Hari Kartini

Sejarah Hari Kartini dan Biografi Lengkap RA Kartini, Kenapa Diperingati Setiap 21 April?

Sejarah Hari Kartini, beserta biografi RA Kartini, yang merupakan pahlawan nasional Indonesia.

Editor: -
WIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL
RA Kartini - Simak sejarah ditetapkannya Hari Kartini, beserta biografi R.A. Kartini. 

Setelah perkawinan itu, maka ayah kartini diangkat menjadi Bupati di Jepara menggantikan ayah dari RA Woerjan, yaitu Titrowikromo.

Perjuangan RA Kartini

Sebagai seorang bangsawan, RA Kartini berhak memperoleh pendidikan.

Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini di ELS (Europese Lagere School).

Di sekolah tersebut, Kartini belajar bahasa Belanda.

Namun, pada masa itu, anak perempuan harus tinggal di rumah untuk ‘dipingit'.

Alhasil, Kartini hanya bersekolah hingga usia 12 tahun.

Di sinilah sejarah perjuangan RA Kartini bermula.

Selama tinggal di rumah, Kartini belajar sendiri dan mulai menulis surat-surat kepada teman korespondensinya yang kebanyakan berasal dari Belanda.

Salah satu teman yang mendukung Kartini adalah Rosa Abendanon.

Dari Abendanon, Kartini mulai sering membaca buku-buku dan koran Eropa yang menyulut api baru di dalam hati Kartini, yaitu tentang kemajuan berpikir perampuan Eropa.

Kemudian, timbul keinginan Kartini untuk memajukan perempuan pribumi yang saat itu berada pada status sosial yang amat rendah.

RA Kartini banyak membaca surat kabar atau majalah-majalan kebudayaan Eropa yang menjadi langganannya yang berbahasa Belanda.

Bahkan di usinya yang ke-20, Kartini banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden, Augusta de Witt.

Ia juga membaca berbagai roman beraliran feminis yang kesemuanya berbahasa Belanda.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved