Berita Papua Terkini

Tertembak di Lengan Lalu Lompat ke Jurang, 3 Anggota KKB Tewas Ditembak Saat Coba Rebut Senjata TNI

Berita Papua Terkini, Tertembak di lengan lalu lompat ke jurang, 3 anggota KKB tewas ditembak saat coba rebut senjata TNI.

Kolase TribunKaltara.com / Dok Facebook TPNPB via Surya dan istimewa
ILUSTRASI - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua. (Kolase TribunKaltara.com / Dok Facebook TPNPB via Surya dan istimewa) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berita Papua Terkini, tertembak di lengan lalu lompat ke jurang, 3 anggota KKB tewas ditembak saat coba rebut senjata TNI.

Pertikaian sengit kembali terjadi saat aparat keamanan dari TNI dan Polri berhadapan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Dalam kontak tembak tersebut polisi berhasil melumpuhkan 3 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata.

Kejadian berawal dari salah satu anggota KKB yang tertembak di lengan, lalu berhasil kabur dari kejaran dengan melompat ke jurang.

Namun, aparat mendengar ada korban penembakan ke puskesmas dan langsung aparat mengepung puskesmas tersebut.

Baca juga: Luka Tembak di Perut, Prajurit Raider TNI AD Prada Ginanjar Gugur, KKB OPM Mengaku Bertanggung Jawab

Baca juga: Seorang Prajurit TNI AD Gugur setelah Kontak Tembak dengan KKB di Intan Jaya Papua

Para anggota KKB yang tewas diketahui bernama Janius Bagau, Justinus Bagau, dan Januarius Sani

Diketahui Janius dan Januarius merupakan anggota KKB yang menyatakan perang terbuka dengan TNI beberapa waktu lalu.

Hal ini diungkapkan Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa, melalui keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).

"Janius Bagau dan Januarius Sani keduanya turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI Polri yang beberapa waktu yang lalu," kata  Suriastawa.

Suriastawa mengatakan, peristiwa itu terjadi di Puskesmas Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).

Tim TNI awalnya tengah melakukan pengejaran pelaku penembakan terhadap Prada Ginanjar Arianda, anggota Satgas Yonif R 400/BR dan memeriksa satu orang laki-laki.

Saat itu, personel TNI menembak orang tersebut di bagian lengan.

Namun, pelaku dapat kabur karena melompat ke dalam jurang.

Tak lama berselang, petugas memperoleh informasi dari warga ada seorang warga dengan luka tembak dibawa ke puskesmas oleh kepastoran gereja dan beberapa masyarakat.

Belakangan orang itu diketahui merupakan Janius Bagau. Saat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sugapa, Janius didatangi oleh dua rekannya.

Baca juga: Kondisi Terbaru Prajurit TNI Praka Hendra Sipayung, Sempat Tumbang usai Ditembak KKB di Intan Jaya

Baca juga: KKB Tembak Kepala Prajurit di Intan Jaya, Begini Nasib Praka Hendra Sipayung, TNI Tak Tinggal Diam

"Ketiganya berusaha melarikan diri, menyerang, dan berusaha merampas senjata dari aparat gabungan TNI-Polri yang berjaga di puskesmas. Dengan sigap aparat melumpuhkan ketiga orang itu hingga tewas," kata dia.

"Dipastikan ketiganya merupakan anggota dari KKB yang selama ini sering melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di Sugapa," sambung Suriastawa. 

Soal Tantangan Perang Terbuka KKB, Wakapolda Papua: Ini Sudah Sering Mereka Lakukan

Wakapolda Papua Brigjen Matius Fakhiri angkat bicara terkait selebaran ajakan perang terbuka yang dikeluarkan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Intan Jaya.

Matius mengatakan, ini bukan pertama kalinya KKB mengeluarkan tantangan serupa ini.

"Ini sudah sering kali mereka lakukan, bukan saja di Intan Jaya, tapi juga di Jayapura, di Puncak Jaya, ini biasanya terjadi saat eskalasi sedang tinggi," kata Matius di Jayapura, Selasa (2/2/2021).

Matius menilai, situasi keamanan di Papua sedang meningkat beberapa waktu terakhir, khususnya di Intan Jaya.

Ia mengatakan, aparat keamanan tak mau gegabah mengambil tindakan hukum terhadap KKB yang berulah di Intan Jaya.

Aparat keamanan, kata dia, harus menangani keadaan di Intan Jaya dengan tenang.

"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft. Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," kata Matius.

Salah satu cara yang dilakukan dengan menambah jumlah personel di Polres Intan Jaya.

Hal itu dilakukan agar situasi keamanan di wilayah itu lebih kondusif.

"Ke depan kita akan memperkuat Polres Intan Jaya, salah satunya kita akan menggeser 45 personel untuk mem-back-up pasukan yang sudah ada di sana," kata dia.

TNI-Polri tidak takut

Matius menegaskan, TNI dan Polri tak pernah takut dengan tantangan perang terbuka yang dikeluarkan KKB.

Tetapi, aparat keamanan tak ingin gegabah karena khawatir adanya korban sipil jika tantangan itu diladeni.

"Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi. Cuma kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul jika kita mengambil langkah tegas dan terukur," kata dia.

Matius khawatir ada pihak tak bertanggung jawab yang memanfaatkan kondisi itu untuk mengganggu situasi keamanan di Papua.

"Nantinya bisa dipolitisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh," kata Matius.

Prajurit Raider TNI AD Gugur

Luka tembak di perut, prajurit Raider TNI AD Prada Ginanjar gugur, KKB OPM mengaku bertanggung jawab.

Diberitakan sebelumnya, prajurit TNI AD Praka Hendra Sipayung tertembak saat hendak belanja di warung, pada Jumat (12/2/2021) lalu.

Hari ini, kembali terjadi penembakan kepada prajurit Raider TNI AD atas nama Prada Ginanjar.

Tidak lagi menjalani kritis, Prada Ginanjar gugur dalam menjalankan tugas di Papua.

Gugurnya Prada Ginanjar saat baku tembak terjadi antara TNI AD dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat gugur dalam bertugas.

Prajurit Rider TNI AD tewas usai baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Kontak senjata tersebut terjadu di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).

Untuk kesekian kalinya TNI AD harus kehilangan putra terbaiknya.

Kabar duka kembali datang dari Bumi Papua, kali ini Prada Ginanjar meninggal usai kontak senjata antara Batalyon Infanteri Raider 400/BR dengan KKB pecah.

Melansir Kompas.id, Asisten Operasi Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Brigadir Jenderal TNI Suswatyo mengatakan, kontak tembak di Kampung Mamba terjadi pukul 08.20 WIT.

Dalam peristiwa itu, Prada Ginanjar diketahui terkena tembakan KKB di bagian perut.

”Kondisi Ginanjar kritis setelah terkena tembakan di perut. Setelah mendapatkan perawatan, nyawa korban tidak tertolong dan gugur dalam tugas,” kata Suswatyo saat dihubungi dari Jayapura.

Suswatyo mengungkapkan jenazah Prada Ginanjar sudah dievakusai dengan dengan helikopter Bell Penerbad dari Sugapa dan tiba di lapangan bola Mako Brigif Raider 20/3/IJK Kostrad di Timika pada pukul 09.35 WIT.

”Jenazah almarhum langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat saat helikopter tiba di Timika. Saat ini, jenazahnya telah disemayamkan di Markas Batalyon Infanteri 754/ENK.” ujar Suswatyo.

Lebih lanjut dia menambahkan, menurut rencana jenazah almarhum akan dipulangkan dengan pesawat ke kampung halamannya di Jawa Barat pada Selasa (16/2/2021) besok.

Sementara itu Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), Sebby Sambom saat dihubungi Kompas, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas insiden kontak tembak di Kampung Mamba pada Senin pagi tadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Anggota KKB yang Tewas Saat Rebut Senjata Ternyata Pendeklarasi Perang dengan TNI" dan "Soal Tantangan Perang Terbuka KKB, Wakapolda Papua: Ini Sudah Sering Mereka Lakukan"

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved