Ledakan Bom di Makassar
Uskup Agung Makassar Pimpin Misa di Gereja Katedral sebelum Bom Meledak, Berikut Update Korban
Sebelum bom meledak, Uskup Agung Makassar Mgr Johannes Liku Ada memimpin Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Makassar, kronologi dan update korban.
TRIBUNKALTARA.COM - Sesaat sebelum bom meledak, Uskup Agung Makassar Mgr Johannes Liku Ada sempat memimpin Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Makassar, berikut kronologi kejadian dan update korban.
Umat Katolik yang merayakan Minggu Palma, dikejutkan dengan ledakan bom di depan pagar halaman Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/03/2021).
Ledakan bom di Gereja Katedral Makassar terjadi sekira pukul 10.30 WWita.
Sesaat sebelum bom meledak, Uskup Agung Makassar, Mgr Johannes Liku Ada sempat memimpin Misa Minggu Palma di gereja Katolik tersebut.
Dugaan kuat, insiden tersebut merupakan bom bunuh diri, lantaran sempat ada dua orang mencurigakan yang hendak memasuki halaman Gereja Katedral Makassar.
Baca juga: Kronologi Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Pelaku Naik Motor lalu Ledakkan Diri
Baca juga: Bom Meledak di Depan Gereja Katedral Makassar usai Umat Katolik Merayakan Minggu Palma
Pastor Gereja Katedral Makassar, RD Wilhelminus Tulak melalui wawancara Kompas.tv mengungkapkan ledakan bom terjadi saat misa Minggu Palma memasuki transisi dari misa kedua ke misa ketiga.
"Jadi perkiraan peristiwa bom bunuh diri pukul 10.30 Wita. Persis terjadi setelah ibadah misa kedua Minggu Palma.
Sementara itu jam 11.00 Wita ada lagi ibadah ketiga, itu sedang terjadi pergantian umat yang ingin beribadah dan yang selesai beribadah misa kedua.
Umat sudah pada pulang, kebetulan ada beberapa pintu masuk dan pintu keluar, tidak konsentrasi pada satu pintu," ungkap RD Wilhelminus Tulak.
Menurutnya, petugas keamanan Gereja Katedral Makassar sempat mencurigai dua orang yang hendak memasuki halaman gereja Katolik tersebut.
Namun aksi dua orang itu digagalkan petugas keamanan.
Seketika, bom langsung meledak.
"Sempat ingin masuk ke dalam gereja, petugas keamanan sudah mengamati dua pelaku gerak-gerik mencurigakan," katanya.
"Petugas keamanan Gereja Katedral Makassar menahan, dan di pintu pagar Gereja terjadi ledakan," ujarnya menambahkan.
RD Wilhelminus Tulak menyampaikan umat Katolik Gereja Katedral Makassar ada yang menjadi korban insiden ledakan bom tersebut.
Namun ia memastikan sejauh ini belum ada korban jiwa dari anggota gereja.
"Umat yang luka-luka itu terkena serpihan dan ada yang terkena pecahan kaca di dalam gereja.
Korban luka-luka semua, korban nyawa sampai saat ini kami masih dalam keadaan aman," ucapnya.
Sementara itu, petugas keamanan gereja yang sempat menahan orang mencurigakan, kini mengalami luka-luka.
RD Wilhelminus Tulak memastikan petugas keamanan gereja tersebut hanya mengalami luka bakar dan dalam keadaan sadar.
Tak cuma itu, ia juga memastikan pastor, Imam, hingga Uskup Agung Makassar, Johannes Liku Ada dalam kondisi aman.
Sebab saat bom meledak, pastor dan Uskup telah selesai memimpin misa, sehingga hanya mendengar suara ledakan keras dari depan halaman Gereja Katedral Makassar.
"Saya baru selesai pimpin misa dengan Uskup Agung Makassar, pastor aman, dan sebagian besar umat aman, memang ada beberapa orang yang terluka.," ujarnya.
Akibat insiden ledakan bom ini, Gereja Katedral Makassar menghentikan misa Minggu Palma.
"Nanti sore ada dua misa. Misa ditiadakan supaya kita dalam posisi waspada. Untuk hari ini, kami sepakat ibadah ditiadakan dulu," katanya.

Saat ini, pihak kepolisian sudah meminta warga untuk tidak mendekat radius 50 meter lokasi bom di Makassar.
Lokasi kejadian tak jauh dari lokasi kejadian diduga bom bunuh di Makassar.
Di belakang Gereja Katedral adalah kantor Balaikota Makassar.
Profil Gereja Katedral Makassar
Gereja Katedral Makassar (dahulu bernama Gereja Katedral Ujung Pandang) yang nama resminya adalah Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus adalah gedung gereja tertua di kota Makassar dan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Gereja ini didirikan pada 1898 pada permulaan tahap kedua kehadiran Gereja Katolik di Makassar.
Misa mingguan dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu.

Pada 1525 kota Makassar pertama kali disinggahi oleh tiga orang pastor dan misionaris dari Portugal, yaitu Pastor Antonio do Reis, Cosmas de Annunciacio, Bernardinode Marvao, dan seorang bruder.
Namun baru pada 1548 Pastor Vincente Viegas datang dari Malaka dan ditugasi di Makassar.
Di sana dia melayani para saudara Portugis yang Katolik serta beberapa raja dan bangsawan Sulawesi Selatan yang juga telah dibaptis menjadi Katolik.
(*)
Berita tentang ledakan bom di Makassar
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official