Berita Nasional Terkini
Kritik Keras IPW Usai Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Sebut Jajaran Kapolri Listyo Sigit Ceroboh
Kritik keras IPW usai terduga teroris serang Mabes Polri, sebut jajaran Kapolri Listyo Sigit ceroboh.
Namun, petugas jaga yang bertemu dengan wanita tersebut tak menaruh curiga.

Ia justru mengantar ZA dan menunjukkan ruang Sektretariat Umum yang ingin dituju sang pelaku.
"Sebelum sampai penjagaan, itu bertemu dengan perwira jaga, oleh perwira jaga ditanyakan keperluannya apa," tutur Brigjen Pol. Rusdi Hartono.
"ZA ini mengatakan ingin ke kantor Setum, oleh perwira jaga, ZA diantarkan ke kantor Setum."
"Lebih kurang 30 meter dari kantor Setum, ditunjukkan kantornya dan ditinggalkan oleh perwira jaga," tandasnya.
Diketahui, penyerangan tersebut terjadi pada Rabu (31/3/2021) petang.
Insiden tersebut mengambil tempat di dekat ruang Kapolri, Jenderal Listyo Sigit.
ZA yang berjalan seolah kebingungan tiba-tiba menodongkan senjata ke arah petugas yang lewat.
Setelah sempat melepas tembakan, ZA kemudian dilumpuhkan dengan timah panas dan meninggal di lokasi.
Baca juga: Usai Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Polda Kaltara Pastikan Pelayanan Tetap Berjalan
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 05.02:
Isi Map Kuning yang Dibawa ZA
Di sisi lain, Kapolri Listyo Sigit Prabowo membeberkan isi map kuning yang dibawa ZA, terduga teroris yang ditembak mati saat menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
Dilansir TribunWow.com, selain map, menurut Listyo, polisi juga menemukan akun Instagram hingga surat wasiat ZA.
Hal itu diungkapkannya saat konferensi pers, Rabu (31/3/2021) malam.
Menurut Sigit, map kuning yang dibawa ZA berisi tentang kata-kata tertentu.
"Yang bersangkutan membawa map kuning di dalamnya ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu," ujar Listo, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (31/3/2021).
Selain itu, ZA ternyata sempat mengunggah foto bendera ISIS di akun Instagram-nya.
Listyo menyebut dalam akun Instagram (IG) itu, ZA juga membagikan tulisan tentang jihad.
"Kemudian yang bersangkutan memiliki akun Instagram yang baru di-posting 21 jam yang lalu," ucap Listyo.
"Di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait perjuangan jihad."
Ia menambahkan, ZA sempat berpamitan pada keluarga sebelum menyerang Mabes Polri.
Namun, hal itu dilakukan ZA lewat grup keluarga.
"Kita temukan juga saat menggeledah rumahnya, sebuah surat wasiat," jelasnya.
"Dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit."
Baca juga: Pasca Penyerangan Mabes Polri, Polres Berau Perketat Penjagaan, Pengunjung Akan Diperiksa
Baca juga: Bom Gereja Makassar & Teror Mabes Polri Punya Kemiripan, Pengamat Sebut Istana Negara Harus Waspada
Meski aksi teror kian merebak, Listyo meminta anggota kepolisian untuk tetap melayani masyarakat.
Namun, ia tetap mengingatkan kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Jadi saya sudah perintahkan Kadensus untuk mendalami dan mengusut tuntas kemungkinan adanya jaringan yang terkait dengan tersangka."
"Saya sampaikan pada seluruh anggota untuk tetap memberikan pelayanan pada masyarakat."
"Namun tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan sistem pengamanan, baik di markas komando maupun melaksanakan tugas di lapangan," tukasnya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official