Polemik Partai Demokrat
TERUNGKAP! Ditawari jadi Ketum Demokrat, Eks Panglima TNI Gatot Nurmatyo Tegas Tolak, Ini Alasannya
Terungkap! Ditawari jadi Ketum Demokrat, eks Panglima TNI Gatot Nurmatyo tegas tolak, ini alasannya.
Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," sambung Gatot Nurmantyo.
Baca juga: KLB di Sibolangit, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Nunukan Gad Khaleb: Mereka Perlu Dibersihkan Jiwanya
Gatot Nurmantyo mengakui, bahwa SBY merupakan Presiden yang telah membantunya meraih prestasi di dunia kemiliteran.
Berkat jasa besar SBY itu lah yang membuat Gatot Nurmantyo tanpa berpikir dua kali langsung menolak tawaran kudeta terhadap AHY.
"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua Presiden.
Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo, kan gitu.
Terus saya membalasnya dengan mencongkel (kudeta) anaknya," imbuh Gatot Nurmantyo.
Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat belakangan ini tengah dilanda berbagai polemik.
Puncaknya adalah terselenggaranya KLB kubu kontra-AHY yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Di mana KLB tersebut menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen, di KLB, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: AHY Dikudeta dari Partai Demokrat, Annisa Pohan Justru Sebut Ada Pembiaran dari yang Punya Kuasa
Pidato Moeldoko
Sebelum menyampaikan pidato, Moeldoko meneriakan jargon Partai Demokrat sebanyak tiga kali.
"Ini adalah pidato saya yang pertama, pidato politik di depan umum, dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia," kata Mantan Panglima TNI tersebut.
Moeldoko mengapresiasi para pengurus Partai Demokrat yang memilihnya sebagai Ketua Umum dalam KLB yang dianggap kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ilegal dan inkonstitusional tersebut.
Menurut Moeldoko para kader demokrat yang memilihnya tersebut sangatlah pemberani.