Berita Daerah Terkini
Gempa Bumi 6,5 SR Guncang Bengkulu, 10 Februari 2021, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi 6,5 SR guncang Bengkulu, 10 Februari 2021 BMKG sebut kedalaman 10 Km, tak berpotensi tsunami
TRIBUNKALTARA.COM - Terjadi gempa bumi berkekuatan 6,5 SR terjadi di Bengkulu, Rabu 10 Februari 2021.
Gempa berkekuatan 6,5 SR dengan kedalaman 10 km itu terjadi pukul 19.52 WIB.
BMKG menyebut pusat gempa berada sekira 80 km barat daya Enggano, Bengkulu.
Meski demikian, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada laporan kerusakan atau korban yang jatuh akibat gempa ini.
Sebelumnya di hari yang sama, gempa berkekuatan 5,2 SR mengguncang Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dan sekitarnya pada Rabu (10/2/2021) 17.03 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menyebutkan, gempa berpusat di 112 kilometer arah timur laut Melonguane.
• UPDATE Gempa Sulbar, Kembali Warga Mamuju Rasakan 2 Kali Gempa, Masyarakat Berhamburan ke Jalan
Pusat gempa memiliki kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Skala Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
• Misteri Ledakan Keras di Buleleng Bali Hari Ini, Warga Duga Bom Meledak, BMKG Sebut Bukan Gempa Bumi
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(*)
(TribunKaltara.com / Cornel Dimas)