Berita Nunukan Terkini
Ekstrakurikuler Saat Belajar Tatap Muka Ditiadakan, Ini Kata Plt Kepsek di Perbatasan RI-Malaysia
Ekstrakurikuler saat belajar tatap muka ditiadakan, ini kata Plt Kepsek di perbatasan RI-Malaysia.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Ekstrakurikuler saat belajar tatap muka ditiadakan, ini kata Plt Kepsek di perbatasan RI-Malaysia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim melarang aktivitas ekstrakurikuler saat pembelajaran tatap muka dibuka, begini tanggapan Plt kepala sekolah di perbatasan RI-Malaysia.
Dikutip dari Tribunews.com, Mendikbud RI, Nadiem Makarim meminta pihak sekolah melarang adanya aktivitas selain belajar ketika pembelajaran tatap muka kembali digelar.
Baca juga: Sejahterakan Buruh Bongkar Muat Batu Bara di Laut, Koperasi MBS Nunukan Benahi Struktur Organisasi
Baca juga: Nahas! Pria Ini Didapati Meninggal Dunia di Atas Kardus, Berikut Keterangan Kapolsek Nunukan
Baca juga: Jelang Belajar Tatap Muka, Kepala SMPN 2 Nunukan Minta Pemerintah Fasilitasi Vaksinasi Guru Honorer
Sesuai SKB 4 Menteri yang belum lama ini ditetapkan, rencana pembelajaran tatap muka itu mulai digelar Juli nanti.
Menurutnya, di tengah Pandemi Covid-19, kegiatan selain belajar, tidak boleh dilakukan di sekolah.
"Masker wajib, tidak ada aktivitas selain sekolah (belajar), enggak ada kantin lagi, enggak ada ekskul lagi, enggak ada olahraga, enggak ada aktivitas yang di luar sekolah. Masuk kelas, pulang langsung. Ini bukan sekolah normal," kata Nadiem Makarim dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Mendengar itu, Plt Kepala SMP Negeri 2 Nunukan, Arbain mengatakan hal itu sudah dirapatkan olehnya bersama para guru di sekolah.
"Soal teknis pembelajaran tatap muka yang rencana dimulai Juli nanti sudah kami rapatkan. Termasuk kegiatan sekolah yang mengumpulkan siswa dalam jumlah banyak, kami tiadakan," ucap Arbain kepada TribunKaltara.com, Sabtu (03/04/2021), sore.
Kendati begitu, beberapa ekstrakurikuler yang menurutnya tidak menghadirkan banyak siswa, pihaknya tetap lakukan dengan durasi terbatas.
"Sejenis ekstrakurikuler olimpiade matematika. Biasa dibimbing 5-10 siswa. Kemudian seni lukis dan tari, paling 5-6 orang. Semuanya kami batasi durasinya. Dan protokol kesehatan tetap dijalankan. Misalnya jaga jarak dan tetap pakai masker. Kalau kegiatan pramuka dan dzikir ya jelas kami tiadakan," ujarnya.
Tak hanya itu, praktik lapangan untuk mata pelajaran Penjaskes yang selama ini dilakukan, juga ditiadakan.
Baca juga: SMPN 2 Nunukan Siap Lakukan Belajar Tatap Muka, Plt Kepsek Beber Pengetatan Prokes di Sekolah
Baca juga: Info BMKG Sabtu 3 April 2021, 70 Persen Wilayah di Nunukan Bakal Diguyur Hujan pada Malam Hari
Baca juga: Perayaan Paskah di Nunukan, Ibadat Jumat Agung Salib Yesus & Patung Ditutup Kain Ungu, Ini Maknanya
"Mata pelajaran Penjaskes secara teori ada, tapi praktik dan olahraga di lapangan tidak ada. Karena itu pasti bersentuhan alat-alat olahraga secara bergantian. Seperti volly ball, itukan bisa terkontaminasi. Hal-hal kecil itu tidak boleh disepelekan," tuturnya.
Untuk menghindari kerumunan di sekolah, Arbain katakan kantin sekolah akan ditutup selama kasus pandemi Covid-19 belum mereda.
"Kurikulum sudah kami persiapkan. Siswa masuk pukul 07.30 Wita dan pulang pukul 09.00 Wita. Begitu selesai belajar, siswa diarahkan untuk langsung pulang ke rumah. Jadi tidak ada jam istirahat ataupun makan di sekolah. Otomatis kantin sekolah tidak ada," ungkapnya.
Penulis: Febrianus felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official