Berita Nasional Terkini

Dituding Jadi Dalang Impor Beras oleh Budi Waseso, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi Tak Diam

Dituding jadi dalang impor beras oleh Budi Waseso, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tak diam.

Editor: Amiruddin
Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com
Dituding jadi dalang impor beras oleh Budi Waseso, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tak diam. 

TRIBUNKALTARA.COM - Dituding jadi dalang impor beras oleh Budi Waseso, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tak diam.

Nama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi disebut oleh Dirut Perum Bulog Budi Waseso jadi salah satu dalang di balik rencana impor beras.

Nama lainnya, yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, juga disebut berada di balik rencana impor beras tersebut.

Sontak rencana impor beras tersebut menuai polemik di masyarakat, karena saat ini diketahui sejumlah daerah di Indonesia tengah panen padi.

Di tengah polemik rencana impor beras, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tak diam seusai namanya disebut di balik rencana impor beras.

Ia meminta, Airlangga Hartarto, Syahrul Yasin Limpo dan Budi Waseso tak disalahkan dalam rencana impor beras tersebut.

Baca juga: Sepak Terjang Budi Waseso, Eks Jenderal Polisi, Berani Tuding 2 Anak Buah Jokowi Dalang Impor Beras

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi akhirnya buka suara terkait rencana impor 1 juta ton beras yang sempat membuat kegaduhan.

Lutfi mengakui, rencana tersebut memang berasal dari dirinya.

Ia pun meminta publik tidak menyalahkan pihak lain lantaran memang dirinya yang memberikan instruksi agar Indonesia mengimpor beras.

“Jadi jangan salahkan Pak Menko ( Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ), Pak Mentan ( Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ), jangan salahkan Dirut Bulog (Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ). Salahkan saya, ” ungkap Lutfi dalam konferensi pers virtual lewat kanal Youtube Kementerian Perdagangan dikutip dari Kompas.tv, Sabtu (20/3/2021).

Lutfi punya alasan tersendiri mengapa Indonesia harus mengimpor beras saat ini.

Dia menjelaskan bahwa masa panen raya diselingi musim hujan, membuat banyak gabah basah.

Sedangkan ada standar di Bulog untuk menerima kualitas gabah dari petani.

"Saya ingin pastikan hari ini belum ada impor, tidak akan menghancurkan harga beras petani dan saya jamin tidak ada niatan pemerintah hancurkan harga petani. Yang ada sekarang gabah basah, gabah nggak bisa dibeli Bulog, petani berhadapan dengan pedagang, itu yang terjadi,"jelas Lutfi.

Lutfi menjelaskan seharusnya di Perum Bulog itu tersedia stok antara 1-1,5 juta ton beras setiap tahunnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved