Berita Papua Terkini

Reaksi Jenderal Polisi saat Komandan KKB Papua Serahkan Bintang Kejora dan Cium Bendera Merah Putih

Reaksi Jenderal polisi saat mengetahui komandan KKB Papua menyerahkan bendera bintang kejora dan cium Bendera Merah Putih.

Kolase TribunKaltara.com / Humas Polres Yapen dan Humas Polda Papua
Komandan KKB Noak Orarei dan Kapolda Papua Mathius Fakhiri. (Kolase TribunKaltara.com / Humas Polres Yapen dan Humas Polda Papua) 

"Saya selaku Kapolda Papua mengapresiasi kinerja Kapolres Kepulauan Yapen beserta jajarannya yang berhasil membina masyarakat sehingga menyatakan diri kembali ke NKRI," kata Irjen Pol Mathius Fakhiri di Jayapura seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/3/2021).

Mathius Fakhiri berharap, makin personel KKB Papua yang menyerahkan diri dan menyatakan setia kepada NKRI semakin bertambah.

"Mudah-mudahan makin banyak warga yang sebelumnya berseberangan dengan NKRI kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," ungkap Mathius Fakhiri.

Sehingga, masyarakat dan pemerintah daerah bisa sama-sama membangun wilayah tersebut.

"Bersama masyarakat beserta pemda dapat bersama-sama membangun dan menjaga kamtibmas," ujar Jenderal bintang dua polisi ini.

Kapolda Papua, Mathius Fakhiri. (Humas Polda Papua)
Kapolda Papua, Mathius Fakhiri. (Humas Polda Papua) (Humas Polda Papua)

Baca juga: Diburu Polisi dan TNI hingga ke Hutan, Satu Anggota KKB Papua yang Tewas Punya Peran Penting

Beredar Video KKB Papua Kelaparan setelah Terdesak TNI-Polri

Sementara itu, beredar viral video KKB Papua kelaparan akibat terdesak pasukan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.

Dalam video viral yang salah satunya diunggah akun Instagram @infokomando itu tampak seorang pimpinan KKB tengah menghubungi kelompok lain melalui sambungan handytalky (HT).

Pimpinan KKB yang memakai kaus tanpa lengan dan bercelana pendek ini mengaku capek karena gerakannya terus dipantau TNI-Polri.

Dia mengaku persediaan makanannya kini sudah hakim.

"Mereka ( TNI-Polri) semakin banyak, kami mau mundur saja," kata pentolan KKB Papua ini dengan bahasa asli Papua.

Rekannya di seberang sambungan HT pun merasakan hal yang sama.

"Jadi begini bapa, kami disini juga susah, di sini kami juga susah untuk makan," katanya.

Selanjutnya pentolan KKB ini memutuskan akan mundur, sementara kelompok lain di seberang diminta untuk tetap bertahan.

"Ya sudah kalau kalian bertahan, kami mundur duluan saja," katanya.

Sumber: Surya
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved