Berita Nunukan Terkini
Niat Kunjungi Orang Tua di Sandakan Malaysia, WNI Asal Tarakan Tertahan Setahun karena Lockdown
Niat kunjungi orang tua di Sandakan Malaysia, WNI asal Tarakan tertahan 1 tahun karena lockdown Covid-19.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Niat kunjungi orang tua di Sandakan Malaysia, WNI asal Tarakan tertahan 1 tahun karena lockdown Covid-19.
Sebanyak 101 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Tawau, Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Jumat (30/04/2021), sore.
Diketahui, ratusan WNI itu tertahan (stranded) di Malaysia, sejak pemerintah setempat menerapkan kebijakan lockdown dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19.
Baca juga: Pemulangan Terakhir di Bulan Ramadan, 101 WNI Stranded Asal Malaysia Dalam Perjalanan ke Nunukan
Baca juga: Larangan Mudik, Kepala Pelni Nunukan Sebut Malam ini Terakhir Angkut Penumpang, 18 Mei Berlayar Lagi
Baca juga: Jalan dan Irigasi Senilai Rp13 Miliar Diserahkan ke Pemkab Nunukan, Kementerian PUPR: Pelihara Baik
Mereka difasilitasi kepulangannya kembali ke tanah air oleh Konsulat RI di Tawau Malaysia.
Seorang WNI asal Tarakan, Jeffry Wong (59), mengaku masuk ke negeri jiran, Malaysia itu pada 05 Maret 2020 lalu.
Namun, akibat adanya kebijakan pemerintah Malaysia untuk melakukan lockdown, sehingga dirinya terpaksa tertahan selama satu tahun di Sandakan, Malaysia.
"Saya pensiunan mekanik di Berau. Karena tidak ada kerja lagi, makanya saya masuk ke Malaysia. Niatnya hanya untuk mengunjungi keluarga di Sandakan. Karena orang tua saya dan saudara saya ada di sana semua. Rencananya di sana hanya sebentar saja, tapi karena lockdown jadinya setahun," kata Jeffry Wong kepada TribunKaltara.com, seusai mengikuti swab PCR di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Jumat (30/04/2021), sore.
Jeffry mengatakan, selama di Sandakan, ia tak bisa bekerja, lantaran visa paspornya hanya berkunjung, bukan untuk bekerja.
"Saya nggak bekerja di sana, karena visa paspor saya kunjungan. Kalau orang tua dan saudara-saudara saya pakai Ic semua," ucapnya.
Menurut Jeffry, sebelum kembali ke tanah air, ia sudah melakukan swab dua kali.
Bahkan, biaya selama perjalanan dari Sandakan-Tawau-Nunukan, ia keluarkan hingga RM700.
"Saya swab di Sandakan sekali dan di Tawau tadi sekali. Dua-duanya negatif. Saya bayar pesawat dari Sandakan itu RM200. Swab dua kali jadinya RM200. Bayar hotel di Tawau 3 malam sebesar RM200. Kapal dari Tawau-Nunukan RM100," ujarnya.
Ia katakan akan kembali ke Malaysia lagi, setelah situasi pandemi Covid-19 betul-betul berakhir.
Baca juga: Cuaca Nunukan Jumat 30 April 2021, Diprediksi 12 Wilayah Ini Hujan Ringan, Tulin Onsoi Berawan
Baca juga: Seorang Mahasiswi di Nunukan Tewas Ditabrak Truk Sampah, Sopir Buang Mayat Korban di Semak-semak
Baca juga: Dinkes Nunukan Beber Partisipasi Vaksinasi Pelayan Publik Belum 100 Persen, Ini Penyebabnya
"Ya mungkin nanti tunggu situasi pandemi berakhir baru kembali ke sana. Saya istirahat di Tarakan dulu," ungkapnya.
Dari pantauan di lapangan, semua WNI yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan wajib ikuti uji swab PCR.
Setelah itu, mereka diarahkan untuk mengikuti karantina selama 5 hari di Rusunawa Nunukan.
Penulis: Febrianus felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
berita Nunukan terkini
TribunKaltara.com
Nunukan
Kaltara
Kalimantan Utara
Provinsi Kaltara
Covid-19
Sandakan
Malaysia
lockdown
Upah tak Sesuai UMK, Demo dan Mogok Kerja Dilakukan Ribuan Buruh PT SIL-SIP Nunukan, Ini Kata DPRD |
![]() |
---|
Listrik Diputus, 3 Bayi di RSUD Nunukan Kritis, Operasi Pakai Senter, PLN Belum Bisa Dikonfirmasi |
![]() |
---|
Upah tak Sesuai UMK, Ribuan Buruh Sawit PT SIL-SIP di Desa Sebakis Demo dan Ancam Mogok Kerja |
![]() |
---|
Bea Cukai Nunukan Ungkap Nilai Kerugian Negara dari Hasil Penindakan Selundupan Barang Ilegal |
![]() |
---|
Satpol PP Nunukan Beber Persoalan Pengganggu Trantibum, Minta Kerjasama Masyarakat dan Stakeholder |
![]() |
---|