Berita Nasional Terkini

Apa Itu Hipospadia? Jenderal TNI Pasang Badan Jelaskan Kondisi Aprilia Manganang, Bukan Transgender

Apa Itu hipospadia ? Jenderal TNI Andika Perkasa pasang badan jelaskan kondisi Serda Aprilia Manganang, eks atlet voli nasional itu bukan Transgender.

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan KOMPAS.COM
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan Aprilia Manganang. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan KOMPAS.COM) 

Pembukaan abnormal dapat terbentuk di mana saja, dari tepat di bawah ujung penis hingga skrotum.

Ada beberapa derajat hipospadia, beberapa bisa kecil dan beberapa lebih parah.

Anak laki-laki dengan hipospadia terkadang memiliki penis yang melengkung.

Mereka mungkin memiliki masalah dengan penyemprotan urine yang tidak normal dan mungkin harus duduk untuk buang air kecil.

Pada beberapa anak laki-laki dengan hipospadia, testis belum sepenuhnya turun ke dalam skrotum.

Jika hipospadia tidak ditangani, dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan melakukan hubungan seksual atau kesulitan buang air kecil saat berdiri.

Hipospadia biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik setelah bayi lahir.

Para peneliti memperkirakan sekitar 1 dari setiap 200 bayi lahir dengan hipospadia di wilayah Amerika Serikat.

Penyebeb hipospadia

Penyebab hipospadia pada kebanyakan bayi tidak diketahui.

Dalam kebanyakan kasus, hipospadia dianggap disebabkan oleh kombinasi gen dan faktor lain, seperti hal-hal yang bersentuhan dengan ibu di lingkungannya, atau makanan atau minuman ibu, atau obat-obatan tertentu yang ia gunakan selama kehamilan.

Baca juga: Fakta-fakta Atlet Voli Putri Indonesia Aprilia Manganang Dipastikan Seorang Pria

Baca juga: Panglima TNI Mutasi dan Promosi Jabatan 43 Pati TNI AD: Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari Jabat Wakasad

Faktor Risiko

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi risiko memiliki bayi laki-laki dengan hipospadia:

- Usia dan berat: Ibu yang berusia 35 tahun atau lebih dan dianggap obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

- Perawatan kesuburan: Wanita yang menggunakan teknologi reproduksi berbantuan untuk membantu kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved