Berita Papua Terkini
RESMI, Pemerintah Tetapkan Aksi Brutal KKB Papua Sebagai Terorisme, TNI Polri dan BIN Dapat Perintah
Resmi, Pemerintah menetapkan aksi brutal KKB Papua sebagai bentuk aksi terorisme, TNI Polri dan BIN dapat perintah.
Terbaru, KKB menembak anggota Brimob hingga gugur, Selasa (27/4/2021).
Sebelumnya KKB juga menewaskan Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha.
Aksi KKB yang semakin beringas ini membuat eks Jenderal Kopassus, Agum Gumelar tak tinggal diam.
Pertama-tama Agum Gumelar hormat dan menyampaikan bela sungkawa terhadap Kabinda Papua yang gugur.
Diketahui Mayjen TNI Anumerta I Gusti Putu Danny Nugraha berasal dari Kopassus.
"Seorang Brigadir Jenderal gugur dengan cara seperti itu. Bagi korps baret merah, seorang Kopassus gugur di medan perang adalah suatu kehormatan.
Selamat Jalan, jasa-jasamu akan selalu tercatat di korps baret merah," ungkap Agum Gumelar di tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (27/4/2021).
Lantas Agum Gumelar menyayangkan aksi KKB di Papua dikategorikan sebagai kelompok kriminal.
Sebab menurutnya, kelompok kriminal hanya bisa ditangani oleh polisi, bukan TNI.

Baca juga: Serangan KKB Belum Berhenti, Seorang Brimob Gugur di Distrik Ilaga Papua, 2 Polisi Lainnya Terluka
"Di sana itu separatis bersenjata, pemberontakan bersenjata. Kok statusnya berubah jadi kriminal? seharusnya jangan," kata Agum Gumelar.
"Kalau kelompok kriminal, TNI tidak bisa turun. Dalam menghadapi kriminal memang fungsi polisi, kalau TNI yang di depan ya mengundang macam-macam," ungkap Agum Gumelar merupakan Danjen Kopassus 1993-1994..
Menurut Agum Gumelar motivasi separatis di Papua adalah Keluar dari NKRI dengan mengangkat senjata.
"Dimana-mana yang menggunakan senjata itu akan berhadapan dengan TNI," katanya.
Selanjutnya, Agum Gumelar memberikan saran kepada Presiden Jokowi terkait penyelesaian persoalan KKB di Papua.
Agum Gumelar menjelaskan ada dua cara untuk meredam gerakan separatis di Papua.