Sejarah Cheetos, Jajanan Populer Anak 90an, Bakal Berhenti Produksi di Indonesia Agustus 2021

Berikut sejarah Cheetos, jajanan populer anak 90an, bakal berhenti produksi di Indonesia Agustus 2021, termasuk Lays dan Doritos

Kolase TribunKaltara.com / Instagram @cheetos_indonesia dan @laysindonesia
Cheetos dan Lays (Kolase TribunKaltara.com / Instagram @cheetos_indonesia dan @laysindonesia) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut sejarah Cheetos, jajanan populer anak 90an, bakal berhenti produksi di Indonesia Agustus 2021, termasuk Lays dan Doritos.

Bagi anak-anak era 90an, jajanan Cheetos bukanlah barang asing.

Makanan ringan bersimbol macan tutul ini selalu nongol di kantin sekolah hingga warung-warung kecil pedagang.

Namun kini Cheetos datang dengan kabar yang membuat anak-anak era 90an sedih.

Pasalnya, jajanan berbentuk keripik jagung itu bakal berhenti produksi di Indonesia per Agustus 2021 mendatang.

Tak cuma Cheetos, jajanan lainnya seperti Lays dan Doritos juga ikut stop produksi.

"PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo dan saat ini ada masa transisi enam bulan untuk menyelesaikan transaksinya terhitung 17 Feb 2021," kata General Manager Corporate Communication ‎PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Stefanus Indrayana mengutip Kompas.com, Kamis (18/2/2020).

Stefanus menyebutkan selama periode transisi penyelesaian transaksi Lays dan Cheetos tetap diproduksi.

Terhitung pada 18 Agustus 2021, PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) tidak akan memproduksi Lays dan Cheetos.

Sebelumnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP) telah resmi membeli seluruh saham yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V. (Fritolay), afisiliasi dari PepsiCo Inc pada PT Indofood Fritolay Makmur ( IFL).

IFL merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara PepsiCo dan ICBP yang bergerak di bidang makanan dan minuman ringan.

Keduanya telah menjalin kerja sama selama 30 tahun.

"Fritolay, PepsiCo, dan/atau pihak afiliasi lainnya tidak boleh memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan, atau mendistribusikan produk makanan ringan apapun di Indonesia yang bersaing dengan produk IFL selama tiga tahun sejak berakhirnya masa transisi," kata Sekretaris Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Gideon A. Putro, dikutip dari artikel Kompas.com yang tayang Selasa (17/2/2020).

Sejarah Cheetos

Berdasarkan penjelasan laman Indofood, produsen Cheetos di Indonesia, snack ini pertama kali hadir di Indonesia pada 1993.

Sayangnya per 18 Agustus 2021, produksi Cheetos akan dihentikan, bersama dengan Lays dan Doritos.

Berikut lima fakta menarik soal Cheetos, dikutip dari Insider:

Cheetos dibuat pasca Perang Dunia II tepatnya pada 1948 oleh Charles Elmer Doolin di Dallas, Texas, Amerika Serikat.

Namun, Doolin belum memiliki sumber daya untuk memperkenalkan makanan ringan buantannya ke seluruh negeri.

Doolin bermitra dengan pengusaha keripik kentang Herman W. Lay untuk merilis Cheetos secara nasional, serta produk kentang bernama Fritatos.

Cheetos sangat sukses di pasaran sehingga pada tahun 1961, Doolin dan Lay menggabungkan dua perusahaan mereka untuk membentuk Frito-Lay Inc.

Kemudian Cheetos diambil alih oleh PepsiCo.

Crunchy Cheetos adalah produk pertama Cheetos yang dijual sejak 1948 sampai sekarang.

Barulah pada 1971 keluar produk baru yakni Cheetos Puffs.

Keduanya berbeda dari segi bentuk dan tekstur, Cruchy Cheetos bentuknya lebih langsing, tak beraturan, dan ketiga digigit cenderung keras garing.

Sementara Cheetos Puff lebih berisi dan terasa lebih ringan digigit.

Pada 1971 diluncurkan maskot Cheetos yakni tikus animasi bernama Cheetos Mouse.

Chester Cheetah baru diluncurkan pada 1986 untuk menggantikan Cheetos Mouse, dan bertahan sampai sekarang.

Salah satu varian rasa Cheetos terkenal di luar negeri adalah Flamin' Hot Cheetos atau Cheetos pedas.

Penemuan ini terbilang unik, lantaran berasal dari seorang petugas kebersihan berusia 12 tahun yang putus sekolah, Richard Montanez.

Dia hanya bisa berbicara sedikit bahasa Inggris.

Pada tahun 1976, Montanez mendapat telepon dari CEO saat itu Roger Enrico yang punya ide membuat cita rasa Cheetos lebih pedas, terinspirasi dari jagung jalanan Meksiko.

Montanez mempresentasikan ide produknya, Enrico menyukai ide tersebut.

Flamin 'Hot Cheetos pertama kali dirilis pada awal 1990-an, dan sukses besar.

Montanez naik jabatan sejak saat itu, sampai menjabat sebagai wakil presiden eksekutif di perusahaan.

Pada 2017, seseorang menemukan Flamin 'Hot Cheetos yang tampak seperti Harambe, seekor gorila yang terkenal di internet.

Gorila ini mati karena ditembak dan dibunuh di Kebun Binatang Cincinnati.

Cheetos tersebut laku dijual 99.000 dollar AS setara Rp 1,4 miliyar.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Unik Cheetos, Snack yang Dijual di Indonesia Sejak 1993", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2021/02/18/132737175/5-fakta-unik-cheetos-snack-yang-dijual-di-indonesia-sejak-1993?page=all#page2.
Penulis : Silvita Agmasari
Editor : Silvita Agmasari
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved