Kemenhub Berencana Gunakan GeNose untuk Deteksi Covid-19 bagi Penumpang di Bandara dan Pelabuhan

Kementeran Perhubungan (Kemenhub) berencana mengguakan alat deteksi Covid-19 atau Virus Corona dengan GeNose bagi penumpang pesawat dan kapal.

Editor: Sumarsono
Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan dok Kemenristek
GeNose C19, alat pendeteksi Covid-19 buatan UGM. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan dok Kemenristek) 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA  - Kementeran Perhubungan (Kemenhub) berencana mengguakan alat deteksi Covid-19 atau Virus Corona dengan GeNose bagi penumpang pesawat dan kapal.

Kemenhub menggunakan alat pendeteksi virus corona berbasiskan hembusan nafas, GeNose, pada moda transportasi laut dan udara, karena dinilai harganya bisa terjangkau masyarakat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penyediaan GeNose dapat menjadi solusi untuk memfasilitasi pergerakan masyarakat yang membutuhkan deteksi Covid-19 dengan harga yang terjangkau.

Baca juga: Kehebatan GeNose C19, Alat Pendeteksi Covid-19 Produksi UGM, hingga Luhut Beri Rekomendasi Serius

Baca juga: Akhirnya, Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan UGM Segera Diedarkan, Begini Kecanggihan GeNose C19

Direncanakan penggunaan alat deteksi GeNose akan mulai diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok pada akhir pekan ini secara acak.

“Sementara, untuk di sektor udara akan mulai diterapkan pada 1 April 2021 mendatang karena ada beberapa hal yang harus dibahas lebih lanjut secara teknis operasionalnya,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (23/2/2021).

PT Kereta Api Indonesia mulai menggunakan GeNose C19 untuk tes COVID-19 bagi para calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh sejak Jumat (5/2/2021). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
PT Kereta Api Indonesia mulai menggunakan GeNose C19 untuk tes COVID-19 bagi para calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh sejak Jumat (5/2/2021). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA) (ANTARA)

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu menjelaskan, penerapan pemeriksaan melalui GeNose di sektor kereta api bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara.

“Di kereta api, animo masyarakat untuk menggunakan GeNose sangat bagus dan saat ini para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara juga menginginkan penggunaan GeNose,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini penggunaan GeNose sebagai syarat perjalanan sudah dilakukan untuk angkutan kereta api jarak jauh, serta untuk angkutan bus dan penyeberangan yang dilakukan secara acak.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menyatakan, hingga saat ini GeNose sudah diterapkan di 8 stasiun kereta api, yaitu, Stasiun Senen dan Gambir di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Solo Balapan, Yogyakarta Tugu dan Surabaya Pasar Turi.

Rencananya, penggunaan GeNose akan terus ditambah hingga ke 44 stasiun kereta api yang ada di Jawa dan Sumatera.

Didiek mengungkapkan, penggunaan GeNose sangat diminati masyarakat karena prosesnya mudah, nyaman, dan harga lebih terjangkau.

“Hingga saat ini, alat GeNose yang ada di 8 stasiun kereta api sudah mendeteksi sebanyak 63.523 orang, dengan hasil negatif sebanyak 62.906 orang dan sisanya sebanyak 617 orang dengan hasil positif,” ucap Didiek. (*)

 Penulis : Rully R. Ramli

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "GeNose Bakal Digunakan di Pelabuhan dan Bandara", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/02/23/204500826/genose-bakal-digunakan-di-pelabuhan-dan-bandara

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved