Virus Corona

WASPADA Vaksin Corona Palsu Dari China, 3.000 Dosis Diamankan, Campuran Garam & Dijual Lebih Mahal

Waspada Vaksin Corona palsu dari China, 3.000 dosis diamankan, campuran garam & dijual lebih mahal.

Kolase TribunKaltara.com
Ilustrasi - Vaksin Corona palsu asal China dan virus corona Covid-19. (Kolase TribunKaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM - Waspada Vaksin Corona palsu dari China, 3.000 dosis diamankan, campuran garam & dijual lebih mahal.

Pandemi Covid-19 di dunia saat ini digunakan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab untuk meraup keuntungan.

Polisi di China telah mengamankan sebanyak 3.000 dosis Vaksin Corona yang rencananya akan diedarkan di negara-negara pemesan.

Lebih parahnya lagi, Vaksin Corona palsu asal China ini dijual dengan harga yang lebih mahal dari Vaksin Corona yang asli.

Selain Vaksin Corona palsu, polisi China juga menangkap sedikitnya 80 orang tersangka pembuat Vaksin Corona palsu.

Usai Dapat Cibiran Netizen, Nia Ramadhani Curhat di Media Sosial

Kantongi Identitas Pencuri Cincin dan Gelang Hermes, Angel Lelga Enggan Polisikan Pelaku

Ketua KNPI Haris Pertama Mengaku Diteror Usai Laporkan Abu Janda, Dapat Pengawalan Saat Keluar Rumah 

Pihak kepolisian China membongkar pemalsuan vaksin Covid-19 di wilayahnya.

Ribuan vaksin Corona palsu turut disita dalam pengungkapan kasus tersebut.

Selain menyita sejumlah barang bukti, polisi setempat juga mengamankan 80 orang  

Vaksin Corona palsu ini rencananya bakal dikirimkan ke luar negeri.

Para pemalsu menyuntikan garam ke dalam dosis vaksin yang akan dikirim. 

Otoritas keamanan China baru saja menangkap sekitar 80 orang dan menyita lebih dari 3.000 dosis vaksin corona palsu pada Senin (1/2/2021).

Upaya penangkapan itu dilakukan sebagai langkah untuk memerangi kejahatan terkait vaksinasi Covid-19.

Seperti dilansir dari Xinhua, vaksin palsu diketahui dibuat dengan cara menyuntikkan garam ke jarum suntik.

Surat kabar Global Times mengutip sumber yang dekat dengan produsen vaksin mewartakan para tersangka kemungkinan hendak mengekspor vaksin palsu buatan ke luar negeri.

Belakangan ini, Polisi China gencar melakukan operasi vaksin corona palsu ke banyak tempat, termasuk di Beijing, Shanghai, dan provinsi timur Shandong.

Hingga awal Januari 2021, China mencatat setidaknya 9 juta orang sudah mendapat vaksin corona buatan dalam negeri.

Mereka mulai melakukan program vaksinasi massal untuk mencegah penyebaran virus corona jelang perayaan Tahun Baru Imlek.

Blak-blakan Anak Buah AHY Soal Kudeta di Demokrat, Tiap DPC Dijanjikan Rp 100 Juta, Reaksi Moeldoko?

Di YouTube, Dayana Ungkap Jujur Kangen Fiki Naki, Gadis Kazakhstan Ingin Segera ke Indonesia

China sejauh ini telah memproduksi, memasarkan, hingga menggunakan vaksin corona buatan Sinovac dan Sinopharm.

Indonesia, Brasil, Turki, dan Uni Emirat Arab sejauh ini telah menggunakan vaksin buatan Sinovac.

Artikel yang dipublikasikan The Conversation mencatat setidaknya ada dua vaksin Covid-19 lainnya yang tengah dikembangkan di China.

Salah satu vaksin adalah CanSino Biologics, yang dilaporkan masuk dalam fase ketiga uji coba di sejumlah negara termasuk Arab Saudi.

Vaksin lain dikembangkan Anhui Zhifei Longcom. Vaksin ini menggunakan bagian virus yang telah dimurnikan untuk memicu kekebalan tubuh, menurut laporan itu.

Pengungkapan vaksin palsu

Ribuan Vaksin Corona palsu disita polisi di China.

Vaksin-vaksin ini rencananya bakal dikirimkan ke luar negeri.

Sedikitnya 80 orang diamankan dalam pengungkapan vaksin palsu ini   

Pengungkapan ini dilakukan di sejumlah wilayah di China daratan.

Dari tangan mereka, polisi menyita 3.000 dosis vaksin corona tiruan.

Operasi polisi Tiongkok ini merupakan upaya kampanye memberangus kejahatan terkait vaksin, demikian dikutip dari CNA.

Isu Kudeta di Partai Demokrat Seret Nama Marzuki Alie, Tegas Sebut AHY Cengeng & Tidak Miliki Etika

Disebut Mirip Biarawati, Ririn Ekawati Beberkan Konsep Gaun Pengantinnya

Xinhua mengatakan, Kementerian Keamanan Publik China menyelidiki kejahatan yang terkait dengan pembuatan dan penjualan vaksin palsu serta praktik ilegal berkedok vaksin.

Para tersangka telah beroperasi memalsukan vaksin sejak September 2020, lapor Xinhua Senin (1/2/2021).

Kini semua dosis vaksin palsu itu telah dilacak keberadaannya.

Polisi menemukan bahwa jaringan vaksin palsu ini telah meraup keuntungan yang besar sejak September.

Vaksin palsu dibuat dengan cara menyuntikkan cairan garam (saline solution) ke dalam jarum suntik.

"(Mereka) telah meraup untung besar dengan memasukkan larutan garam (saline solution) ke dalam injektor untuk memproses dan membuat vaksin corona palsu dan menjualnya dengan harga lebih tinggi," bunyi laporan, dikutip dari CNN.

Para tersangka ini diduga bermaksud mengirim vaksin abal-abal ke luar negeri, menurut surat kabar Global Times mengutip sumber dari produsen vaksin utama di China.

Polisi melakukan operasi pengungkapan jaringan vaksin palsu di sejumlah lokasi di Daratan China.

Beberapa diantaranya yakni Beijing, Shanghai, dan provinsi timur Shandong.

"Pembuatan dan penjualan vaksin palsu adalah kejahatan yang bersifat keji dan dapat menyebabkan kerusakan serius," kata Xinhua.

Akhir tahun lalu, permintaan vaksin Covid-19 di China begitu tinggi sehingga menginspirasi jaringan pemalsu vaksin untuk ambil keuntungan.

Menurut laporan New York Times, para pemalsu vaksin menetapkan tarif USD 1.500 dolar sekitar Rp 21 juta untuk membuat perjanjian vaksin.

Baca juga: BLT BPJS 2021 Kapan Cair? Terkuak Nasib BLT Pekerja 2021 dan Penggantinya, Begini Respons Buruh

Baca juga: NEWS VIDEO Diam-diam AC Milan Ingin Depak Stefano Pioli, Penggantinya Bukan Pelatih Biasa

Pemerintah China khawatir menghadapi kemungkinan dampak politik dari skandal vaksin lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, muncul laporan soal perusahaan China memalsukan data tentang vaksin atau membuat inokulasi yang telah membuat bayi sakit.

Laporan-laporan ini mengguncang kepercayaan publik terhadap vaksin domestik meskipun terbukti aman.

China telah memvaksinasi penduduknya dengan vaksin produksi dua perusahaan, Sinovac dan Sinopharm.

Bahkan kedua vaksin ini telah diluncurkan di negara lain, salah satunya Turki.

Kedua perusahaan produsen utama vaksin di China ini awalnya mengatakan vaksin mereka memiliki efektivitas lebih dari 78 persen.

Namun uji coba tahap akhir di Brasil menyatakan bahwa vaksin Sinovac punya tingkat kemanjuran 50 persen.

Baca juga: Betrand Peto Unfollow Akun Instagram Sarwendah, Thalia dan Thania, Ada Apa? Ruben Onsu Angkat Bicara

Baca juga: Rachel Vennya Gugat Cerai Niko Al Hakim, Alasan Cerai, Pernikahan Mewah hingga Jet Pribadi

Sinovac tetap mempertahankan vaksinnya, bahkan ketika beberapa negara telah meninjaunya dan menghentikan peluncurannya.

Para ilmuwan meminta perusahaan itu merilis lebih banyak data terkait Sinovac.

Sementara itu Sinopharm, perusahaan milik negara yang vaksinnya pertama kali disetujui di China, mengatakan produknya 79,34 persen efektif dalam uji coba.

Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Hati-hati Beredar Vaksin Covid-19 Palsu, Garam Disuntik ke Jarum Suntik, https://banten.tribunnews.com/2021/02/02/hati-hati-beredar-vaksin-covid-19-palsu-garam-disuntik-ke-jarum-suntik?_ga=2.94729628.1478263890.1612042248-596659189.1571174443.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved