Berita Papua Terkini

Tak Tinggal Diam Ancaman di Papua, Jenderal Polisi Tegas Pertimbangkan KKB Masuk Kategori Teroris

Tak tinggal diam hadapi ancaman di Papua, Kepala BNPT Jenderal bintang tiga polisi Boy Rafli Amar tegas pertimbangkan KKB masuk kategori teroris.

Kolase TribunKaltara.com / Facebook TPNPB dan Istimewa
KKB Papua dan Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar. (Kolase TribunKaltara.com / Facebook TPNPB dan Istimewa) 

Kami sedang mempromosikan diskusi-diskusi itu agar masyarakat kita lebih terbuka dan objektif untuk melihat.

Sehingga prasangka kepada pelaku kelompok ini bisa menggunakan pasal-pasal tindak pidana terorisme," ujarnya menjelaskan.

Tantang perang TNI dan polisi

Beredar sebuah video berdurasi 15 menit 29 detik merekam kegiatan anggota yang diduga berasal dari KKB Papua.

Video itu memperlihatkan tiga personel KKB yang berkomunikasi dengan orang lain menggunakan handy talkie.

Namun lokasi personel KKB Papua itu tidak teridentifikasi.

Baca juga: Persempit Gerakan KKB, TNI Kerahkan Pasukan Kostrad Kalajengking Hitam ke Papua

Seorang pria yang tengah berbicara dalam video itu, diduga pimpinan KKB Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai.

Ia dengan lantang menyerukan perang kepada TNI dan Polri.

Bahkan mengancam akan menembak pesawat sipil dan militer, serta mengecam Bupati Paniai.

Sementara itu, seorang lainnya tampak membawa senjata api laras pendek jenis revolver.

Sedangkan seorang KKB sisanya merekam video tersebut.

Dalam video yang sama, anggota KKB itu meminta agar semua senjata di Kampung Magataga dibawa ke Kabupaten Paniai.

ILUSTRASI - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua. (Kolase TribunKaltara.com / Dok Facebook TPNPB via Surya dan istimewa)
ILUSTRASI - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua. (Kolase TribunKaltara.com / Dok Facebook TPNPB via Surya dan istimewa) (Kolase TribunKaltara.com / Dok Facebook TPNPB via Surya dan istimewa)

Baca juga: KKB Semakin Liar di Papua, Todongkan Senjata ke Pilot dan Penumpang Susi Air, TNI-Polri Dibawa-bawa

Mereka meminta dibawakan senjata karena akan melakukan aksi di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai.

Tak hanya itu, KKB juga berencana mengganggu kampung halaman Bupati Paniai, Meki Fritz, dan Frans Nawipa serta akan membunuh orang di Enarotali.

Adapun gangguan tersebut dilakukan KKB karena dipicu Bupati Paniai dan keluarganya, yang dianggap tidak bertanggung jawab atas uang mereka sebesar Rp 2,35 miliar.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved