Ramadan
Keutamaan Lailatul Qadar, Waktu Datangnya di Bulan Ramadan dan Doa yang Umat Muslim Perlu Ketahui
Keutamaan malam Lailatul Qadar, lengkap waktu datangnya di bulan Ramadan dan doa yang umat Muslim perlu ketahui.
TRIBUNKALTARA.COM - Keutamaan malam Lailatul Qadar, lengkap waktu datangnya di bulan Ramadan dan doa yang umat Muslim perlu ketahui.
Umat Muslim kini tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan 1442 Hijriah.
Saat menjalankan ibadah puasa, malam Lailatul Qadar jadi salah satu momentum yang dinantikan oleh umat Muslim.
Hal itu mengingat keutamaan malam Lailatul Qadar, yang disebut lebih mulia dibanding malam lainnya.
Lantas seperti apa sebenarnya keutamaan dan keistimewaan malam Lailatul Qadar?
Dalam artikel ini, TribunKaltara.com juga menyajikan waktu datangnya Lailatul Qadar, disertai doa yang umat Muslim perlu ketahui.
Selain menjalankan ibadah puasa, ada satu malam yang paling ditunggu di bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul Qadar.
Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya mengatakan, ada satu malam di bulan Ramadan yang sangat agung, yaitu malam Lailatul Qadar.
Buya Yahya mengatakan, yang bisa berbuat baik di malam itu maka kebaikan itu lebih bagus daripada kebaikan yang dilakukan dalam tempo 1.000 bulan.
Baca juga: Kerja di Bulan Ramadan, Celin Evangelista Ingin Hibur Orang, Istri Stefan Wiiliam: Ini Pertamakali
"Dengan lailatul Qadarlah, umat Nabi Muhammad SAW menyalip umat-umat terdahlu," kata Buya Yahya dilansir dari Youtube Al-Bahjah TV, Rabu (21/4/2021).
Ia menuturkan, umat terdahulu rata-rata memiliki umur panjang, yakni mencapai 1.000 tahun.
Bahkan jika ada yang meninggal di umur 200 tahun dianggap berumur pendek.
"Indah di saat mereka bisa beribadah ribuan tahun, waktu yang panjang. Tapi umat Nabi Muhammad dengan kasih sayang Allah, kita tidak umat Nabi Muhammad tidak panjang umur," jelas Buya Yahya.
"Akan tetapi dengan umur yang pendek itu Allah beri keutamaan beribadah dengan pahala yang berlipat-lipat, di antaranya adalah dengan Lailatul Qadar ini," tambahnya.
Buya Yahya juga menjelaskan, para ulama mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar telah disepakati adanya di bulan Ramadan.
Disebutkan dalam Al Quran :
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
"Aku telah turunkan Alquran di malam Lailatul Qadar, dan malam Nuzulul Quran adalah di bulan Ramadan, berarti malam Lailatul Qadar adanya di bulan Ramadan," jelas Buya Yahya.
Ia juga menuturkan, kebanyakan para ulama mengatakan waktunya di 10 akhir Ramadan.
"Dan di antara 10 akhir Ramadan ini di hari ganjil. Imam Syafii cenderung di hari ke-21, itu adalah pengalaman pribadi atau ijtihad mereka," terangnya.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib Tanjung Selor 11 Ramadan 1442 H atau Jumat 23 April 2021
Tapi yang jelas, tambahnya, yang disepakati oleh semua ulama yang benar adalah malam Lailatul Qadar itu disembunyikan oleh Allah, agar umat berlomba untuk mencarinya.
"Kalau seandainya Lailatul Qadar ditampakkan oleh Allah tanggalnya, maka ketahuilah sebelum dan sesudah tanggalnya tidak ada orang beribadah.
Kenapa? Karena mencari Lailatul Qadar, kitapun tidak akan bisa keluar rumah, semuanya mencari Lailatul Qadar ke masjid. Akan berantakan semua," tuturnya.

Untuk itu, lanjut Buya, karena disembunyikan maka kita cari di semua tempat persembunyiannya, dan tempatnya dibatasi di bulan Ramadan.
"Artinya siapapun yang bisa berusaha menghidupkan dari satu sampai 30 hari, akan ketemu malam Lailatul Qadar," katanya.
Meski begitu, ada sebagian orang yang mencarinya hanya di hari-hari tertentu, misalnya di 10 hari terakhir.
"Karena paling banyak Lailatul Qadar ada di 10 akhir bulan Ramadan, di antara 10 akhir bulan Ramadhan ada di hari-hari ganjil," ujarnya.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib Malinau 11 Ramadan 1442 H atau Jumat 23 April 2021
Di antara hari-hari ganjil itu, lanjutnya, Imam Syafii mengatakan yakni kebanyakan jatuh pada hari ke 21 Ramadhan.
"Ini semua adalah ijtidah, maka dari itu marilah kita menjadi orang beruntung. Jangan hanya memilih tanggal 21 saja, tapi mari kita hidupkan dari awal Ramadhan hingga akhir Ramadan agar kita benar-benar mendapatkan Lailatul Qadar," bebernya.
Bagaimana cara menunggu Lailatul Qadar?
Buya Yahya menjelaskan, cara menunggunya yakni dengan menghidupkan malam Ramadan untuk menanti Lailatul Qadar dengan ibadah.
"Maka siapapun yang beribadah di malam itu lebih bagus daripada 1.000 bulan," katanya.
Agar mendapatkan satu malam istimewa itu, Buya pun menyarankan untuk beribadah di sepanjang bulan Ramadan.
"Kalau sebulan orang menunggu 30 hari maka kesempatannya 100 persen dia mendapatkannya, tapi kalau dia hanya mengambil 10 hari ya ada kesempatan hanya beberapa persen. Maka jangan sampai kita tidak cerdas dalam hal ini," pesannya.
Ia pun mengingatkan uuntuk berusahalah semaksimal mungkin untuk mengejar Lailatul Qadar, bahkan kalau perlu setiap malam.
"Paling tidak 10 akhir bulan Ramadhan beritikaf," katanya lagi.
Baca juga: Doa Malam Nuzulul Quran 17 Ramadan, Kejadian Turunnya Firman Allah SWT Kepada Nabi Muhammad SAW
Adapun mengenai itikaf ini, kata Buya, para ulama berbeda pendapat.
"Maka kita kembalikan kepada mahzab kita Imam Syafii bahwa boleh biarpun sebentar, tidak harus sehari semalam," ujarnya.
Buya menjelaskan, ada sebagian ulama mengatakan harus sehari semalam, namun ada yang harus dibarengi dengan puasa.
"Itu perbedaan ulama dan hebat-hebat semuanya, akan tetapi mahzab kita Imam Syafii, boleh orang beritikaf walaupun hanya sebentar," tandasnya.
Sementara itu, cara beritikaf yakni dengan cara duduk di sebuah tempat di mesjid, kemudian beritikaf dan berdoa agar mendapat pahala kemuliaan.

"Nah ini mari, itikaf baca Al Quran, mari hidupkan Ramadhan dengan seperti ini. Intinya sederhana, jika Anda ingin menghidupkan bulan Ramadan maka bergegaslah untuk mewarna-warnikan kebaikan yang kita lakukan," jelasnya.
Semua kebaikan ini, kata Buya, jangan hanya melakukan shalat saja, bisa juga dengan membaca Al Quran dan kebaikan lainnya.
"Coba kita ambil semuanya, agar kita bisa ambil kemuliaan semuanya. Membaca Al Quran, shalat, tarawih, sedekah, silaturahim, menata hati, belajar membersihkan hati dan seterusnya," katanya.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib Kota Tarakan 11 Ramadan 1442 H atau Jumat 23 April 2021
Doa Lailatul Qadar
Kemudian, lanjut Buya, pada malam Lailatul Wadar, umat Muslim juga dianjurkan untuk membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Sayida Aisyah.
Doanya yaitu :
Allahumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna
"Inilah doa yang kita bisa baca di malam Lailatul Qadar, saat kita menduga malam Lailatul Qadar maka kita baca. Semakin besar semangat maka tidak akan terlewatkan," ungkapnya.
Baca juga: LENGKAP Kriteria Muslim yang Diperbolehkan Membayar Fidyah Puasa Ramadan, Bisa Bayar Pakai Uang?
Untuk itu, umat Muslim sebaiknya menunggu di sepanjang Ramadan.
"Kalau katanya mengkhususkan 10 akhir Ramadhan, maka kita tunggu Lailatul Qadar di malam itu. Beribadah dan beribadah, InsyaAllah meningkatkan ibadah, jangan lewatkan dan kurangi kemaksiatan," tutur Buya.
(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official