Polemik Partai Demokrat

Pengamat Bongkar Nasib AHY Bila Kudeta Demokrat Berhasil, Refly Harun Sebut Langkah Anak SBY Tepat

Pengamat bongkar nasib AHY bila kudeta Demokrat berhasil, Refly Harun sebut langkah anak SBY tepat.

Kompas.com / Robertus Belarminus
SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY. (Kompas.com / Robertus Belarminus) 

TRIBUNKALTARA.COM - Pengamat bongkar nasib AHY bila kudeta Demokrat berhasil, Refly Harun sebut langkah anak SBY tepat.

Apabila upaya kudeta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dari kedudukannya berhasil dijalankan, maka nasib anak Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) tidak akan jadi siapa-siapa lagi.

Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, yang juga memprediksikan, bila kudeta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sukses dijalankan maka Agus Harimurti Yudhoyono akan ditinggal oleh para pengikutnya.

Untuk itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menganggap, bila langkah yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sudah tepat.

Moeldoko Unggah Aku Nambah Kopi, Ada yang Semakin Grogi Komentar Warganet Tajam, Sindir AHY?

Isu Kudeta AHY dari Kursi Ketum Demokrat Naikan Elektabilitas, PDIP Merosot Gegara Korupsi Bansos

Refly Harun memerkirakan nasib AHY andai kudeta Partai Demokrat berhasil, tak jadi siapa-siapa, ditinggal pengikut.

Agus Harimurti Yudhoyono disebut-sebut selamat dari upaya kdeta Partai Demokrat.

Sebelumnya, beberapa kader Partai Demokrat menyebut upaya merebut kursi Ketum itu dilakukan beberapa kader, eks kader, hingga Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun pun mengungkapkan bagaimana nasib AHY jika sampai dikudeta mantan Panglima TNI tersebut.

Menurut Refly Harun, AHY akan ditinggalkan para pengikutinya seperti Andi Arief dkk.

Diketahui, AHY mengumumkan adanya upaya kudeta Partai Demokrat ke publik.

Beberapa kader Partai Demokrat lantas mengungkap siapa saja dalang kudeta tersebut.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengapresiasi langkah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono (AHY).

Menurut Refly, AHY telah melakukan tindakan tepat dengan mengumumkan adanya gerakan kudeta Demokrat.

Pasalnya, Refly menyebut AHY bisa kehilangan posisi di Demokrat jika hal itu tak dilakukan.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (6/2/2021).

"Jadi sebenarnya dalam konteks ini memuji keberhasilan AHY untuk menyetop upaya men-takeover Partai Demokrat," ucap Refly.

Ketua Umum Partai Demokrat AHY Kenang Sosok Almarhum Prof Firmanzah, Staf Khusus Presiden Era SBY 

Prihal Surat AHY Minta Klarifikasi Jokowi tak Dibalas, Rachland Nashidik: Presiden Mau Cuci Tangan?

Menurut Refly, Demokrat bisa cepat diambilalih jika isu itu tak diungkap AHY.

Ia mengatakan, AHY pun memiliki tujuan khusus dengan memimpin Demokrat.

Karena itu jika kehilangan posisi di Demokrat, AHY disebutnya tak akan menjadi siapa-siapa.

"Karena kalau tidak diumumkan di awal, maka barangkali sudah hilang Partai Demokrat," ujar Refly.

"Dan kalau Partai Demokrat lepas dari genggaman AHY, AHY akan menjadi bukan siapa-siapa."

"Tapi selama dia menjadi ketua umum Partai Demokrat, selama dia masih berada di bawah naungan SBY," sambungnya.

Refly melanjutkan, AHY memiliki peluang untuk maju di Pilkada DKI atau Pilpres 2024.

Namun, hal sebaliknya disebut Refly akan menimpa AHY jika gagal mempertahankan Demokrat.

"Maka dia akan tetap jadi orang yang diperhitungkan dalam perhelatan Pilkada DKI kalau digelar 2022 dan juga Pilpres 2024," kata Refly.

Tegas, Gubernur Aceh Pecat Tenaga Kesehatan Honor yang Tolak Divaksin, Nasib Nakes PNS Lebih Baik

"Tapi kalau genggaman terhadap Partai Demokrat hilang, maka mereka akan hilang pula."

"Termasuk hilang juga pengikut-pengikutnya, semacam Andi Arief, teman lama saya di UGM," tukasnya.

Marzuki Alie Tak Terima

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut-sebut pernah meminta jabatan kepada mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2015 silam.

Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie yang saat itu masih menjabat memberi klarifikasi.

Hal itu ia sampaikan dalam Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (3/2/2021).

Diketahui Moeldoko disebut sebagai satu di antara 5 tokoh yang diisukan hendak mengkudeta Demokrat dan kepemimpinan Ketua Umum saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga merupakan putra SBY.

Menanggapi isu Moeldoko pernah meminta jabatan, Marzuki mengaku dirinya tidak tahu-menahu.

"Saya justru enggak tahu. Bagaimana saya mau tahu?" ungkap Marzuki Alie.

Marzuki mengaku namanya hanya terseret dalam isu tersebut, meskipun ia tidak tahu apa-apa.

Lengkap, Survei Elektablitas Capres 2024 Terbaru, Ganjar Kokoh, Anies Melorot, Ada Kejutan Moeldoko

"Saya kadang-kadang disebut orang, sering sekali disebut, tapi saya sendiri tidak tahu," katanya.

"Banyak berbagai isu tentang saya, tapi ya, sudahlah," tambah mantan Ketua DPR RI ini.

Dalam tayangan yang sama, selanjutnya Marzuki mengungkit bagaimana awal mula Demokrat didirikan SBY bersama sejumlah tokoh.

"Saya ingat ini komitmen Pak SBY pada saat mengajak kami-kami ini berjuang di dalam partai," ungkapnya.

Saat itu SBY sudah memiliki rencana terhadap sistem partai yang ingin dibentuk.

Ia ingin Demokrat menjadi partai modern yang tidak berpatok pada satu tokoh utama saja.

"Bagaimana beliau punya cita-cita membangun partai yang modern," kata Marzuki.

"Partai modern itu partai yang dikelola dengan sistem, bukan berdasarkan individu, figur, dan dinasti," lanjut dia.

"Itu jelas clear disampaikan ke saya. Itu yang disampaikan kepada saya tahun 2003 di Palembang. Waktu itu saya masih direktur BUMN," terangnya.

Pengamat Bongkar Tujuan Dibalik Unggahan Ngopi Instagram Moeldoko, Sindiran Telak ke AHY & Demokrat?

Marzuki mengakui dirinya tidak kecewa dengan pemilihan AHY sebagai ketua umum saat ini.

Walaupun begitu, ia mengingatkan tujuan awal SBY mendirikan partai.

"Saya tidak menyatakan kecewa, tapi saya melihat ini sudah tidak sesuai dengan komitmen beliau, itu saja," tandasnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Refly Harun Bongkar Risiko yang Dihadapi AHY jika Demokrat Dikudeta: Jadi Bukan Siapa-siapa Lagi, https://wow.tribunnews.com/2021/02/07/refly-harun-bongkar-risiko-yang-dihadapi-ahy-jika-demokrat-dikudeta-jadi-bukan-siapa-siapa-lagi?page=all.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved