Berita Nasional Terkini
Ganjar Pranowo Akui Banjir di Semarang Salahnya dan Jelaskan Penyebabnya. Anies Baswedan Dibawa-bawa
Ganjar Pranowo akui banjir di Semarang salahnya dan jelaskan penyebabnya. Anies Baswedan dibawa-bawa.
TRIBUNKALTARA.COM - Ganjar Pranowo akui banjir di Semarang salahnya dan jelaskan penyebabnya. Anies Baswedan dibawa-bawa.
Tanpa basa basi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo langsung mengakui banjir di Semarang merupakan salahnya.
Namun sebelumnya diketahui, bahwa pembahasan soal banjir di Semarang tidak ramai diperbincangkan.
Berbeda saat banjir di DKI Jakarta, maka warganet berbondong-bondong menyorot Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
• Menikah Lagi Setelah 14 Tahun Menjanda, Ikke Nurjanah dan Karlie Fu Banjir Ucapan Selamat
• Lawan Main Gisella Anastasia Gelar Siaran Langsung di Instagram Selama 38 Menit, Nobu Banjir Pujian
Warganet membandingkan jika banjir tersebut terjadi di Jakarta, pasti ramai.
Yang paling disorot adalah Gubernur DKI Anies Baswedan jika Ibu Kota tergenang.
Selain mengakui kesalahannya, Ganjar Pranowo juga mengungkap penyebab banjir di Semarang.
Sebelumnya, Budayawan Sudjiwo Tedjo pun membandingkan reaksi warganet saat banjir di Semarang dan Jakarta.
Hingga Minggu (7/2/2021), sebagian wilayah Semarang, Jawa Tengah, masih terendam banjir.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun mengakui kesalahannya hingga banjir terjadi Semarang.
Hal itu diungkap Ganjar Pranowo dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Minggu (7/2/2021).
Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo langsung mengakui kesalahannya sebagai seorang gubernur.
Bahkan, hal itu disampaikannya tanpa ditanya oleh sang presenter.
"Yang salah gubernurnya, udah gitu ya," ucap Ganjar.
"Jadi kan semua menunggu kapan ini gubernurnya di-bully, udah sekarang aja."
"Ini karena gubernurnya yang salah," tambahnya.
• Kabar Terkini Wishnutama Usai Diganti Sandiaga Uno dari Menparekraf, Jadi Komisaris Utama Telkomsel?
• Pengurus Partai Demokrat Alami Hal Tak Terduga Usai Ribut Isu Kudeta AHY, Ada yang Aneh di WhatsApp
Menurut Ganjar Pranowo, banjir di Semarang terjadi akibat pompa yang tak mampu mengimbangi jumlah air yang menggenang.
Ia pun membantah jika pompa tak berjalan saat banjir.
"Tapi kemudian saya boleh menjelaskan ya, pompanya jalan, enggak ada yang enggak jalan," kata Ganjar.
"Cuma kapasitasnya enggak cukup."
Banjir di Semarang, disebut Ganjar, juga disebabkan oleh proyek normaliasi Sungai Beringin yang belum selesai.
Bahkan, sebelumnya Ganjar mengaku sudah menduga banjir akan merendam sebagian wilayah Semarang.
"Maka ada proyek penanganan banjir yang selama ini sedang berjalan," ujar Ganjar.
"Dan hari ini ada satu PR, namanya Sungai Beringin."
"Di Sungai Beringin progresnya baru satu persen, maka nampaknya tidak mampu, ini pasti banjir."
"Apalagi kemarin ketika saya coba kontak ke BMKG, intensitasnya Semarang lumayan nih ekstrem," tambahnya.
Karena itu, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk menambah kapasitas pompa.
"Kalau pompa semua bagus berjalan, hanya kapasitasnya kurang."
"Makanya saya komunikasi dengan Menteri PU, 'Pak menteri bisa enggak ditambah?'," tandasnya
• Tegas, Gubernur Aceh Pecat Tenaga Kesehatan Honor yang Tolak Divaksin, Nasib Nakes PNS Lebih Baik
Kata Ahli dan Pemerintah Pusat
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Pembangunan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyebut banjir Semarang disebabkan karena curah hujan yang ekstrem.
Selain itu, menurutnya, pasang air laut juga menyebabkan banjir Semarang.
"Data curah hujan termasuk ekstrem. Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," ujar Basuki, dikutip dari Kompas.com, Senin (8/2/2021).
Banjir Semarang tak hanya menggenangi rumah warga.
Sebagian besar sarana transportasi publik, seperti bandara, stasiun, serta Jalur Pantura juga terkena dampak dari banjir tersebut.
• Lengkap, Survei Elektablitas Capres 2024 Terbaru, Ganjar Kokoh, Anies Melorot, Ada Kejutan Moeldoko
Ahli hidrologi Universitas Diponegoro, Suripin mengatakan, alam tak sepenuhnya bersalah atas banjir yang terjadi di Semarang.
Menurutnya, kegiatan manusialah yang utama menyebabkan banjir.
"Kurang tepat, karena yang dominan adalah faktor antropodemik, yaitu faktor yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia," ujar Suripin.
"Hujan dari dulu kan begitu, kadang-kadang tinggi, kadang-kadang rendah, itulah gunanya melakukan analisis perencanaan sistem," tukasnya.
Reaksi Budayawan Sudjiwo Tedjo
Budayawan Sujiwo Tejdo kini sedang mencari keberadaan akun-akun yang kerap menyerang gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika Jakarta diterjang banjir.
Di akun Twitternya, Sujiwo dengan satir menanyakan apakah benar Semarang sedang dikepung banjir.
Ia pun heran, lantaran media sosial sepi meskipun banjir terjadi di sebagian besar wilayah Semarang.
"Semarang dikepung banjir, ya? Itu menurut WA dari temen barusan. Apa betul? Soalnya medsos sepi," tulis Sujiwo Tedjo dikutip Wartakotalive.com pada Sabtu (6/2/2021).
Menurut Sujiwo, biasanya media sosial selalu ramai ketika terjadi peristiwa banjir.
Akun-akun yang ia sebut 'akun berangka' akan berbondong-bondong datang memviralkan peristiwa banjir itu dengan menyalahkan sosok gubernurnya.
"Biasanya kalau memang ada banjir tuh medsos penuh rombongan akun-akun ber-angka yang ramai infoin banjir itu plus maki-maki gubernurnya. Apa WA temenku itu hoaks? Please let me know," sindir Sujiwo Tedjo.
Cuitan itu ditanggapi beragam oleh warganet.
Sebagian menganggap joke dari Sudjiwo Tedjo seolah menjadi sindiran para pembenci Anies yang selama ini menyerang apabila terjadi banjir di Jakarta.
"Di kalsel juga gtu mbah, hampir 1 provinsi bnjir hanya sedikit sekali yg berani bersuara atau mengkritik kebijakan pemerintah daerah, bhkan ada yg memparodikan video gubernur mlh diancam penjara. Kalau di daerah sebelah baru banjir dibeberapa titik doang udah di maki-maki gubernurnya," tulis @PrasSyukur
Meski demikian, banyak akun yang justru menyerang Sudjiwo Tedjo dan menganggap wajar Gubernur Ganjar tidak dibully atas banjir yang terjadi.
• Pengamat Bongkar Tujuan Dibalik Unggahan Ngopi Instagram Moeldoko, Sindiran Telak ke AHY & Demokrat?
"Karena ada yg sebelum menjabat dan waktu kampanye Pilgub sesumbar dan berteori tentang banjir dan cara mengatasinya. Jadi simple, sekadar ingin membuktikan apakah teori yg disampaikan dgn tata kata yg indah sesuai dgn kondisi di lapangan . Orang tdk suka dgn kesombongannya!," tulis akun @ManukLondo76.
"Karena bupati semarang gapernah mbacot air harus maauk ke tanah, bukan ke laut. Melanggar sunatullah. Dan bupati semarang gapernah mbacot naturalisasi tp gapernah dikerjain," tulis @kuy4ngora
Artikel ini telah tayang dengan judul Komentar Ganjar Pranowo seusai Dihujat karena Semarang Terendam Banjir: Yang Salah Gubernurnya, https://wow.tribunnews.com/2021/02/08/komentar-ganjar-pranowo-seusai-dihujat-karena-semarang-terendam-banjir-yang-salah-gubernurnya?page=all.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official