Polemik Partai Demokrat

Bukan Cuma Moeldoko yang Dicatut Soal Kudeta AHY di Partai Demokrat, Orang Lingkaran Jokowi Terusik

Bukan cuma Moeldoko yang dicatut soal kudeta AHY di Partai Demokrat, orang dekat Jokowi di lingkaran Istana terusik

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Ketua Umum Partai Demokrat. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Bukan cuma Moeldoko yang dicatut soal kudeta AHY di Partai Demokrat, orang dekat Jokowi di lingkaran Istana terusik.

Nama Moeldoko dicatut dalam polemik Partai Demokrat terkait kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

Disebut-sebut Moeldoko berniat melancarkan kudeta terhadap putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).

Belakangan terbongkar alasan Moeldoko diduga ingin kudeta AHY di Partai Demokrat demi kepentingan maju sebagai calon presiden di Pilptes 2024.

Hal tersebut yang direspons Partai Demokrat dengan menuding pihak Istana dan menyeret nama Presiden Jokowi.

Namun bukan cuma Moeldoko yang dicatut, Partai Demokrat mengkalim ada pihak lain orang dekat Jokowi di Istana yang turut andil di balik rencana kudeta AHY.

Alhasil orang lingkaran Jokowi yang dicatut namanya kini merasa terusik.

Dalam konpers kemarin, AHY menyatakan ada sebuah gerakan yang mengarah pada upaya mengambil alih kepemipinan Partai Demokrat.

Baca juga: Profil AHY, Putra SBY Lulusan Terbaik Akmil, Tuding Orang Dekat Jokowi Ingin Rebut Partai Demokrat

"Kami memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya, yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY, Senin.

Menurut AHY, berdasarkan informasi yang diperolehnya, gerakan tersebut turut melibatkan pejabat penting yang berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi di Istana.

Putra sulung SBY, AHY menyebut gerakan tersebut juga sudah mendapat dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di Pemerintahan Jokowi.

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting Pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY.

Catut nama lain di lingkaran Istana

Sementara itu, ada orang lain di lingkaran Istana yang dicatut dibalik rencana kudeta AHY.

Nama tersebut adalah Menko Polhukam Mahfud MD.

Hal ini diungkapkan Mahfud MD baru-baru ini.

Namun dengan tegas Mahfud MD membantah telah merestui Kepala Kantor Staf Kepresidenan ( KSP) Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat.

Hal itu disampaikannya sebagai klarifikasi beredarnya kabar jika dirinya mendukung langkah Moeldoko dalam upaya kudeta terhadap kekuasaan AHY di partai berlambang bintang Mercy itu.

"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," ujar Mahfud MD dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Selasa (2/2/2021).

"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," ujar Mahfud MD.

Baca juga: Moeldoko Pakai Kata-kata Andalan SBY, Jenderal Eks Panglima TNI Dituding Kudeta AHY di Demokrat

Mahfud MD menyebutkan, sulit dipercaya kepemimpinan partai sebesar Partai Demokrat bisa dikudeta.

Terlebih, masyarakat saat ini dengan mudahnya melakukan kontrol di tengah era demokrasi yang sangat terbuka.

Sejalan dengan itu, lanjut Mahfud MD, posisinya juga tidak bisa digunakan untuk memberikan restu pengambilalihan kepemimpinan partai.

"Jabatan Menko tentu tak bisa digunakan dan pasti tidak laku untuk memberi restu. Yang penting internal PD (Partai Demokrat) sendiri solid," ujar Mahfud MD.

Baca juga: Sosok Ini Bongkar Gelagat Moeldoko Kudeta AHY di Partai Demokrat, Jenderal Ingin Maju Pilpres 2024?

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui akun Twitter-nya, @RachlandNashidik menyebutkan, dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, Moeldoko mengklaim mendapat restu dari sejumlah pejabat negara.

Restu itu didapat dari Mahfud MD, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, hingga Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.

"Bahkan 'Pak Lurah' merestui. Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara.

Apa iya ini semua tanpa restu 'Pak Lurah?'," kata Rachland.

Baca juga: Benarkah Jenderal Purn TNI Moeldoko Orang Dekat Jokowi di Balik Upaya Kudeta Partai Demokrat?

Jangan sedikit-sedikit Istana

Kepala Staf Presiden, Moeldoko, dituding terlibat rencana kudeta Partai Demokrat.

Namanya menyeruak, dianggap sebagai orang yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

Isu ini berkembang pasca-Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut adanya gerakan yang melibatkan pejabat tinggi Istana Presiden.

Moeldoko meminta agar pihak partai Demokrat tidak secara mudah melibatkan Istana.

Ia juga mengingatkan supaya Demokrat tak mengganggu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Respons Tudingan AHY Soal Kudeta di Partai Demokrat, Moeldoko Pasang Badan: Jangan Ganggu Pak Jokowi

"Jangan sedikit-sedikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan, sekali lagi jangan sedikit-sedikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini," ujar Moeldoko melalui konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021) malam.

Moeldoko menyebut bahwa Presiden Jokowi tak tahu menahu soal isu ini.

Selanjutnya, Moeldoko menjelaskan awal mula isu ini berkembang.

Jenderal eks Panglima TNI itu menyampaikan dirinya kerap kedatangan tamu di kantor KSP.

Moeldoko tak menyebutkan secara detail tamu yang ia maksud.

Namun, ia hanya menyebut bahwa tamu itu datang berbondong dan membicarakan banyak hal, terutama situasi terkini.

Moeldoko menduga isu itu berangkat dari foto-foto dirinya bersama tamu-tamu tersebut.

"Saya sih sebetulnya prihatin melihat situasi itu karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat, begitu. Terus muncullah isu itu."

"Mungkin dasarnya foto-foto, ya orang dari ada dari orang Indonesia Timur, dari mana-mana kan pengin foto sama saya, ya saya terima aja, apa susahnya," kata Moeldoko, dilansir Kompas.com.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahfud MD Bantah Restui Moeldoko Mengkudeta Kekuasaan AHY di Demokrat", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/02/02/10435801/mahfud-md-bantah-restui-moeldoko-mengkudeta-kekuasaan-ahy-di-demokrat?page=all.
Penulis : Achmad Nasrudin Yahya
Editor : Bayu Galih
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved