnya kagum.
Baca juga: Prajurit Baret Merah Kawal Jenazah Wismoyo Arismunandar, Jenderal Kopassus Dimakamkan Dekat Soeharto
Sejak masih berpangkat Letkol di korps baret merah, Wismoyo Arismunandar sudah menunjukkan mental tangguh di hadapan Prabowo Subianto.
Berikut kenangan Prabowo Subianto saat masih bersama Jenderal Kopassus Wismoyo Arismunandar.
Diketahui Wismoyo Arismunandar pernah menjadi atasan Prabow di korps baret merah Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kemudian berubah nama menjadi Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ).
Prabowo mengawali karier militernya di TNI Angkatan Darat pada tahun 1974 sebagai seorang Letnan Dua (Letda), setelah lulus dari Akademi Militer di Magelang.
Dari tahun 1976 hingga 1985, ia ditugaskan di Kopassandha yang kala itu menjadi pasukan khusus Angkatan Darat.
Saat itulah Prabowo Subianto mulai mengenal Wismoyo Arismunandar.
Kala itu Wismoyo Arismunandar menjabat sebagai Wakil Asisten Pengaman (Waaspam) Danjen Kopassanda berpangkat Letkol.
"Sementara saya berpangkat Letnan dua," kata Prabowo melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/1/2021).
Sebagai perwira muda, Prabowo Subianto mengaku terkesan dengan keteladanan Wismoyo.
Ia menceritakan pernah suatu ketika pasukannya hendak berlatih terjun payung di Lampung. Kala itu Wismoyo hendak turut serta, padahal lututnya sedang bermasalah.
"Beliau tetap mau ikut, padahal lutut beliau sedang cedera saat itu. Akhirnya disiasati agar beliau diarahkan terjun dan mendarat ke arah danau. Bagi kami lebih baik beliau basah kuyup masuk danau ketimbang luka lututnya bertambah parah. Beliau selalu memberi teladan," ucap Prabowo.