Polemik Partai Demokrat

Reaksi Mahfud MD Saat Dituding Restui Moeldoko Lakukan Kudeta di Demokrat: Terpikir Saja Tidak!

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, membantah dirinya terlibat dalam rencana kudata Partai Demokrat.

Editor: Amiruddin
Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
Mahfud MD dan Agus Harimurti Yudhoyono. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) 

Dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Moeldoko meminta jangan sedikit-sedikit menyalahkan pihak Istana.

"Poinnya yang pertama jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana," kata Moeldoko, Senin (!/2/2021) malam.

Eks Panglima TNI tersebut juga meminta Jokowi tidak diganggu, terkait polemik yang terjadi di tubuh Partai Demokrat saat ini.

"Jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini.

Jadi itu urusan saya. Moeldoko ini, bukan selaku KSP," tambahnya.

Lulusan terbaik Akademi Militer 1981 tersebut juga menceritakan kebiasaannya menerima tamu di rumahnya.

Diakui Moeldoko, dirinya terbuka terhadap siapa saja yang bertamu di kediamannya.

"Saya mantan Panglima TNI, tapi saya tidak memiliki batasan dengan siapa pun. Apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam, siapa pun," ujarnya.

Pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 tersebut mengatakan, secara bergelombang tamu biasa berdatangan ke kediamannya.

Mereka datang berbondong-bondong, dengan membahas berbagai isu.

"Kita terima, konteksnya apa saya juga nggak ngerti. Tapi biasanya diawali dengan pertanian, karena saya memang suka pertanian. Ada yang curhat, gua dengerin aja.

Ada dari Indonesia Timur dan lainnya, gua terima aja. Itu yang menunjukan Jenderal yang tidak punya batasan dengan siapa pun," katanya.

Dalam acara yang dipandu jurnalis senior Aiman Wicaksono tersebut, Moeldoko juga menyatakan dirinya prihatin dengan adanya isu kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat.

Moeldoko juga mengaku mencintai Demokrat, yang kini dipimpin anak Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).

"Saran saya, jadi pemimpin harus jadi pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, terombang ambing. Kalau anak buah tidak boleh pergi, diborgol aja.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved