Sungai Malinau Tercemar

Diduga Tercemar Limbah Tambang, PDAM Malinau Kewalahan Pasok Air Bersih & Terancam Hentikan Produksi

Warga di sepanjang bantaran sungai Kabupaten Malinau dihebohkan dengan penampakan air sungai yang berubah warna.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
HO/Tangkapan layar rekaman video warga
Diduga Tercemar Limbah Tambang, PDAM Kewalahan Pasok Air Bersih & Terancam Hentikan Produksi. (HO/Tangkapan layar rekaman video warga) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Warga di sepanjang bantaran sungai Kabupaten Malinau dihebohkan dengan penampakan air sungai yang berubah warna.

Sejak pagi tadi, warga pesisir sungai Desa Wisata Setulang mengeluhkan penampakan air sungai yang berubah warna menjadi putih keabu-abuan.

Hal tersebut diduga diakibatkan limbah dari aktivitas tambang yang merembes dan mencemari air sungai di Kabupaten Malinau.

Gegara YouTuber Indonesia Fiki Naki, Kini Dayana Jadi Milenial Paling Berpengaruh di Kazakhstan

Pemprov Kaltara Hibahkan Lahan ke 3 Instansi, Irianto Lambrie Minta Pembangunan Segera Terealisasi

Batal Dinikahi Adit Jayusman, Ayu Ting Ting Buang Sial, Beber Alasan Ubah Penampilan Rambut Pendek

Kekhawatirannya, kadar pencemaran air sungai turut mempengaruhi persediaan air bersih yang dikelola PDAM di Sungai Sesayap, Kabupaten Malinau.

Manager Infrastruktur PDAM Apa' Mening Malinau, Sopiansyah mengatakan kondisi tersebut merupakan permasalahan yang sejak lama dihadapi pihaknya.

Dia mengatakan hampir setiap bulan, fenomena kondisi air sungai di Kabupaten Malinau berubah warna menjadi putih keabu-abuan.

"Mengenai kualitas air baku dari Sungai Sesayap, hampir tiap bulan kondisinya seperti itu. Kita kesulitan dari segi penyediaan air bersih," ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (9/2/2021).

Sopiansyah mengatakan tidak hanya pihaknya di PDAM yang terdampak karena pencemaran sungai di Kabupaten Malinau.

Masyarakat di sepanjang sungai juga kesulitan memperoleh pasokan air bersih untuk kegunaan sehari-hari.

"Tidak cuma PDAM, banyak masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Malinau mengeluhkan kesulitan memperoleh air bersih," ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya terpaksa harus mengeluarkan biaya dan usaha ekstra untuk menjamin ketersediaan air bersih di Malinau.

Sopiansyah melanjutkan, bahan kimia yang digunakan juga meningkat dua kali lipat lebih banyak dari biasanya, untuk memurnikan air sungai yang tercemar.

"Kami harus menggunakan bahan kimia dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Ini menyulitkan kami, apalagi kondisinya rutin hampir tiap bulan," ucapnya.

Kemungkinan terburuk, jika kondisi air sungai di Malinau tercemar parah, PDAM akan menghentikan operasi penyediaan air bersih di Malinau.

Tampil Memukau di Indonesian Idol, Dapat Standing Ovation Lima Juri, Melisa Nyaris Tereliminasi

Kerap Roasting Pejabat, Komika Kiky Saputri Ceritakan Pengalaman Hampir Terjebak Jadi LC Karaoke

Roy Marten Positif Covid-19, Mantan Mertua Gisel Didoakan Segera Sembuh, Gading Marten Sampaikan Ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved