Berita Daerah Terkini

Pulau Adonara, Wilayah Bersejarah di NTT yang Dihantam Bencana Besar, 67 Orang Meninggal Dunia

Pulau Adonara, wilayah bersejarah di Nusa Tenggara Timur ( NTT) yang dihantam bencana besar dampak bibit siklon tropis 99S, 67 orang meninggal dunia.

Kolase TribunKaltara.com / KOMPAS/KORNELIS KEWA AM dan NANSIANUS TARIS
Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (Kolase TribunKaltara.com / KOMPAS/KORNELIS KEWA AM dan NANSIANUS TARIS) 

TRIBUNKALTARA.COM - Badai bibit siklon tropis 99S di wilayah Nusa Tenggara Timur ( NTT), turut memporakporandakan Pulau Adonara.

Tak banyak yang tahu, Pulau Adonara merupakan satu wilayah NTT yang punya sejarah panjang jauh sebelum Indonesia merdeka.

Kini Pulau Adonara dihantam bencana besar yang merenggut 67 korban jiwa meninggal dunia, pada Minggu (4/4/2021).

Diketahui Pulau Adonara terletak di Timur NTT.

Wilayahnya masuk Kabupaten Flores Timur yang beribukota di Larantuka.

Mengutip Wikipedia, nama Adonara merupakan gabungan dari dua kata Lamaholot yaitu Ado dan nara.

Ado merupakan nama laki-laki pertama yang mendiami Pulau Adonara yaitu Kelake Ado Pehan; sedangkan nara artinya kampung, bangsa, kaum kerabat.

Secara harfiah, Adonara artinya kampung dari Ado, suku bangsa dari Ado, keturunan dan kaum kerabat dari Ado.

Ada juga yang mengatakan bahwa nama Adonara terbentuk dari dua kata Lamaholot yaitu adok dan nara. Adok artinya mengadu, menyuruh berkelahi dan nara artinya saudara.

Berdasarkan arti ini maka secara harfiah, Adonara diartikan sebagai mengadu saudara, menyuruh saudara berkelahi.

Karena itu, Ernst Vatter menyebut Adonara sebagai pulau pembunuh.

Pandangan Ernst Vatter ini cukup beralasan karena di Adonara sering terjadi perang antar saudara dan perang antarkampung untuk memperebutkan tanah.

Tarian tradisional masyarakat Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (KOMPAS/NANSIANUS TARIS)
Tarian tradisional masyarakat Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (KOMPAS/NANSIANUS TARIS) (KOMPAS/NANSIANUS TARIS)

Baca juga: Apa Itu Badai Siklon Tropis yang Terjang NTT? Simak Penjelasan dan Proses Terbentuknya Badai Ini

Luas wilayah Pulau Adonara yakni 509 km², dan titik tertingginya 1.676 m.

Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores di sebelah utara, Selat Solor di selatan (memisahkan dengan Pulau Solor), serta Selat Lowotobi di barat (memisahkan dengan Pulau Flores.

Secara administratif, Pulau Adonara termasuk wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Adonara merupakan satu di antara dua pulau utama pada kepulauan di wilayah Kabupaten Flores Timur.

Adonara dahulu merupakan sebuah kerajaan yang didirikan pada tahun 1650.

Secara umum, masyarakat di pulau Adonara bertani. Karena kondisi geografisnya, pertanian di sini adalah pertanian lahan kering.

Hasil utama dari pertanian ini yaitu jagung, ubi atau singkong serta tanaman perkebunan seperti kelapa, tembakau, vanili, coklat dan cengkih.

Pulau Adonara merupakan bagian dari Kabupaten Flores Timur dengan ibu kota kabupaten yaitu Larantuka. Kabupaten Flores Timur sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu Flores Daratan (ujung timur pulau Flores), Pulau Adonara dan Pulau Solor. Pulau Adonara terdiri dari 8 kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Adonara Timur ibu kota Waiwerang jumlah desa 23
2. Kecamatan Adonara Barat ibu kota Waiwadan jumlah desa 18
3. Kecamatan Kelubagolit ibu kota Kelubagolit jumlah desa 12
4. Kecamatan Witihama ibu kota Oringbele jumlah desa 16
5. Kecamatan Wotan Ulumado ibu kota Baniona jumlah desa 13
6. Kecamatan Ileboleng ibu kota Senadan jumlah desa 16
7. Kecamatan Adonara ibu kota Sagu jumlah desa 8
8.Kecamatan Adonara Tengah ibu kota Lewobele jumlah desa 13

Selain sistem pemerintahan negara, di Adonara juga terdapat sistem pemerintahan berdasarkan suku.

Di dalam sebuah suku terdapat seorang kepala suku. Selain kepala suku, ada juga sekelompok masyarakat yang turut berperan dalam sistem pemerintahan adat yaitu kaum bangsawan atau dalam bahasa Lamaholot disebut Ata Kebelen.

Kepala suku memegang peranan dalam hal upacara adat, menjatuhkan sanksi adat, dan hal-hal lain yang lebih bersifat spiritual.

Sedangkan para Ata Kebelen biasanya memegang tampuk kekuasaan pemerintahan (seperti kepala dusun, kepala desa, lurah atau camat). Di antara keduanya terjalin hubungan yang baik dan tidak saling melangkahi kewenangan masing-masing.

Update korban bencana

Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hajon mengatakan hingga Minggu sore, sedikitnya ada 67 orang meninggal dan puluhan warga diduga masih terjebak longsor akibat dari banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Flores Timur, Minggu 4 April 2021.

Terdapat tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado.

Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli menjelaskan, 63 warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tewas tertimbun longsor dan empat orang dari desa Waiburak dan dari kelurahan Waiwerang Kota.

Di Kecamatan Adonara Timur, banjir menewaskan empat orang dan memporakporandakan puluhan rumah warga di Waiwerang, Kelurahan Waiwerang Kota dan Desa Waiburak.

"Empat korban sudah ditemukan," ujar Agustinus.

Wakil Bupati Flores Timur Agus Boli telah meminta BPBD Flores Timur serta berbagai pihak untuk turun ke lapangan mengevakuasi para korban.

Longsor disebabkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Sabtu 3 April 2021 hingga Minggu 4 April 2021.

Baca juga: Kisah Pilu Lorensius, Temukan Ibu Tewas di Pantai Tanjung Batu, Tersapu Banjir Bandang di NTT

Baca juga: UPDATE Banjir Bandang dan Longsor NTT, Korban Meninggal 67 Orang, Bencana Terjadi saat Warga Tidur

Selain longsor, hujan deras juga mengakibatkan sejumlah wilayah di daerah itu terendam banjir.

Korban meninggal dilaporkan paling banyak terjadi di wilayah Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng. Selain korban meninggal, diperkirakan masih ada puluhan orang yang dilaporkan hilang.

Ratusan orang terlibat dalam upaya penyelamatan, tetapi distribusi bantuan dan bantuan terhambat oleh pemadaman listrik, jalan yang diblokir dan terpencilnya daerah yang dikelilingi oleh air berombak dan gelombang tinggi, kata Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Raditya Jati.

Kondisi banjir bandang yang menerjang Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021). (Istimewa via POS KUPANG)
Kondisi banjir bandang yang menerjang Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021). (Istimewa via POS KUPANG) (Istimewa via POS KUPANG)

Baca juga: BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem Senin 5 April 2021, Bencana Besar Siklon Tropis 99S Ancam NTT

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor Terjang Flores Timur, NTT, 44 Warga Ditemukan Meninggal, 7 Orang Hilang

Pihak berwenang masih mengumpulkan informasi tentang jumlah korban dan kerusakan di daerah yang terkena dampak.

Foto-foto yang dirilis oleh badan tersebut menunjukkan penyelamat dan polisi serta personel militer membawa penduduk ke tempat penampungan, jembatan putus sementara jalan tertutup lumpur tebal dan puing-puing.

(*)

Berita tentang NTT

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Mengenal Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur Provinsi NTT, Sebuah Kerajaan Tahun 1650?, https://kupang.tribunnews.com/2021/04/04/mengenal-pulau-adonara-di-kabupaten-flores-timur-provinsi-ntt-sebuah-kerajaan-tahun-1650?page=all.
Penulis: Gordi Donofan
Editor: Gordy Donofan
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved