Pilpres 2024
Peluang Ganjar Kendarai PDIP di Pilpres, Hasto Kristiyanto: Silakan Bekerja dengan Sebaik-baiknya
Peluang Ganjar Pranowo kendarai PDIP di Pilpres, Hasto Kristiyanto: silakan bekerja dengan sebaik-baiknya.
TRIBUNKALTARA.COM - Peluang Ganjar Pranowo kendarai PDIP di Pilpres, Hasto Kristiyanto: silakan bekerja dengan sebaik-baiknya.
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu figur yang dijagokan bakal meramaikan Pilpres 2024.
Nama Ganjar Pranowo selalu menempati posisi teratas dalam berbagai survei, bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Mengenai peluang Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, anak buah Megawati Soekarnoputri di PDIP, Hasto Kristiyanto buka suara terkait peluang Ganjar Pranowo.
Ia mengatakan, terkait penentuan calaon presiden usungan PDIP, menjadi keputusan Megawati Soekarnoputri, yang juga Ketua Umum PDIP.
Hasto pun meminta seluruh kader bekerja dengan baik, untuk bisa meyakinkan rakyat.
Termasuk tetap menjadikan Pancasila sebagai ideologi tunggal dalam kehidupan bernegara.
Baca juga: Selalu Bersaing dengan Anies dalam Survei Capres Suksesor Jokowi, Ganjar Malah Sebut Nama Megawati
Baca juga: Bersaing Prabowo-Puan vs JK-Anies, Siapa Terbanyak Raih Dukungan di Survei? Ada Nama Ganjar-Khofifah
Baca juga: Cerita Gubernur Ganjar Pranowo Ngekos Kamar 2x3 Meter, Tiap Hari ke Kampus Jalan Kaki 1,5 Kilometer
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya belum memikirkan siapa yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
PDIP menyerahkan keputusan itu kepada ketua umumnya, Megawati Sukarnoputri, sedangkan kader partai melaksanakan konsolidasi dan penguatan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bernegara.
"Siapa yang akan menjadi capres dan cawapres nanti, demokrasi kami telah menetapkan Ibu Megawati yang akan mengambil keputusan," kata Hasto di sela Gowes Bareng PDIP bersama wartawan, di Jakarta Pusat, Sabtu (10/4/2021).
Hasto menambahkan, sembari menunggu keputusan Megawati, pengurus pusat PDIP akan menyiapkan seluruh kader dan jaringannya agar benar-benar bekerja di tengah rakyat.
Saat ini, lanjut Hasto, PDIP hanya fokus membangun konsolidasi kebangsaan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

"Kita juga menyiapkan hal-hal yang diperlukan bagi presiden yang akan dipilih rakyat pada 2024."
"Apa yang diperlukan agar ke depan tidak ada lagi persoalan ideologi."
"Agar Pancasila benar-benar sebagai way of life kita sebagai dasar dan tujuan bernegara."
"Karena itulah terkait dengan Pilpres, kami menyiapkan seluruh perangkat kepartaian terlebih dahulu dengan melakukan konsolidasi jauh lebih penting," paparnya.
Saat disinggung kembali soal peluang Ganjar Pranowo dimajukan sebagai capres, Hasto mempersilakan rakyat menilainya sendiri.
Menurut Hasto, rakyat bisa melihat sendiri mana pemimpin yang berani memikul tanggung jawab, ketegasan, prinsip, dan rekam jejak yang jelas.
"Untuk itu, semuanya silakan bekerja dengan sebaik-baiknya di tengah rakyat."
"Karena pemimpin itu punya tanggung jawab juga untuk menjawab panggilan sejarah."
"Dan itulah nanti akan tiba saatnya siapa yang akan menjadi capres dari PDI Perjuangan ke depan," ucapnya.
Baca juga: Eks Wapres Jusuf Kalla Bicarakan Pilpres 2024, Dukung Anies, Sebut Erick Thohir, Ganjar & Prabowo?
Baca juga: Ganjar Ungguli Prabowo Subianto, Anies Nomor 3, SMRC RIlis Hasil Survei Terbaru Menuju Pilpres 2024
Baca juga: Moeldoko Muncul di Survei Terbaru Elektablitas Capres 2024, Ganjar Menguat, Anies, Sandi & Prabowo?
Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei.
Temuan secara umum menyatakan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih suara terbanyak dari anak muda, berdasarkan simulasi 17 nama yang disodorkan dalam survei.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Anda pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?"
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, dari 17 nama yang disodorkan, Anies mendapat suara tertinggi, yakni 15,2 persen.
Sedangkan pada peringkat kedua, kata Burhanuddin, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan 13,7 persen.
Kalau ditanya kepada anak muda 17 nama, yang paling tinggi meskipun dalam kisaran margin of error, kata Burhanuddin, secara umum tidak ada nama yang dominan.
Nama-nama yang meraih suara di bawah dua persen, kata Burhanuddin, di antaranya Erick Tohir, Tito Karnavian, Puan Maharani, dan Gatot Nurmantyo.
Lalu, Khofifah Indar Parawansa, KH Maruf Amin, Budi Gunawan, Bambang Soesatyo, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar.

Hal tersebut ia sampaikan dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-isu Sosial Politik Bangsa secara virtual, Minggu (21/3/2021).
"Tetapi di antara 17 nama, yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan di angka 15, 2 persen."
"Ganjar 13,7 persen. Bedanya tidak signifikan."
"Ridwan Kamil 10,2 persen. Sandiaga Uno 9,8 persen. Pak Prabowo 9,5 persen, AHY 4,1 persen."
"Yang lain di bawah dua persen," beber Burhanuddin.
Secara umum, temuan survei tersebut juga menyatakan pemilih Presiden Joko Widodo menyebar.
Sementara, lanjut dia, Anies paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Survei tersebut dilaksanakan pada 4 sampai 10 Maret 2021.
Baca juga: Reaksi PDIP setelah Survei Elektabilitas Ganjar Saingi Prabowo, Bakal Jadi Penerus Jokowi?
Baca juga: Hasil Survei: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Anies & Ganjar Bersaing, Militer-Sipil Paling Disukai
Baca juga: Anies Diejek Mega Dulu Muncul Diujian, Sekarang Pak Ganjar Jarang Salat Masuk di Buku Soal Siswa
Survei dilakukan melalui kontak telepon kepada responden, mengingat situasi pandemi Covid-19.
Populasi survei adalah generasi Z yang lahir pasca-reformasi, yang berusia 17 tahun sampai 21 tahun.
Sampel survei sebanyak 1.200 responden, yang dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden.
Dan, memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. (Reza Deni)
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official