Sungai Malinau Tercemar

Benarkan Sungai Malinau Dicemari Limbah, Kadis LHD: Faktanya Tanggul Tuyak Jebol dan Mencemari Air

Benarkan Sungai Malinau Tecemar limbah, Kadis LH: Faktanya Tanggul Tuyak jebol dan mencemari air.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
IST
Unggahan Pengguna Media Sosial terkait kondisi air sungai di Kabupaten Malinau. Tampak ikan-ikan di Sungai Malinau mati dan air sungai keruh. 

Sejumlah komentar dan postingan menyeret nama PT kayan Utama Putra Coal (KPUC) sebagai pengelola limbah dan dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Hingga saat ini, persediaan air bersih masih belum kunjung disalurkan ke permukiman warga.

Disebabkan dua instalasi pengolah air milik PDAM Apa' Mening menghentikan proses pengolahan air bersih yang diperoleh dari Sungai Sesayap.

Kualitas Rumput Laut Nunukan Menurun, Diduga Terserang Hama Akibat Limbah Industri di Laut

Produksi Air Bersih PDAM Dihentikan Sementara

Diduga tercemar limbah tambang batubara, PDAM Malinau hentikan sementara produksi air bersih, ini wilayah terdampak.

Sejak pagi tadi, warga Malinau diresahkan dengan kondisi air sungai di Kabupaten Malinau yang diduga tercemar limbah tambang batubara.

Dikabarkan, sejak kemarin, Senin (8/2/2021), warna air di hulu sungai Kabupaten Malinau berubah warna menyerupai lumpur cair.

Pantauan TribunKaltara.com, kondisi serupa juga terjadi di Sungai Sesayap di wilayah Kecamatan Malinau Kota.

Tak hanya itu, pihak PDAM Apa' Mening turut menghentikan sementara pengolahan air baku di 2 Instalasi pengelolaan air (IPA) yang dikelolanya.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Manager Infrastruktur PDAM Apa' Mening Malinau, Sopiansyah membenarkan hal tersebut.

Dikarenakan kadar air baku di Sungai Sesayap yang merupakan sumber pasokan air bersih bagi dua IPA di Malinau turut terdampak.

"IPA Kuala Lapang, Malinau Barat dan IPA Malinau kami stop. Operasi di dua IPA ini dihentikan sementara," ujarnya kepada TribunKaltara.com melalui sambungan telepon, Selasa sore (9/2/2021).

Sopiansyah menjelaskan, penyebab penghentian operasi tersebut diakibatkan pihaknya tidak lagi mampu mengolah air baku yang di peroleh dari sungai di Kabupaten Malinau.

"Air baku sudah tidak bisa lagi kami olah. Otomatis diadakan pemadaman di wilayah yang bergantung dengan 2 IPA ini," katanya.

Angkat Kasus Menteri Juliari Batubara & Edhy Prabowo, KPK Diserang Lagi, Febri Diansyah Curigai Ini

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved