Berita Nasional Terkini
Orang Istana Terdeteksi Ikut GAR ITB yang Tuding Din Syamsuddin Radikal, Ternyata Fadjroel Rachman
Jubir Presiden Jokowi Fadjroel Rachman terdeteksi ikut GAR ITB, kelompok yang tuding eks Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin radikal.
Lebih lanjut, Nelson mengungkapkan awal terbentuknya GAR ITB.
Kelompok tersebut terbentuk bermula dari obrolan para alumni ITB.
Juga beberapa alumni universitas lain yang peduli terhadap isu radikalisme dan intoleransi.
Saat kali pertama dibentuk, gerakan ini dinamakan Nusa Kinarya Rumah Indonesia atau NKRI.
Sebab, saat itu masih banyak alumni-alumni dari universitas lain.
Namun, seiring berjalannya waktu atau pada 2019, nama NKRI berubah menjadi GAR ITB.
Alasannya, karena ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB.
• Tuduhan Din Syamsuddin Radikal, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Pernah Anggap Penganut Radikalisme
"Memang ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB, makanya kita tak enak dengan PT (perguruan tinggi) lain," ujar Edwin.
"Makanya kita mengelompok, yang alumni ITB saja. Maka dibuatlah itu, GAR ITB."
Menurut Nelson, kegiatan GAR ITB selama ini banyak menyoroti persoalan radikalisme dan intoleransi.
Karenanya, gerakan ini kerap menggelar diskusi dengan mengundang narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT).
• Habib Banua : Jangan Fitnah Prof Din Syamsuddin
Juga termasuk pihak lain yang punya kapasitas dalam memberikan paparannya mengenai isu tersebut.
Seperti diketahui, GAR ITB menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini karena berada di balik pelaporan pada Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu dilaporkan GAR ITB karena dianggap melakukan pelanggaran kode etik perilaku ASN.
Karenanya, Nelson membantah jika pihaknya disebut melaporkan Din Syamsuddin karena yang bersangkutan menganut paham radikalisme.
• Lengkap, Ada 6 Alasan GAR ITB Laporkan Din Syamsuddin ke KASN, Bukan Radikalisme, Deklarator KAMI