Polemik Partai Demokrat
Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Marzuki Alie Beri Ancaman Tak Main-main setelah SBY Turun Tangan
Polemik Partai Demokrat memanas usai pecat 7 kader, Marzuki Alie janji bongkar pembohongnya Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY)
TRIBUNKALTARA.COM - Polemik Partai Demokrat memanas usai pecat 7 kader, Marzuki Alie janji bongkar pembohongnya Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Partai Demokrat telah memecat 7 kader buntut isu upaya kudeta terhadap Ketua Umum Agus Harmurti Yudhoyono ( AHY).
Nama tujuh kader yang dipecat Partai Demokrat, yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib Ahmad Yahya, dan Marzuki Alie.
Dalam rilis yang dikeluarkan pada Jumat (26/2/2021) malam, enam kader selain Marzuki Alie dipecat karena terlibat Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Baca juga: Siapa Darmizal, Kader yang Dipecat Partai Demokrat, Berani Lawan SBY dan AHY, Orang Dekat Moeldoko?
Sementara, Marzuki Alie dipecat karena melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat, sebagaimana rekomendasi Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat.
Sebelumnya Marzuki Alie dengan tegas membantah pernyataan SBY terkait ada upaya kader menjual Partai Demokrat dengan pihak eksternal.
Menurut Marzuki Alie, SBY telah mengingkarai janjinya lantaran menganggap Partai Demokrat milik pribadi.
Tak tanggung-tanggung, Marzuki Alie menyebut pimpinan Partai Demokrat saat ini rezim pembohong.
"Partai ini kan partai terbuka, siapa saja bisa masuk, tapi Pak SBY menjadikan ini partai dinasti, jelas kok kalau liat janjinya, di situlah saya bilang rezim ini, rezim pembohong.
Nanti saya buka satu-satu pembohongnya SBY itu,” kata Marzuki Alie saat dihubung KOMPAS.TV, Jumat (26/2/2021).
Eks Ketua DPR RI, Marzuki Alie lebih lanjut mengungkap bagaimana SBY melakukan kebohongan seperti halnya saat agenda Partai Demokrat di Bali.
Saat itu, Marzuki Alie mengatakan SBY menginginkan maju tetapi minta seolah-olah kader yang memintanya maju.
Baca juga: SBY Turun Atasi Isu Kudeta Demokrat, Ali Mochtar Ngabalin Kasihani Ayah AHY: Masalah Remeh Temeh
“Kan pembohong namanya, gimana? Seolah-olah kita minta ke dia.
Tapi syaratnya harus aklamasi, Marzuki Alie suruh mundur, itu rezim apa namanya, kalau tidak pembohong,” kata Marzuki Alie.
"Tidak berani berhadapan, tapi menggunakan tangan-tangan orang, menganggap di situ seolah-olah penyelamat selalu, padahal dia datang minta tolong, padahal itu ambisinya dia," tambah Marzuki Alie.
Baca juga: SBY Ungkap Tokoh Dicatut Isu Kudeta Demokrat, Andi Arief Tuduh Moeldoko Masih Berupaya Gulingkan AHY
Marzuki Alie mengaku, terpaksa bicara keras karena SBY tidak melihat sama sekali kebersamaan selama beberapa tahun.
"Dia no body loh nyebrang dari Ketapang ke Gilimanuk, di atas kapal yang damping SBY itu siapa?
Saya, Hadi Utomo, Jhoni Allen, Pak Budi. Jadi no body dia tuh waktu itu,” ungkap Marzuki Alie.
"Sekarang mentang-mentang berkuasa, enak, lupa dia, siapa yang temani dia di sana, di kapal penyeberangan waktu kampanye pertama kali di Banyuwangi, di anjungan kapal, di tempat kemudi," tambah Marzuki Alie.
Marzuki Alie mengingatkan SBY jangan seolah-olah melihat orang-orang numpang hidup kepadanya.
Di Partai Demokrat, sambung Marzuki Alie, mereka berjuang bersama-sama berkorban mulai dari jabatan, materi, waktu, dan keluarga.
"Tidak dilihat sama sekali, makanya disebut SBY itu Mr No Thankyou.
Orang yang tidak pernah berterimakasih, nanti waktunya karma pasti ada, itu yang kata Anas (Anas Urbaningrum -red) bilang, itu pasti terjadi, percayalah, dia (SBY red) percaya Allah, Saya percaya Allah.
Tapi nanti yang akan bicara bener itu akan kelihatan nanti," tegasnya.
Reaksi Marzuki Alie setelah dipecat

Marzuki Alie mengatakan pemecatan terhadap dirinya dan enam kader lainnya merupakan tindakan menggunakan tangan orang lain untuk memecat sejumlah kader termasuk dirinya.
Dalam istilah Jawa, tindakan itu disebut nabok nyilih tangan.
Pasalnya, Marzuki mengaku mendapat laporan, ada ketua DPD diminta membuat surat pernyataan agar DPP melakukan pemecatan terhadap sejumlah kader.
Hal tersebut diungkapkan Marzuki Alie saat dihubungi KOMPAS.TV, Jumat (26/2/2021).
“Ada Sebagian lah Ketua DPD melapor bahwa disuruh buatlah surat pernyataan untuk memecat kami,” ungkap Marzuki Alie.
“Mereka memang menggunakan tangan orang untuk menindak. Tidak berani melakukan tindakan, tetapi melakukan tindakan dengan menggunakan tangan orang. Itu seperti yang dibilang Anas (Anas Urbaningrum -red), nabok nyilih tangan,” tambah Marzuki Alie.
Baca juga: Sempat Temui SBY, Jhoni Allen Tetap Dipecat Oleh Demokrat, Ini Alasannya
Marzuki Alie menuturkan berdasarkan laporan yang diterimanya, sejumlah Ketua DPD dikumpulkan di Jakarta untuk menindak kader-kader yang disebut sebagai pengkhianat.
Marzuki Alie pun mengingatkan SBY, tidak sepenuhnya kader-kader loyal kepadanya.
“Loyal itu hanya di atas kertas, di luar itu belum tentu. Ada yang cerita ke saya masa kami diminta pernyataan untuk memberhentikan kader-kader pengkhianat."
"Kalau berani dia ( SBY red) tampil, saya perintahkan saya berhentikan, nggak nyuruh kader, selalu mengaku seolah-olah kehendak kader.
Padahal rekayasa semua dari dia (SBY -red),” kata Marzuki Alie.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official