Berita Papua Terkini

Anak Buah Listyo Sigit Jual Senjata ke KKB, Politisi Golkar Bereaksi, Minta Pemasok Utama Ditangkap

Anak buah Listyo Sigit jual senjata ke KKB, politisi Golkar bereaksi, minta pemasok utamanya ditangkap

Editor: Amiruddin
Facebook TPNPB
ILUSTRASI - Anak buah Listyo Sigit jual senjata ke KKB, politisi Golkar bereaksi, minta pemasok utamanya ditangkap. (Facebook TPNPB) 

TRIBUNKALTARA.COM - Anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jual senjata ke KKB, politisi Partai Golkar bereaksi, minta pemasok utamanya ditangkap.

Dua anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Maluku ditangkap rekannya sendiri, gegara diduga menjual senjata kepada KKB Papua.

Penangkapan terhadap dua oknum polisi tersebut, setelah seseorang dibekuk polisi gegara membawa senjata.

Pasca penangkapan, politisi Partai Golkar di DPR Andi Rio Idris Padjalangi bereaksi keras, akibat ulah anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Politisi asal Sulawesi Selatan itu, meminta oknum polisi yang diduga menjual senjata ke KKB Papu ditindak tegas.

Bukan hanya itu, Andi Rio Idris Padjalangi juga meminta Polri transparan dalam penanganan kasus yang melibatkan anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Polisi Anak Buah Listyo Sigit di Maluku Ditangkap, Jual Senjata ke KKB Papua, Begini Nasibnya

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Andi Rio Idris Padjalangi mengecam dua anggota Polri yang diduga menjual senjata api dan amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Papua.

Dia mendesak institusi Polri untuk mengusut tuntas keterlibatan anggota Polri tersebut.

"Polri harus bertindak tegas kepada aparat yang diduga terlibat, apalagi jika senjata yang dijual justru digunakan untuk melukai dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua," kata Andi Rio Idris Padjalangi saat dihubungi, Selasa (23/2/2021).

Andi Rio Idris Padjalangi berharap Polri dapat melakukan pengawasan terhadap para personel di lapangan secara ketat, usai terbongkarnya kasus ini.

Polri harus berani menyelidiki secara lebih dalam, siapa pemasok senjata api tersebut.

"Tangkap pemasok utamanya, saya berharap tidak ada lagi oknum Polri yang terlibat untuk menjual senjata dalam skala menengah ataupun besar kepada KKB. Semoga ini yang terakhir dan Polri harus trasnparan terhadap pengembangan penyelidikan yang dilakukan," ujar Andi Rio Idris Padjalangi.

Lebih lanjut, Andi Rio Idris Padjalangi mengharapkan agar konflik yang terjadi di Papua dapat segera menemui solusi sehingga terciptanya situasi aman dan damai di bumi cendrawasih yang kita cintai.

"Pemerintah harus segera menyelesaikan konflik di papua agar tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan," ucap Andi Rio Idris Padjalangi.

2 polisi anak buah Listyo Sigit di Maluku ditangkap, jual senjata ke KKB Papua, begini nasibnya kini. ( Tribunnews dan Facebook TPNPB )
2 polisi anak buah Listyo Sigit di Maluku ditangkap, jual senjata ke KKB Papua, begini nasibnya kini. ( Tribunnews dan Facebook TPNPB ) (Tribunnews dan Facebook TPNPB)

Diberitakan sebelumnya, dua oknum polisi diduga memasok senjata untuk KKB OPM.

Keduanya yaitu oknum Polisi anggota Polresta Pulau Ambon dan Pulau Lease.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menjelaskan penangkapan dua oknum polisi itu berawal dari penangkapan seorang warga Bentuni yang kedapatan membawa senjata api dan amunisi, Rabu (10/2/2021).

Dari hasil pemeriksaan, warga yang ditangkap itu mengaku mendapatkan senjata dan amunisi dari oknum polisi yang bertugas di Polresta Pulau Ambon.

Kapolda Maluku Irjen Refdi Andri lantas memerintahkan Kapolresta Pulau Ambon untuk berkoordinasi dengan Polres Bentuni dan Polda Papua Barat.

"Setelah itu penyelidikan dilakukan dan langsung dilakukan penangkapan. Nanti kita akan ekspos ke teman-teman media," katanya saat dihubungi, Minggu (21/2/2021).

Roem tidak menjelaskan secara detail identitas dan peran dari kedua oknum polisi tersebut, termasuk hubungan mereka dengan KKB.

Ia juga tak bersedia menjelaskan jenis senjata api dan amunisi yang dijual.

Kedua oknum anggota polisi itu kini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolda Maluku.

Dua polisi anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Maluku ditangkap, jual senjata ke KKB Papua, begini nasibnya.

Sebelumnya diberitakan, diam-diam dua oknum polisi di Maluku menjual senjata dan amunisi kepada KKB Papua.

Keduanya kini telah ditangkap dan menjalani pemeriksaan di Polda Maluku

Padahal saat ini diketahui, KKB semakin beringas dan mengganggu kamtibmas di Papua.

Bukan hanya menembaki TNI-Polri yang berjaga di Papua, tetapi juga meneror warga.

Teranyar kontak tembak antara Paskhas TNI terjadi di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Satu orang KKB Papua dilumpuhkan oleh pasukan elite TNI tersebut.

Baca juga: Setelah Pasukan Elite TNI Baret Jingga Kontak Tembak KKB Papua, Begini Situasi Bandara Aminggaru

Sebanyak dua anggota Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease ditangkap setelah diketahui menjual senjata api dan amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) di Papua.

Kedua oknum anggota polisi itu kini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolda Maluku.

"Iya benar mereka ditangkap terkait pengembangan kasus penjualan senjata api ke KKB di Bentuni," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat saat dihubungi, Minggu (21/2/2021).

Roem tidak menjelaskan secara detail identitas dan peran dari kedua oknum polisi tersebut, termasuk hubungan mereka dengan KKB.

Ia juga tak bersedia menjelaskan jenis senjata api dan amunisi yang dijual.

"Saat ini masih terus pengembangan. Memang saat ini sudah ditahan, tapi masih pengembangan. Nanti kita akan rilis secara lengkap," ujarnya.

Kronologi

Ia mengungkapkan penangkapan dua oknum polisi itu berawal dari penangkapan seorang warga Bentuni yang kedapatan membawa senjata api dan amunisi, Rabu (10/2/2021).

Dari hasil pemeriksaan, warga yang ditangkap itu mengaku mendapatkan senjata dan amunisi dari oknum polisi yang bertugas di Polresta Pulau Ambon.

Kapolda Maluku Irjen Refdi Andri lantas memerintahkan Kapolresta Pulau Ambon untuk berkoordinasi dengan Polres Bentuni dan Polda Papua Barat.

"Setelah itu penyelidikan dilakukan dan langsung dilakukan penangkapan. Nanti kita akan ekspos ke teman-teman media," katanya.

Pasukan elite TNI baret jingga kontak tembak dengan KKB, begini situasi Bandara Aminggaru, Ilaga, Puncak, Papua.

Pasukan TNI-Polri yang berjaga di Distrik Llaga, Kabupaten Puncak, Papua sempat dikejutkan dengan penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua, Jumat (19/2/2021).

Penyerangan KKB Papua terjadi tepat di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Tak tanggung-tanggung, KKB Papua melepaskan tembakan ke arah pasukan elite TNI baret jingga atau Paskhas.

Ketika kontak tembak terjadi, seorang anggota KKB bernama Tera Wamang (32 tahun) tewas terkena tembakan.

Kini situasi Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga berangsur kondusif.

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal memastikan masyarakat sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

Baca juga: Pasukan Elite TNI Baret Jingga Diserang KKB, Bandara Amenggaru Papua Memanas, Kontak Tembak 2,5 Jam

Meski demikian, Bandara Aminggaru sempat terganggu, maskapai penerbangan untuk sementara menutup penerbangan menuju ke Ilaga, Papua.

"Karena lokasinya ada di kawasan bandara, dan dari komunikasi yang dibangun oleh para pengusaha transportasi, untuk hari ini untuk sementara tidak ada penerbangan," ujar Kamal di Jayapura, Sabtu (20/2/2021).

Aparat gabungan TNI-Polri, akan tetap menerapkan standar pengamanan di kawasan Bandara Aminggaru agar maskapai penerbangan mau membuka penerbangan ke Ilaga kembali.

Hal ini sangat penting karena jalur udara adalah satu-satunya akses pintu masuk ke Kabupaten Puncak, Papua.

ILUSTRASI- Bandara Aminggaru dan Pasukan Elite TNI, Paskhas. (Kolase TribunKaltara.com / Istimewa dan KOMPAS.com Albertus Adit)
ILUSTRASI- Bandara Aminggaru dan Pasukan Elite TNI, Paskhas. (Kolase TribunKaltara.com / Istimewa dan KOMPAS.com Albertus Adit) (Kolase TribunKaltara.com / Istimewa dan KOMPAS.com Albertus Adit)

"Satu-satunya akses ke Ilaga adalah dengan penerbangan, BBM kemudian logistik untuk keperluan masyarakat sehari-hari hanya bisa diantar dengan penerbangan," kata Kamal.

Sedangkan untuk jenazah Tera Wamang sudah diserahkan ke pihak keluarga.

"Jenazah setelah selesaikan dilakukan pendataan di Puskesmas Ilaga sudah diserahkan ke pihak keluarga korban dan tidak lama kemudian jenazah dibakar tidak jajh dari Puskesmas," kata dia.

Baca juga: KKB sudah Masuk ke Kawasan Kota di Intan Jaya, Tak cuma TNI-Polri yang Diincar, Kapolres: Siaga Satu

Diberitakan sebelumnya, Kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) terjadi di Bandara Amenggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (19/2/2021).

Akibat kontak senjata yang berlangsung selama 2,5 jam tersebut, seorang anggota KKB tewas tertembak.

"Sekitar pukul 09.20 WIT di Ilaga, tepatnya di runway Bandara Ilaga terjadi penembakan terhadap rekan-rekan Paskhas sedang melakukan pengamanan bandara," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Jumat.

Penyerang berjumlah lebih dari lima orang

Sementara itu, baku tembak terjadi selama lebih kurang 2,5 jam. Diperkirakan kelompok penyerang antara 5 sampai 10 orang.

"Kontak tembak cukup lama karena dari ujung runway mereka (KKB) lari ke atas bukit. Kelompok ini jumlahnya antara lima sampai sepuluh orang," kata Kamal.

Pengejaran

Terkait dengan identitas anggota KKB yang tewas dalam kontak tembak, Kamal mengaku belum tahu pasti identitasnya.

"Kami masih menunggu laporan lengkap dari Polres Puncak, " kata Kombes Pol. Kamal.

Sementara itu, saat ini aparat gabungan tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok penyerang tersebut.

Baca juga: Luka Tembak di Perut, Prajurit Raider TNI AD Prada Ginanjar Gugur, KKB OPM Mengaku Bertanggung Jawab

Prada Ginanjar gugur

Anggota Yonif Raider 400/BR tewas dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), yang terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (15/2/2021).

Prajurit yang gugur atas nama Prada Ginanjar.

Dari data yang berhasil dihimpun jenazah Prada Ginanjar sudah berhasil di evakuasi dari Sugapa Intan Jaya ke Timika.

Baca juga: Kondisi Terkini Dosen UGM Anggota TGPF Intan Jaya yang Ditembak KKSB

Jenazah di evakuasi dengan menggunakan Helly Bell dan tiba di Lapangan Bola Mako Brigif Raider 20/3/IJK Kostrad. Jalan poros Mapuru Jaya.

Kemudian jenazah dibawa dengan ambulance menuju Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika.

Asops Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo membenarkan adanya prajurit gugur saat melaksanakan tugas di Intan Jaya. "Jenazah prajurit yang gugur sudah berhasil di evakuasi dari lokasi kejadian. Saat ini disemayamkan di Yonif 754,"ucapnya saat dihubungi via telepon selulernya.

Korban terkena tembakan di bagian perut. Meski Brigjen Suswatyo tidak memberikan keterangan terkait kronologis kejadian.

Rencananya, jenazah akan diberangkatkan ke Jakarta Selasa besok menggunakan pesawat komersil untuk selanjutnya dimakamkan di kampung halaman, Sunda Jawa Barat.

Mengenai kronologis kejadian, pihak Kodam XVII Cenderawasih belum memberikan keterangan resmi.

Juru Bicara OPM Sebby Sambon membenarkan adanya aksi baku tembak dengan pasukan TNI di Intan Jaya.

Baca juga: TNI Kontak Tembak dengan KKSB di Distrik Serambakon Papua, Tidak Ada Korban dari TNI

"Hari Jumat lalu dan hari ini, TPN dengan TNI baku tembak, kami sudah terima laporan dari lapangan,"kata Sebby saat dikonfirmasi via selulernya.

Pasukan TPNPB-OPM telah menembak mati seorang anggota TNI di Intan Jaya Papua.

"Kontak senjata terjadi antara Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Pasukan Kriminal TNI & Polri pada tanggal 15 February 2021 pukul 8 pagi di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua di Kampung Mamba.

Baca juga: Anggotanya Diserang KKSB, TGPF Intan Jaya Tak Gentar Lanjutkan Investigasi

Dalam kontak senjata tersebut Pasukan TPNPB berhasil menembak Mati 1 Anggota Militer Indonesia (TNI ) atas Nama Prada Ginanjar dari yonif Raider 400,"kata Sebby.

Sampai Saat ini kontak senjata masih berlanjut. TPNPB KODAP VIII Intan Jaya dibawah Piminan Sabinus Waker bertanggungjawab.

"Penyerang ini dipimpin langsun oleh Komandan KOMPI yaitu O. Kogeya,"kata Sebby.

Dengan melihat eskalasi Konflik Perang anatar Pasukan TPNPB dan Pasukan Kriminal TNI & Polri di Papua, maka Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNB) sampaikan kepada Pemerintah Republik Indonesia bahwa Perang Pembebasan Nasional yang dilakukan oleh Pasukan TPNPB tidak akan berhenti.

"Oleh karena itu Pemerintah Indonesia menbuka diri dan bersedia duduk di meja perundingan bersama Pimpinan TPNPB dan semua elemen perjuangan guna mencari solusi,"ajak Sebby

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved