Berita Nasional Terkini

Mutasi Polri Disorot IPW, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Dianggap Perkuat Geng Solo Kawal Jokowi

Perombakan alias mutasi Polri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo disorot IPW, dianggap perkuat Geng Solo kawal Jokowi

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan Kompas.com
Mutasi Polri, Jenderal Geng Solo semakin mencuat kawal Presiden Jokowi. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan Kompas.com) 

TRIBUNKALTARA.COM - Perombakan alias mutasi Polri yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru-baru ini, mendapat sorotan tajam dari Indonesia Police Watch atau IPW.

Pasalnya gebrakan yang dilakukan Jenderal Listyo Sigit Prabowo justru kian memperkuat keberadaan Geng Solo di jabatan penting korps Bhayangkara.

Bahkan langkah Kapolri Listyo Sigit Prabowo dianggap semakin memperkuat eksistensi Geng Solo mengawal kepemimpinan Presiden Jokowi.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menegaskan peran orang dekat Jokowi di korps Bhayangkara semakin terlihat jelas usai mutasi Polri.

"Orang orang 'dekat' Jokowi makin memperkuat posisinya di tubuh kepolisian. Setelah menjadi Kapolri, saat ini orang dekat keluarga Jokowi dipercaya memegang posisi Kabareskrim, yakni Komjen Agus yang digeser dari Kabaharkam ke Kabareskrim," ujarnya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (19/2/2021).

Tak cuma itu, IPW juga menyoroti mutasi Irjen Pol Nana Sudjana.

Baca juga: RESMI, Polwan Berjilbab yang Ikut Dampingi Jenderal Listyo Sigit, Dapat Jabatan Baru dari Kapolri

Pasalnya Nana Sudjana yang pernah terdepak sebagai Kapolda Metro Jaya di era Kapolri Idham Azis, kini justru mendapat posisi Kapolda Sulut.

"Ini agak aneh, sebab posisi Nana turun "derajat", dari Kapolda  Metro Jaya menjadi Kapolda Sulut."

IPW juga menyoroti "orang orang BG" yang belum terlihat bergerak masuk ke dalam posisi strategis di era Sigit.

Baca juga: Agus Andrianto Jadi Kabareskrim, IPW Ingatkan Kasus Kekerasan di Sigi, Laskar FPI dan Kompol Yuni Cs

Pun demikian dengan orang orang Idham Azis dan Tito, dalam mutasi Kamis kemarin masih bertahan di posisi semula. Belum bergeser ke posisi strategis atau terdepak dari posisinya.

"Yang menarik dalam mutasi pertama kapolri Sigit ini, posisi Sestama Lemhanas masih dibiarkan kosong. Sepertinya Sigit masih mencari figur tepat yang akan digeser ke sana. Apakah Geng Solo akan masuk ke sana kita tunggu."

Menurut Neta, hal menarik lainnya adalah ketua tim pembuat naskah uji kepatutan Kapolri Sigit di Komisi III yakni Irjen Wahyu Widada masih belum mendapat tempat. Ia belum bergeser dari posisinya sebagai Kapolda Aceh.

"Belum jelas, kenapa Wahyu belum mendapat tempat, sementara cukup banyak figur figur yang "tak berkeringat" dalam suksesi Kapolri Sigit, dalam mutasi ini sudah mendapat tempat strategis."

Kemudian, sambung Neta,, mutasi pertama Kapolri Sigit ini berhasil mereposisi Kabaintelkam, yang semula dipegang mantan ajudan presiden SBY, Komjen Rycko, diserahkan kepada Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan baru kali ini putra Papua mendapat bintang tiga di Polri.

Baca juga: Selain Rombak Kabareskrim, Kapolri Listyo Sigit Beri Jabatan Baru ke Jenderal Geng Solo yang Dicopot

"Terjadinya kerumunan massa dalam kepulangan Habib Rizieq maupun kasus penembakan laskar FPI di Tol Cikampek tak terlepas dari kelemahan deteksi dini dan antisipasi Baintelkam, sehingga reposisi di Baintelkam polri menjadi sebuah kewajaran dilakukan," ujar Neta.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved