Berita Papua Terkini
Aksi Keji KKB Papua, Setelah Tembak Mati Guru dan Tukang Ojek, Kini Bunuh Anak SMA Ilaga, Kronologi
Aksi keji KKB Papua, setelah tembak mati guru dan tukang ojek, kini tega bunuh anak SMA Ilaga
Pada pukul 13.59 WIT, tim gabungan persiapan di Polsek Ilaga, Kabupaten Puncak, selanjutnya tim bergeser ke TKP.
Lalu, pukul 14.19 WIT, tim gabungan tiba di TKP tepatnya di Co 53M 791276 9559008, selanjutnya tim melakukan parimeter sambil Tim medis mengevakuasi korban ke dalam mobil ambulans.
Kemudian, pukul 14.35 WIT, tim kembali ke puskesmas Ilaga guna korban melaksanakan VER dan pengidentifikasian korban.
Dari dentitas korban bernama Udin, suku Bugis, berusia 41 tahun, beralamat di Kompleks Pasar ilaga (rumah haji Umar) bekerja sebagai tukang ojek.
Baca juga: Aksi Brutal KKB Tembak Seorang Guru di Papua, Jenderal Polisi Sudah Kantongi Otak Penyerangan

Satgas Nemangkawi Mendarat di Beoga
Aparat keamanan akhirnya berhasil memukul mundur kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) yang berada di ujung lapangan udara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Para pengacau keamanan tersebut dipukul mundur personel Brimob dan Raider 715.
Setelah keadaan bandara aman, pesawat yang ditumpangi Satgas Nemangkawi pun mendarat.
Dua tim Satgas Nemangkawi telah mendarat di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Kabar tersebut dipastikan oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
"Sebanyak dua sorti teman-teman Manggala yang merupakan TNI yang ada di Satgas Nemangkawi, mudah-mudahan hari ini kita bisa melakukan evakuasi terhadap masyarakat non-Papua yang ada di Beoga," ujarnya di Jayapura, Rabu (14/4/2021).
Selama ini, KKB pimpinan Sabinus Waker berada di lokasi ketinggian di ujung Lapangan Terbang Beoga.
Dari posisi itu, mereka bisa menembaki pesawat yang hendak mendarat di lapangan terbang.
"Mereka masuk menggunakan pesawat karavan," kata dia.
Kedatangan tim tersebut dipastikan akan diikuti dengan penindakan terhadap KKB yang telah melakukan sejumlah aksi kriminal di Distrik Beoga.
Selain itu, suplai bahan makanan akan dipasok ke Beoga.
"Kita juga akan menambah logistik untuk Beoga, mohon doanya mudah-mudahan aman. Teman-teman Nemangkawi akan menyusun langkah-langkah untuk mengatasi gangguan keamanan di Beoga," kata dia.
Baca juga: Selain Sigap Hadapi KKB, TNI Satgas Yonif 611/Awang Long Ikut Lestarikan Budaya Papua
46 Warga Belum Bisa Dievakuasi
Aparat keamanan belum bisa mengevakuasi 46 warga dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Alasannya penerbangan sipil ke daerah tersebut sulit dilakukan pasca-penembakan dua guru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) didaerah tersebut.
"Untuk perkembangan di Beoga baru komunikasikan dengan Bupati mengatur bagimana supaya penerbangan bisa masuk," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Selasa (13/4/2021).
Lanjut dia, 46 warga yang hendak dievakuasi dari Beoga lantaran trauma.
"Kita berharap penerbangan sipil kalau penerbangan pesawat lain belum ada yang berani masuk ke Distrik Beoga," ujarnya.
Namun, kata dia, diharapkan dengan adanya komunikasi dengan Bupati Puncak Willem Wandik, ada penerbangan pesawat yang berani masuk ke Distrik Beoga.
"Kita berharap, hari ini ada penerbangan pesawat yang bisa masuk ke Beoga, mungkin besok sudah bisa dievakuasi," katanya.
Terkait kontak senjata, menurut dia, sudah tidak lagi terjadi di Distrik Beoga dan di Ilaga, termasuk helikopter yang dibakar mukanya sudah bisa turun ke Mimika.
Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar mengatakan hingga Selasa siang, KKB masih melepaskan tembakan ke arah Koramil Beoga.
"Tadi terakhir jam 10 pagi mereka masih tembak sekitar empat kali lalu sempat dibalas oleh aparat, tapi itu cuma gertakan saja," kata dia.
Baca juga: Tak Tinggal Diam Ancaman di Papua, Jenderal Polisi Tegas Pertimbangkan KKB Masuk Kategori Teroris
Menurut dia, posisi keberadaan KKB di Beoga ada di posisi ketinggian yang tepat berada di ujung bandara.
Di posisi teraebut, KKB memiliki jarak tembak cukup dekat ke pesawat terbang yang akan mendarat di Beoga.
Dikabarkan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih menguasai Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pergeseran pasukan dan evakuasi warga masih terkendala.
Peristiwa pertama terjadi pada Kamis (8/4/2021) pukul 09.30 WIT, di mana KKB pimpinan Sabinus Waker menembak mati seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo (42) saat korban berada didalam kiosnya.
Kemudian, KKB lainnya menembak mati Yonatan Randen, guru di Distrik Beoga, Jumat (9/4/2021). Korban tewas ditembak di rumahnya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official