Berita Nasional Terkini

Orang Istana Terdeteksi Ikut GAR ITB yang Tuding Din Syamsuddin Radikal, Ternyata Fadjroel Rachman

Jubir Presiden Jokowi Fadjroel Rachman terdeteksi ikut GAR ITB, kelompok yang tuding eks Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin radikal.

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
Fadjroel Rachman dan Din Syamsuddin. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Jubir Presiden Jokowi Fadjroel Rachman terdeteksi ikut GAR ITB, kelompok yang tuding eks Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin radikal.

Babak baru Din Syamsuddin dituding radikal oleh kelompok GAR ITB.

Siapa sebenarnya GAR ITB?

Diketahui GAR ITB merupakan Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung.

Kelompok tersebut yang menuding eks Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin radikal.

Tak cuma menuding, GAR ITB jug amelaporkan Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN) terkait dugaan radikalisme.

Belakangan terungkap ada orang di lingkungan Istana yang ikut tergabung dalam GAR ITB.

Sosok tersebut adalah Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Hal itu diungkapkan anggota GAR ITB, Nelson Napitupulu.

Menurutnya Fadjroel Rachman juga berada di dalam grup WhatsAoo GAR ITB dan kerap melontarkan komentar di grup tersebut.

"( Fadjroel Rachman ) ada di WAG (WhatsApp Grup) GAR-ITB. Biasanya kalau dia ada waktu, dia merespons," kata Nelson pada Minggu (14/2/2021).

Dua Menteri Jokowi Tak Terima Din Syamsuddin Dituding Radikal, Pernah Tampil di Even Paus Fransiskus

Nelson menuturkan, Fadjroel Rachman merupakan anggota biasa.

Namun Fadjroel Rachman tidak melulu aktif di grup GAR ITB.

Menurutnya, Fadjroel Rachman hanya sekadar mengomentari isu-isu terkini yang ramai dibicarakan di grup.

"Kadang komen, kadang enggak. Kalau ada isu yang dibahas, kadang dia komen. Tapi tidak semuanya (dikomen)," ucap Nelson.

Hari Ini Menikah dengan Din Syamsuddin, Profil Rashda Diana Cucu Pendiri Gontor, Aktif di Pendidikan

Lebih lanjut, Nelson mengungkapkan awal terbentuknya GAR ITB.

Kelompok tersebut terbentuk bermula dari obrolan para alumni ITB.

Juga beberapa alumni universitas lain yang peduli terhadap isu radikalisme dan intoleransi.

Saat kali pertama dibentuk, gerakan ini dinamakan Nusa Kinarya Rumah Indonesia atau NKRI.

Sebab, saat itu masih banyak alumni-alumni dari universitas lain.

Namun, seiring berjalannya waktu atau pada 2019, nama NKRI berubah menjadi GAR ITB.

Alasannya, karena ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB.

Tuduhan Din Syamsuddin Radikal, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Pernah Anggap Penganut Radikalisme

"Memang ada persoalan intoleransi dan radikalisme di ITB, makanya kita tak enak dengan PT (perguruan tinggi) lain," ujar Edwin.

"Makanya kita mengelompok, yang alumni ITB saja. Maka dibuatlah itu, GAR ITB."

Menurut Nelson, kegiatan GAR ITB selama ini banyak menyoroti persoalan radikalisme dan intoleransi.

Karenanya, gerakan ini kerap menggelar diskusi dengan mengundang narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT).

Habib Banua  : Jangan Fitnah Prof Din Syamsuddin

Juga termasuk pihak lain yang punya kapasitas dalam memberikan paparannya mengenai isu tersebut.

Seperti diketahui, GAR ITB menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini karena berada di balik pelaporan pada Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN).

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu dilaporkan GAR ITB karena dianggap melakukan pelanggaran kode etik perilaku ASN.

Karenanya, Nelson membantah jika pihaknya disebut melaporkan Din Syamsuddin karena yang bersangkutan menganut paham radikalisme.

Lengkap, Ada 6 Alasan GAR ITB Laporkan Din Syamsuddin ke KASN, Bukan Radikalisme, Deklarator KAMI

Menurut dia, dirinya melaporkan Din Syamsuddin karena tindakannya tak sesuai dengan kode etik dan kode perilaku ASN.

"Kita tak pernah melaporkan Pak Din Syamsuddin sebagai orang yang diduga radikal. Tidak," ujar Nelson.

"Yang kita laporkan adalah Pak Din Syamsuddin itu anggota MWA ITB.

Dia berstatus sebagai ASN."

Rocky Gerung Tuduh GAR ITB Disogok untuk Kudeta Din Syamsuddin, Bongkar Buzzer Kehabisan Istilah

Pemerintah tak akan proses Din Syamsuddin

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menegaskan pemerintah tidak akan memproses hukum Din Syamsuddin.

Mahfud menyebut Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu sebagai tokoh kritis yang masukannya selalu didengar pemerintah.

“Pemerintah tetap menganggap pak Din Syamsuddin itu adalah tokoh yang kritis, yang kritik-kritiknya harus kita dengar,”ujar Mahfud MD dalam Video yang diterima Tim Kompas.TV

Mahfud MD menjelaskan dirinya tidak akan pernah untuk memproses hukum Din Syamsuddin.

Sah! Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin Nikahi Rashda Diana Cucu Pendiri Ponpes Gontor

Mahfud MD bercerita pada jaman dahulu saat menjabat Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menggagas Islam Wasthfiyah atau Islam Moderat.

Sehingga menurutnya Din Syamsuddin tidak mungkin terlibat radikalisme.

"Tidak ada dari pemerintah niat sedikitpun untuk mempersoalkan kiprah pak Din Syamsuddin didalam kehidupan berbangsa dan bernegara,"ujar Mahfud MD.

Sebelumnya Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung ( ITB) melaporkan Din Syamsuddin kepada KASN dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) atas dugaan pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 10 November 2020 lalu.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Ternyata Jubir Presiden Fadjroel Rachman Anggota Aktif GAR-ITB yang Laporkan Din Syamsuddin,"
https://www.kompas.tv/article/147026/ternyata-jubir-presiden-fadjroel-rachman-anggota-aktif-gar-itb-yang-laporkan-din-syamsuddin?page=all
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved