Berita Nasional Terkini

Anies Diejek Mega Dulu Muncul Diujian, Sekarang Pak Ganjar Jarang Salat Masuk di Buku Soal Siswa

Anies diejek Mega dulu muncul diujian, sekarang Pak Ganjar jarang salat masuk di buku soal siswa.

IST
Viral soal buku pelajaran yang menyebut nama ganjar tidak bersyukur dan jarang salat. 

Fenomena gunung es

Politikus muda PDI-P dan juga Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah juga turut bersuara dalam kasus penyebutan dua tokoh politik di soal ujian sekolah tersebut.

Dia mengkhawatirkan kasus pencatutan nama-nama tokoh politik dalam soal jauh lebih banyak terjadi, tapi kebetulan tidak ada yang melaporkan saja.

"Saya takut ini fenomena gunung es," ucap Ima.

Ima kemudian meminta ada upaya pemecatan terhadap guru-guru yang melakukan pelanggaran tersebut seperti guru SMAN 58 Jakarta yang bertindak rasial dan guru SMPN 250 Cipete yang bertindak politis.

Dia juga meminta agar Disdik DKI Jakarta serius menangani hal tersebut dan langsung melakukan investigasi kasus-kasus serupa agar tidak terulang lagi.

"Saya mendorong Disdik investigasi ini semua," ujar dia.

Bakal dilaporkan ke polisi

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi terlihat paling marah dalam ruang sidang Komisi E DPRD DKI Jakarta saat agenda klarifikasi yang berlangsung Selasa kemarin.

Pras yang juga merupakan kader PDI-P itu mengancam akan melaporkan guru pembuat soal bernama Sukirno tersebut ke Polda Metro Jaya.

Dia berniat melaporkan Sukirno atas nama Kader PDI-P karena merasa keberatan nama ketua umum partainya disebut dengan citra yang buruk.

"Saya atas nama kader PDI-P (akan melaporkan) karena itu menyebut nama ketua umum saya," kata Pras.

Tidak hanya mengancam Sukirno dengan jerat pidana, Pras juga sempat membentak-bentak Sukirno di depan forum rapat.

Dia meminta penjelasan kepada Sukirno mengapa bisa muncul nama Mega dan Anies dalam soal yang dia buat.

"Kenapa Bapak punya insting Pak Gubernur Anies dan Bu Mega. Apa yang di otak Bapak apa sih, buat soal seperti itu? Bapak kan seorang guru," kata Pras.

Disdik DKI Jakarta enggan berkomentar

Setelah rapat usai, Kadisdik DKI Jakarta Nahdianah langsung keluar ruangan tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan dari wartawan.

Nahdianah hanya mengatakan tidak ada yang bisa dia komentari dan menunggu rekomendasi dari Komisi E DPRD DKI Jakarta.

"Tunggu rekomendasi," kata dia.

Kepala Sekolah SMPN 250 mengaku ada kesalahan

Kepala Sekolah SMPN 250 Cipete Setiabudi menjelaskan, munculnya soal ujian sekolah yang memuat nama Anies dan Mega karena dibuat terburu-buru.

"Kami terburu-buru untuk waktu (pelaksanaan ujian) yang sudah ditentukan," ujar Setiabudi.

Setiabudi menjelaskan, sebenarnya tim telaah sudah dibentuk dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di sekolah tersebut.

Dia mengakui, tim telaah tidak melakukan editing secara sempurna sehingga muncul soal-soal yang tidak diinginkan.

"Diedit beberapa soal saja sehingga kami terlewatkan itu," ucap Setiabudi.

Untuk itu, lanjut Setiabudi, keluarga besar SMP 250 meminta maaf kepada semua anggota Dewan yang hadir dalam rapat tersebut.

Begitu juga kepada semua pihak yang merasa dirugikan dengan beredarnya soal yang memuat nama Anies dan Mega di soal tersebut.

"Jadi mohon maaf kalau seandainya ada hal yang tidak berkenan dari semua yang hadir pada hari ini," kata Setiabudi.

Guru pembuat soal mengaku tak ada niat apa-apa

Guru Sukirno mengaku spontan menulis soal dengan mencantumkan nama Anies dan Mega. Ia mengaku tidak memiliki niat apapun saat menulis soal kontroversial tersebut.

"Demi Allah, pak, saya tidak punya niat apa-apa, saya ketika membuat soal ada nama Anies," ucap Sukirno.

Sukirno juga menceritakan kronologi dia ditugaskan untuk membuat soal ujian sekolah Kelas 7 SMP berdasarkan kurikulum yang diajarkan di sekolah.

Menurut dia, tidak ada yang janggal sampai dengan ditulisnya nama dua tokoh politik di dalam soal yang dia buat tersebut.

"Bapak Kepala Sekolah menugaskan saya untuk membuat soal untuk anak kelas 7 dengan kisi-kisi berdasarkan kurikulum yang kami miliki di sekolah," ucap Sukirno.

Sebagian berita tayang di Warta Kota: Viral Soal Dalam Buku sebut Ganjar Tidak Bersyukur dan Jarang Salat, Ferdinand Hutahaen Berang

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved