Polemik Partai Demokrat

Tak Terima Kesaksian Gatot Nurmantyo, Jhoni Allen Bongkar Rahasia Penyebab Jokowi Copot Panglima TNI

Tak terima kesaksian Gatot Nurmantyo, Jhoni Allen bongkar rahasia penyebab Presiden Jokowi copot jabatan Panglima TNI kala itu.

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Sekjen Partai Demokrat versi KLB Jhoni Allen Marbun. KOLASE TRIBUNKALTARA.COM 

TRIBUNKALTARA.COM - Tak terima kesaksian Gatot Nurmantyo, Jhoni Allen bongkar rahasia penyebab Presiden Jokowi copot jabatan Panglima TNI kala itu.

Kesaksian mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo soal dirinya yang juga ditawari menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa ( KLB ) Partai Demokrat, di Sibolangit langsung direspon oleh kubu KLB.

Selain direspon melalui sikap tidak percaya oleh salah satu inisiator KLB Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun, ia juga membongkar penyebab dicopotnya jabatan Gatot Nurmantyo kala menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi.

Jhoni Allen Marbun yang juga menjabat sebagai Sekjen Partai Demokrat versi kubu Moeldoko itu mengatakan, persoalan kampanye menjadi penyebab Gatot Nurmantyo dicopot.

Baca juga: TERBONGKAR Perlakuan Moeldoko kepada Jokowi saat Hadiri KLB Demokrat, Mahfud MD Beber Sikap Presiden

Baca juga: Berbagi Uang di KLB Demokrat Buat Debat Panas Hinca Panjaitan & Darmizal, Gatot Nurmantyo Bersaksi

Baca juga: Manuver Senyap Moeldoko di KLB Partai Demokrat Kagetkan Istana, Mahfud MD Bocorkan Reaksi Presiden

Pernyataan Jhoni Allen Marbun, bahkan menyebut Jenderal bintang 4 tersebut asal bunyi alias asbun.

Kisruh Partai Demokrat menyeret dua nama eks Panglima TNI.

Pertama, nama Moeldoko yang akhirnya terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa di Deli Serdang.

Belakangan, muncul pula nama Gatot Nurmantyo yang mengaku menolak tawaran mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).

Kemunculan Gatot Nurmantyo pun menuai sorotan dari Sekjen Partai Demokrat versi KLB, Jhoni Allen Marbun.

Baru-baru ini, berhembus kabar eks Panglima TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo mendapat tawaran untuk ikut Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Gatot mengakui, sempat diajak mencalonkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi KLB sebelum Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Diduga, sosok yang mengajak Gatot ini adalah seorang mantan Kader Demokrat sendiri.

Hal ini lantas mendapat tanggapan dari salah satu inisiator sekaligus Sekretaris Jenderal Demokrat versi KLB Jhoni Allen Marbun.

Jhoni meminta Gatot untuk mengungkapan siapa nama orang yang mengajaknya, jangan asal bunyi.

Baca juga: Manuver Senyap Moeldoko di KLB Partai Demokrat Kagetkan Istana, Mahfud MD Bocorkan Reaksi Presiden

Baca juga: Akhirnya Terkuak, Ini Sosok yang Ajak Gatot Nurmantyo Ikut KLB Demokrat, Ternyata Pernah Bantu SBY

"Sebagai seorang panglima, jenderal bintang empat tidak mudah, tapi jangan asbun (asal bunyi)," kata Jhoni, diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kamis (11/3/2021).

Sebab, menurut Jhoni, dalam merekrut Ketum Partai Demokrat itu tak bisa sembarangan.

Hal itu lantas membuat Jhoni membandingkan integritas dari Gatot dengan Moeldoko.

Jhoni mengatakan, saat masih menjabat jadi Panglima TNI saat kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gatot malah sibuk berkampanye.

"Setelah reformasi, biasanya panglima itu pensiun sampai masa umurnya. Tetapi baru satu ini yang pensiun sebelum umurnya mencapai. Karena apa? integritasnya dia," kata Jhoni.

"Panglima harus loyal kepada negara dan tugas-tugasnya. Bedakan loyalitas kepada negara dan tugas," tuturnya.

Sebelumnya, diketahui Gatot membocorkan siapa sosok yang mengajaknya menjadi Ketum Demokrat untuk menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurutnya, orang itu sama-sama membantu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam membangun Demokrat.

"Orang ini adalah yang sama-sama membangun Partai Demokrat, bersama-sama membantu SBY," kata Gatot, dikutip dari tayangan YouTube Mata Najwa, Rabu (10/3/2021).

Mantan Panglima TNI itu kembali menjelaskan orang itu merupakan eks kader Demokrat, yang keluar dari partai dan mengabdi dari luar.

Kata Gatot, ketika berhembus kabar tentang adanya KLB, sosok ini mendatanginya.

"Ketika ada informasi tentang KLB, datang kepada saya, terus saya sampaikan coba dalami lagi," ucapnya.

Lalu, setelah AHY melakukan konferensi pers tentang KLB, orang itu kembali mengajaknya lagi.

Baca juga: KAGET, Mahfud MD Ungkap Reaksi Presiden Jokowi saat Tahu Moeldoko Terlibat Kudeta Partai Demokrat

"Beliau ini datang kepada saya, menyampaikan bahwa ini sudah pasti akan terjadi dan tidak bisa ditolong lagi."

"'Maka Tolong pak gatot ikut KLB'. Lalu, saya tanya bagaimana prosesnya. Yang pertama adalah mosi tidak percaya atau menurunkan AHY, baru itu diadakan pemilihan."

"'Saya jamin pak Gatot pasti menang'," ungkapnya.

Sayangnya, Gatot tak bisa menyebutkan nama dari sosok tersebut.

Tolak Ajakan KLB, Gatot Ingat Jasa SBY

Ajakan ini lantas ditolak Gatot mengingat jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah membantunya berkarir di dunia militer.

Bagi Gatot, ajakan ini tidak sesuai dengan moralitas dan etika.

"Saya sampaikan bahwa harus menurunkan AHY. Ini sesuatu yang moralitas dan etika saya tidak bisa, karena saya dari Brigjen Mayjen jaman SBY."

Baca juga: Terkuak Reaksi Jokowi saat Tahu Moeldoko Terlibat Kudeta Demokrat, Mahfud MD Bocorkan Sikap Presiden

"Kemudian bintang tiga sampai dengan jabatan Pangkostrad itu jamannya pak SBY, saya pun Kasat sama juga seperti itu," tuturnya.

Bahkan, Gatot mengakui, sudah bertemu dan berdiskusi dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebelum KLB terjadi.

Ia sama sekali tak terkejut atas prosesi KLB yang terjadi pada Jumat (5/3) lalu, di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Saya sudah bertemu dengan pak Moeldoko,"

"Sama sekali saya tidak terkejut, karena saya sudah diskusi dengan belaiu tersebut dan semua apa yang disampaikan persis terjadi," kata Gatot.

Menanggapi keterlibatan Moeldoko yang juga purnawirawan TNI, ia menyinggung soal etika dan kehormatan prajurit.

Baca juga: Di Mata Najwa, Darmizal Bongkar Mahar Pilkada Jadi Kantor Demokrat, Hinca Panjaitan Tak Tinggal Diam

"Saya lebih ingin berbicara terdepan, mengajak siapapun mantan prajurit TNI yang ingin melanjutkan pengabdian melalui bidang politk."

"Mari bersama-sama kita melandasinya dengan etika dan kehormatan prajurt. Etika politik yang berkerpibadian," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Gatot Nurmantyo Akui Sempat Diajak Jadi Ketua Demokrat versi KLB, Jhoni Allen: Jangan Asal Bunyi, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/12/gatot-nurmantyo-akui-sempat-diajak-jadi-ketua-demokrat-versi-klb-jhoni-allen-jangan-asal-bunyi?page=all.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved