Berita Tarakan Terkini

Rencana Pembelajaran dan Ujian Tatap Muka Masa Pandemi, Disdikbud Kota Tarakan Serahkan ke Sekolah

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)  Kota Tarakan menyerahkan kebijakan ujian sekolah dilaksanakan daring dan luring kepada pihak sekolah.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
Andi Pausiah/tribunkaltara.com
Endah Sarastiningsih, Kasi Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan 

TRIBUNKALTIM.COM, TARAKAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)  Kota Tarakan menyerahkan kebijakan ujian sekolah dilaksanakan daring dan luring kepada pihak sekolah.

Dalam hal ini orangtua siswa berkoordinasi dengan sekolah  apakah menginginkan ujian sekolah secara luring dan secara daring.

Hal ini dibeberkan Endah Sarastiningsih, Kasi Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan kepada tribunkaltara.com, Sabtu (17/04/2021).

Sampai saat ini diakui Endah, sudah ada sekolah yang melaporkan untuk ujian sekolah dan rata-rata ada yang akan melakukan ujian tulis dan ada yang ujian daring.

Baca juga: Guru Belum Divaksin, Kecamatan Ini Belum Ikut Pembelajaran Tatap Muka, Lima Kecamatan Diperbolehkan

Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Balikpapan Butuh Bantuan Disinfektan

"Kan selama ini pembelajaran  ada pola daring dan ada pola luring serta adapula yang gabungan," ungkap Endah.

Untuk itu, khususnya ujian sekolah, sekolah menyesuaikan dengan kondisi siswa masing-masing.

"Adapun sistemnya untuk ujian tulis tidak selalu berarti tatap muka," jelas Endah.

Nantinya untuk tatap muka lanjut Endah, akan dikhususkan jika kemungkinan orang tua menginginkan tatap muka, atau dia tidak punya fasilitas untuk melakukan daring.

Pembelajaran tatap muka di salah satu SMP di Malinau
Pembelajaran tatap muka di salah satu SMP di Malinau (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

"Kondisi ini kami serahkan kepada sekolah. Karena sekolah itu bermacam-macam," beber Endah.

Sementara, lanjut Endah adapula alasan orang tua menginginkan daring  karena fasilitas di sekolah lengkap.

Namun ada juga orang tua yang menginginkan ujian sekolah di rumah karena sanggup menyiapkan alat pendukungnya.

" Nanti tinggal dikomunikasikan sekolah dan orang tua. Situasinya kemungkinan pasti beragam. Kalau SMP, misalnya memilih luring berarti dia ke sekolah.

Kalau dia selama ini daring, berarti posisi anak tetap di rumah," beber Endah lagi.

Baca juga: Thariq Halilintar Positif Covid-19, Tegaskan Bukan Tertular Saat Acara Pernikahan Atta dan Aurel

Ia melanjutkan, untuk mengondisikan anak yang selama luring ke sekolah itu lebih mudah. Semua fasilitas disiapkan sekolah

Pihaknya akan mempersiapkan kebutuhan ujian sekolah bagi yang melaksanakan luring. Mulai dari penyiapan ruangan yang semula kapasitas 80 kursi berubah jadi 50 kursi sesuai aturan physical distancing.

" Tapi itu situasi kan tergantung pilihan orang tua. Kalau orang tua menginginkan ke sekolah agar anak lebih konsentrasi, maka harus siap antar jemput dan sekolah menyiapkan fasilitasnya," terang Endah. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Baca juga Berita Tarakan Terkini

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved