Berita Tarakan Terkini
Kepala Kantor Kemenag Bangga, Pemuda Tarakan Jadi Imam Masjid dan Guru Gaji di Uni Emirat Arab
Kepala Kantor Kemenag Kota Tarakan, H.Shaberah ikut berbangga dan bersyukur. Pasalnya Mad Gani, salah seorang warga Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN -Kepala Kantor Kemenag Kota Tarakan, H.Shaberah ikut berbangga dan bersyukur. Pasalnya Mad Gani, salah seorang warga Tarakan, berhasil lolos dalam seleksi yang diadakan Uni Emirat Arab (UEA) yang mencari calon imam masjid untuk ditempatkan di sejumlah masjid di Abu Dhabi.
H. Shaberah menilai, untuk bisa menembus seleksi menjadi imam masjid di daerah Timur Tengah itu sangat sulit dan prosesnya sangat panjang. Peserta yang mengikuti uji seleksi harus memenuni ketentuan yang dipersyaratkan.
Baca juga: Safari Ramadan di Sesayap, Wabup Hendrik Serahkan Bansos Pemkab Tana Tidung ke Masjid Baiturrahman
Di antaranya, peserta adalah penghapal Alquran atau hafiz. Kemudian harus menguasai bahasa asing seperti bahasa Arab, dan ditunjang Bahasa Inggris.
"Bahasa Arabnya juga harus aktif. Karena di sana orang berkomunikasi pakai bahasa Arab," beber H. Shaberah.
Ia melanjutkan, pada saat seleksi, langsung dari Kemenag pusat yang menggelar. Oleh pemerintah EUA, mempercayakan kepada Kemenag untum menjaring peserta yang memenuhi kriteria.
Ia menambahkan, ajang ini sudah digelar di tahun ketiga. Sebelumnya pemerintah Indonesia mengirimkan hafiz terbaiknya ke EUA untuk menjadi imam masjid di sana. Biasanya itu permintaan dari Arab Saudi ke Indnesia.
Lebih lanjut ia menambahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang dinilai memiliki hafiz dengan SDM berkualitas dari sisi hapalan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Tarakan, Sabtu 30 April 2021, Diprediksi Terjadi Hujan hingga Malam Hari
Dan juga kita sering juara internasional untuk MTQ. Sehingga ini menjadi alasan pemerintah Arab meminta SDM dari Indonesia," beber H. Shaberah kepada TribunKaltara.com.
Ia melanjutkan, tidak semua orang bisa seberuntung Mad Gani. Karena ia terpilih bersama 26 peserta lainnya dari sekitar 70-an peserta yang mendaftarkan diri.
Ini lanjutnya, tentu menjadi kebanggaan warga Kaltara karena bisa mewakili Indonesia.
"Saya sebagai Kepala Kemenag Tarakan berharap dan mendoakan semoga beliau bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya. Dengan amanah dan bawa nama baik Indonesia dan Kaltara di negara orang. Disiplin dan seterusnya," harapnya.
Adapun status Mad Gani nantinya akan dikontrak untuk beberapa tahun. Jika nanti Mad Gani dinilai baik di sana maka bisa diperpanjang.
" Gajinya juga lumayan besar karena hitungannya real. Kalau dirupiahkan tinggi sekali. Tugasnya nanti jadi imam dan sambil ngajar di masjid. Ini hal luar biasa," ungkapnya.
Baca juga: Cuaca Nunukan Jumat 30 April 2021, Diprediksi 12 Wilayah Ini Hujan Ringan, Tulin Onsoi Berawan
Ia melanjutkan, yang paling berat itu sebenarnya bukan hapalan yang dikuasai melainkan kefasihan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari yang digunakan di sana.
"Itu paling berat bahasanya. Kalau hapalan bisa dan kedua ilmu pengetahuan agama karena akan disuruh mengisi pengajian. Kegiatan agama mungkin setelah Magrib,"pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah