Berita Nasional Terkini
Abu Janda Temui Natalius Pigai, Jajaran Listyo Sigit Bereaksi, Bagaimana Nasib Kasus di Bareskrim?
Bareskrim Polri memastikan proses hukum terhadap Abu Janda terkait dugaan kasus ujaran rasial 'evolusi' kepada Natalius Pigai tetap berlanjut.
TRIBUNKALTARA.COM - Abu Janda bertemu Natalius Pigai usai difasilitasi anak buah Prabowo, jajaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beber progres kasusnya di Bareskrim Polri.
Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda sebelumnya telah mengikuti pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Ia diperiksa atas dugaan telah melakukan ujaran kebencian menjurus SARA, melalui media sosial resminya.
Belakangan, foto pertemuan antara Abu Janda dan Natalius Pigai beredar di publik.
Terungkap, pertemuan tersebut difasilitasi anak buah Prabowo Subianto di Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Pasca pertemuan antara Abu Janda dan Natalius Pigai tersebut, jajaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan kasus dugaan ujaran kebencian tersebut tetap berlanjut.
• Biodata Ustaz Maaher At Thuwailibi, Terlibat Kasus Ujaran Kebencian, Pernah Berseteru Abu Janda
• AKHIRNYA! Natalius Pigai Mau Temui Abu Janda, Sufmi Dasco Ahmad Anak Buah Prabowo Subianto Berperan
• Abu Janda Taubat & Pensiun Jadi Influencer? Ini Foto Permadi Arya Sungkemi Ketum Pemuda Muhammadiyah
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan kasus tersebut masih tetap berjalan meskipun keduanya telah saling bertemu.
"Ya terus saja, mereka seperti itu (bertemu). Penyidik kan terus berjalan juga. Proses berjalan," kata Brigjen Rusdi saat dikonfirmasi, Rabu (10/2/2021).
Rusdi menyampaikan pihak kepolisian juga belum mendapatkan informasi pencabutan laporan terkait kasus tersebut.
Dia bilang, penyidik masih tengah terus menindaklanjuti dugaan kasus ujaran rasial tersebut.
"Sampai saat ini laporan itu masih ditindaklanjuti oleh penyidik Bareskrim," tandas Rusdi.
Diberitakan sebelumnya, eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai buka suara soal dirinya ditemui Permadi Arya atau Abu Janda.
Diketahui, pertemuan tersebut difasilitasi oleh Wakil Ketua DPR RI sekaligus politisi Partai Gerindra Sufmi Dasc Ahmad.
Pigai menjelaskan soal alasan dirinya menerima Abu Janda dan apa yang dikatakan dalam pertemuan tersebut.
"Pertimbangannya kenapa? Pak Abu Janda adalah salah satu pekerja media sosial yang membantu pemerintah. Saya melihat kontennya tidak mungkin dari warga biasa, pasti bersumber orang-orang yang berkuasa," kata Pigai saat dihubungi, Selasa (9/2/2021).
Dalam pertemuan tersebut, dirinya memahami soal penjelasan Abu Janda mengenai definisi evolusi. Pigai tak mau berspekulasi soal itu.
"Pertama, saya bukan pelapornya. Kedua dengan akal sehat saya melihat konten Abu Janda mengandung unsur rasis, tetapi dia bertanya, jadi sedikit agak janggal dalam proses hukum, karena dia mempertanyakan," katanya.
Jika konten tersebut tidak ada pertanyaan, Pigai mengatakan hal itu sama dengan Ambroncius Nababan.
"Dan di satu sisi saya tidak suka menghukum orang, trial by the mob. Saya rasional. Saya juga tidak menganut prinsip pemidanaan orang, tapi restorative justice," kata Pigai.
"Ketika beliau menjelaskan, ya istilahnya beliau sowan ke saya, menjelaskan dan lainnya. Ya saya mendengarkan," pungkasnya.
Difasilitasi Anak Buah Prabowo
Akhirnya! Natalius Pigai mau temui Abu Janda, Sufmi Dasco Ahmad anak buah Prabowo Subianto berperan.
Setelah diduga telah dihina oleh Permadi Arya atau Abu Janda, aktivis pembela kemanusiaan Natalius Pigai akhirnya mau menemui Abu Janda.
Bawahan Prabowo Subianto di Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berperan menjadi sosok yang mempertemukan Natalius Pigai dengan Abu Janda.
Hal ini diketahui, dari postingan Sufmi Dasco Ahmad dalam akun media sosialnya yang memperlihatkan Sufmi Dasco Ahmad berfoto bersama dengan Natalius Pigai dan Abu Janda.
Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda akhirnya bertemu dengan aktivis asal Papua, Natalius Pigai.
Pertemuan keduanya difasilitasi anggota Prabowo Subianto di Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Natalius Pigai pun angkat suara terkait maraknya foto dirinya bersama Abu Janda di media sosial.
Diketahui, Permadi Arya dilaporkan ke Bareskrim Polri lantaran dinilai memosting ujaran kebencian bernada rasis kepada Natalius Pigai.
Abu Janda juga dilaporkan atas tulisan Islam Arogan.
Dalam klarifikasi pertemuan dengan Permadi Arya, Natalius Pigai juga menyinggung soal tulisan yang diduga rasis tersebut.
Pegiat Hak Asasi Manusia asal Papua, Natalius Pigai akhirnya berkomentar setelah di media sosial beredar foto dirinya bertemu dengan Abu Janda.
Natalius Pigai mengungkapkan, Abu Janda yang meminta dirinya untuk bertemu menyampaikan permintaan maaf.
Sebagai seorang yang berpikir rasional, dia menyanggupi permintaan Abu Janda itu.
"Beliau yang minta bertemu.
Saya pemimpin dan intelektual yang sangat rasional dan tidak mungkin saya tolak untuk menerimanya.
Apalagi saya bukan pelapor!," tulis Natalius Pigai di akun Twitternya, Senin (8/2/2021) malam.
Meski demikian, Natalius Pigai tetap menganggap apa yang disampaikan Abu Janda adalah ujaran bersifat rasisme.
Hanya saja, ia menyebut hal itu tidak masuk dalam delik hukum karena sifatnya bertanya.
"Dalam hukum Pidana objeknya harus jelas. Abu Janda bertanya Evolusi selesai belum?.
Memang isinya rasis tp “bertanya” itu tidak mungkin ada delik hukum," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Permadi Arya Janda alias Abu Janda menggelar pertemuan dengan Natalius Pigai.
Pertemuan tersebut disebut difasilitasi oleh Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Foto pertemuan itu pertama kali diunggah di akun media sosial Sufmi Dasco kemudian tesebar di media sosial.
Beragam spekulasi pun muncul, termasuk Abu Janda akan kembali lolos dari jeratan hukum.
Ferdinand Hutahaen, sahabat baru Abu Janda, berharap setelah pertemuan itu terjadi perdamaian.
Termasuk pelaporan terhadap Abu Janda bisa dicabut.
"Hr ini sy dengar td @NataliusPigai2 dgn @permadiaktivis1 sudah dipertemukan oleh senior bang @Don_dasco, terimakasih bang, anak bangsa ini mmg perlu dipersatukan dalam ikatan kebangsaan. Semoga dengan ini semua proses hukum dan lapor melapor yg terjadi diakhir cabut perkara," tulis Ferdinand Hutahaen di akun Twitternya, Senin (8/2/2021).
Abu Janda dilaporkan ke polisi oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada 28 dan 29 Januari 2021 untuk dua kasus yang berbeda.
Laporan pertama, yaitu dugaan ujaran rasialisme terhadap mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Kedua, ujaran SARA terhadap agama.
Dalam kasus dugaan ujaran rasialisme, Abu Janda dilaporkan karena menyebut soal "evolusi" saat mendebat Natalius Pigai yang mengkritik eks Kepala BIN , Hendropriyono.
Kicauan itu memang sudah dihapus oleh Abu Janda. Namun, KNPI menyimpannya sebagai barang bukti.
Sementara itu, laporan dugaan ujaran SARA terhadap agama disebabkan Abu Janda menyebut "Islam arogan".
Pernyataan itu terlontar saat Abu Janda berdebat dengan Tengku Zul di Twitter Tengku Zul pun menyebut jika kini ulama dan Islam dihina di NKRI.
Abu Janda kemudian membalasnya.
Ia mengatakan, Islam yang dibawa dari Arab sebagai agama arogan karena mengharamkan budaya asli dan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
• Diperiksa Bareskrim, Abu Janda Mengaku Ingin Bertemu Natalius Pigai Bila Berkenan, Akan Lakukan Ini
• Berapa Bayar Abu Janda Jadi Influencer Jokowi? Permadi Arya Akui Besar, Refly Harun Sorot Asal Uang
• Susi Pudjiastuti Diserang Pendukung Abu Janda, Dewi Tanjung Paling Ganas, Ini Respon Eks Menteri KKP
Ngaku Dibayar Gede
Sebelumnya, Pakar Telematika, Roy Suryo kembali mengunggah video pengakuan Abu Janda dalam akun Twitter-nya, @KRMTRoySuryo2, Selasa (2/2/2021).
Dalam video berdurasi 28 detik itu, Abu Janda mulanya menyebut posisi komisaris BUMN diberikan pada orang yang berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Gini ya kenapa ada yang dapat jabatan komisaris?," ucap Abu Janda dalam video.
"Orang yang dapat jabatan komisaris ini adalah orang yang berjuang di TKN waktu itu."
Meski ikut mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, kala itu Abu Janda hanyalah seorang influencer.
Namun, ia mengakui menerima sejumlah uang.
Karena itulah, Abu Janda tak ditawari menduduki posisi penting di BUMN.
"Kalau aku sama Denny waktu Pilpres kita ini influencer yang dibayar," ujar Abu Janda.
"Jadi aku rasa kenapa kita enggak ditawari komisaris?"
"Kan lo dibayar, masa lo minta komisaris lagi, wajarlah aku pikir."
"Jadi komisaris itu hanya untuk yang benar-benar berjuang di TKN waktu itu, makanya jadi," tambahnya.
Sementara itu, Roy Suryo menuliskan cuitan yang berisi kesimpulan dari pernyataan Abu Janda.
Dalam cuitannya, Roy Suryo menyebut Abu Janda dibayar menggunakan uang rakyat.
"Dari PENGAKUAN si Abu Janda @permadiaktivis1 ini setidaknya ada 2 FAKTA:
- Komisaris2 BUMN adalah (bagi2 Jabatan) utk yg "Berjuang di TKN"
- "Influencer2 Piaraan" spt Dia & DenSi DIBAYAR (pakai Uang Rakyat)
L-uar B-iasa P-arah / Ugal2an ini kelakuannya ...
Makin AMBYAR," tulis Roy Suryo.
(*)