Berita Daerah Terkini
Detik-detik Benda Asing Jatuh ke Atap Rumah, Kesaksian Warga Pegang Batu Meteor Pakai Tangan Kosong
Detik-detik benda asing jatuh dari langit ke atap rumah, kesaksian warga di Lampung pegang batu meteor pakai tangan kosong
TRIBUNKALTARA.COM - Detik-detik benda asing jatuh dari langit ke atap rumah, kesaksian warga pegang batu meteor pakai tangan kosong.
Warga di Lampung dihebohkan dengan fenomena meteor jatuh hingga menimpa rumah warga pada Kamis (28/1/2021) malam.
Mulanya warga mendengar suara keras benda asing jatuh menimpa atap rumah malam itu.
Setelah menelusuri sumber suara keras tersebut, warga menemukan batu meteor dari tumpukan atap yang hancur.
Baca juga: Ada Hujan Meteor Geminid hingga Asteroid Lewati Bumi, Berikut Fenomena Langit Selama Desember 2020
Bahkan warga langsung memegang batu meteor itu menggunakan tangan kosong.
Kesaksian ini dibeberkan Mujilah (51) ketika rumahnya kejatuhan batu meteor.
Diketahui Mujilah adalah warga Dusun 5 Astomulyo, Desa Muyodadi, Punggur, Lampung Tengah.
"Bunyinya keras, kalau dari kejauhan terdengar banget," kata Mujilah, Sabtu (30/1/2021).
Ia menyebutkan ada bagian rumahnya yang rusak akibat ditimpa batu meteor yang jatuh dari langit itu.
"Ada, genteng rusak sama rusuknya," ungkap wanita paruh baya ini.
Baca juga: Detik-detik Pilot Rekam Benda Misterius di Langit, Bukan Satelit dan Pesawat, Diduga UFO
Mujilah menyebut batu meteor itu kira-kira besarnya dua kali genggaman tangan.
"Batunya segini, 2 kilogram 2 ons beratnya," ucapnya sambil memeragakan kira-kira besar batu tersebut.
Saat batu itu jatuh ke lantai rumahnya, sempat ada serpihan yang memantul.
"Jatuhnya sama genteng itu, (sampai genteng) pecah," kata Mujilah.
Ia menyebut batu itu berwarna hitam layaknya batu biasa.
Ketika dipegang dengan tangan kosong, batu seberat 2 kilogram itu terasa hangat.
"Hitam, hangat. Waktu itu saya pegang hangat," kata Mujilah.
Kejadian itu menghebohkan warga sekitar.
Mujilah dan beberapa warga sempat bertanya-tanya karena tidak tahu benda itu ternyata batu meteor.
"Waktu itu sama anak-anak (bertanya-tanya), 'Ini benda apa?', begitu," jelas dia.
Baca juga: Kisah Horas Ipong Lenyap Misterius di Balik Pohon Besar, Ditemukan Setelah 3 Bulan Menghilang
Ia membenarkan dirinya adalah yang pertama kali menemukan dan menyentuh batu meteor itu.
"Saya gulingkan, (batu ada di balik) pecahan genteng itu. Anak-anak enggak berani," tuturnya.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Suara Dentuman di Buleleng, Warga Saksikan Detik-detiknya: Ada Meteor di Langit
Dalam kesempatan yang sama, sebelumnya Mujilah menggambarkan bagaimana kerasnya suara dentuman yang terdengar.
Ia mengaku malam itu hendak tidur.
"Suaranya seperti pesawat jatuh. Saya lagi mau tidur, sekitar jam 22.00 WIB," papar Mujilah.
"Saya cari, ada benda apa? Ada benda jatuh, gitu," katanya.
Ia kembali menegaskan betapa kerasnya suara dentuman yang terdengar.
"Suaranya seperti pesawat tabrakan," ungkap Mujilah.
Saat itu cuaca cerah dan tidak hujan, sehingga suara benturan dapat terdengar keras.
Selain itu suasana sekitar kampung sedang ramai banyak orang.
"Di TKP (tempat kejadian perkara) itu sama anak-anak sebelah, ramai," kata Mujilah.
Baca juga: Fenomena Dentuman Misterius Sepanjang Tahun 2021, Tak Cuma Sekali, Benarkah Meteor Jatuh?
Penjelasan pakar
Dikutip dari Kompas.com, peneliti Institus Teknologi Sumatera (Itera) Lampung meminta warga memperlakukan batu meteorit itu semestinya dan tidak disalahgunakan.
Dosen Teknik Geologi Itera, Danni Gathot Harbowo, meminta masyarakat tidak mengonsumsi air rendaman batu meteorit.
Saat mendatangi TKP bersama rekannya, Robiatul Muztaba, terlihat warga merendam batu di dalam akuarium dengan air.
“Jangan menyalahgunakan, termasuk mengonsumsi air rendaman batu.
Sebab dikhawatirkan masih adanya unsur-unsur radioaktif dari meteorit,” imbau Gathot, Jumat (29/1/2021).
Unsur-unsur asing itu dapat terkandung dalam meteorit karena terkena panas dan tekanan saat memasuki atmosfer bumi.
"Dikhawatirkan meradioaktifkan beberapa unsur. Untuk itu kami akan teliti lebih lanjut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gathot menyebut jatuhnya meteorit itu adalah fenomena langka.
Selanjutnya Itera Lampung akan melakukan penelitian lebih dalam.
"Kami sudah membawa sampel batunya, untuk diuji di laboratorium, semoga hasil kami bisa lebih cepat, dan bisa dijelaskan detail.
Hasil analisis laboratorium akan kami sampaikan,” ungkap Gathot.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
(TribunWow.com/Brigitta)