Berita Nasional Terkini
Solid Soal Kritik ke Pemerintah Jokowi, SBY Susul Sikap Jusuf Kalla, Fadjroel Rachman Bereaksi
Solid soal kritik ke pemerintah Jokowi, SBY susul sikap Jusuf Kalla, Fadjroel Rachman bereaksi.
Namun jika disampaikan dengan benar, maka kritik bisa mencegah terjadinya kesalahan.
"Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa 'sakit'.
Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan," ujar SBY.
Pada akun Twitternya, SBY juga mengatakan bahwa pujian berlebihan dapat menyebabkan kegagalan.
"Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan," pungkas SBY.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas TV, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi statemen Presiden Joko Widodo yang meminta masyarakat untuk mengkritik pemerintah.
Jusuf Kalla menanggapinya dengan mempertanyakan bagaimana mengkritik tanpa dipanggil polisi.
"Presiden mengumumkan, silakan kritik pemerintah.
Tentu banyak pertanyaan, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi?" katanya dalam acara diskusi virtual yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jumat (12/2/2021).
Penjelasan Fadjroel Rachman
Pernyataan Jusuf Kalla itu mendapatkan respons dari Istana melalui Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.
Adapun Fadjroel menyebut sepanjang kritik disampaikan sesuai UUD 1945 dan peraturan perundangan, dipastikan tidak akan berhadapan dengan hukum.
"Jadi apabila mengkritik sesuai UUD 1945 dan peraturan perundangan, pasti tidak ada masalah.
Karena kewajiban pemerintah/negara adalah melindungi, memenuhi dan menghormati hak-hak konstitusional setiap WNI yang merupakan HAM tanpa terkecuali," jelas Fadjroel Rachman dalam keterangan tertulis pada wartawan, Sabtu (13/2/2021) kemarin.
• Jokowi Minta Publik Kritik, Haris Azhar Tak Tinggal Diam, Duga Presiden Marahi Pembuat Naskah Pidato