Berita Kaltara Terkini
Masih Banyak Pedagang Jual Gula Impor Asal Malaysia, Ini Alasan Penjual di Pasar Induk Tanjung Selor
Masih banyak pedagang jual gula impor asal Malaysia, begini alasan penjual di Pasar Induk Tanjung Selor.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Masih banyak pedagang jual gula impor asal Malaysia, begini alasan penjual di Pasar Induk Tanjung Selor.
Tim Satgas Pangan Kaltara menemukan masih banyaknya pedagang di Pasar Induk Tanjung Selor yang menjual gula impor asal Malaysia.
Penjualan gula impor disebut melanggar aturan apabila penjual tidak memiliki izin sebagai importir dan produk tidak memiliki izin edar.
Baca juga: Datangi Pasar Induk Tanjung Selor, Satgas Pangan Kaltara Beber Jalur Temuan Gula Malaysia Ilegal
Baca juga: Jelang Lebaran Idul Fitri 1442 H, Satgas Pangan Kaltara Lakukan Pengawasan ke Pasar, Ini Temuannya
Baca juga: Rekrutmen Prajurit TNI AU Jalur Tamtama, Danlanud Anang Busra Harap Bisa Rekrut Banyak Putra Kaltara
Meskipun demikian, salah seorang pedagang di Pasar Induk, Ema mengatakan dirinya menjualkan gula pasir merk Prai asal Malaysia tersebut, lantaran masih banyak peminatnya.
Menurutnya, secara kualitas gula asal Malaysia jauh lebih baik bila dibandingkan dengan gula dalam negeri.
Di tambah dengan harganya yang jauh lebih murah dibandingkan gula dalam negeri, dengan selisih mencapai Rp4.000 per Kilogramnya.
“Justru di Tanjung, gula ini yang paling banyak, dia ini lebih bagus, lebih manis,” ujar pedagang di Pasar Induk Tanjung Selor, Ema, Rabu (5/5/2021).
“Kalau gula Indonesia itu lebih mahal, kalau gula Permata bisa Rp18,000 kalau inikan hanya Rp14,000 saja, otomatis orang lebih milih Gula Prai ini,” tambahnya.
Dirinya mengaku mendapatkan gula asal Malaysia dari salah satu pemasok di Tanjung Selor. Di mana biasanya ia mendapatkan 1 karung gula dengan isi seberat 24 Kilogram, seharga Rp 315,000.
“Ini kami ada yang bawakan, ada yang antar dari bos di sana, kami beli satu pack Rp315,000, itukan itungannya 24 Kilo, 1 kilo itu 1 bungkus, itu kita jual 14,000,” terangnya.
Menanggapi masih banyaknya peminat gula impor asal Malaysia, Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Kaltara, Hasriani mengatakan, permintaan datang karena masih ada pihak yang menawarkan.
“Memang mereka katakan permintaan masyarakat, pedagang inikan bilang karena masyarakat mencari mereka akan minta ke pemasok,” ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Kaltara, Hasriani.
Hasriani mengatakan, bila pedagang tidak lagi meminta pasokan gula, maka pembeli tidak lagi memiliki pilihan selain gula dalam negeri, begitu pula dengan pemasok yang tidak lagi mendapatkan permintaan dari pedagang.
Baca juga: Daftar Lokasi Penukaran Uang Baru Lebaran 2021, Kaltara Ada 43 Bank
Baca juga: Prakiraan Cuaca Rabu 5 Mei 2021, BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk 7 Wilayah di Nunukan Kaltara
Baca juga: Dituding Posting Ujaran Kebencian, Anggota DPR RI Dapil Kaltara Deddy Sitorus: Didoakan Saja
“Kalau barangnya tidak ada, maka tidak ada pilihan dari masyarakat, kalau tidak ada barangnya tentu masyrakat memilih gula dalam negeri, begitu juga dengan pemasok, kalau pedagang tidak ada yang minta, otomatis tidak lagi bisa dipasok,” terangnya.
Berita Kaltara Terkini
TribunKaltara.com
Kaltara
Bulungan
Tanjung Selor
Kalimantan Utara
Provinsi Kaltara
Pasar Induk
gula impor
Malaysia
Personel Polda Kaltara Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan dengan Binrohtal |
![]() |
---|
Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya Silaturahmi ke Tokoh Masyarakat Bulungan Datu Buyung |
![]() |
---|
Wagub Kaltara Hadiri Hari Pertanian Organik di Long Ayu Krayan Selatan: Anugerah Tuhan Luar Biasa |
![]() |
---|
Asyik! Gaji ke-13 PNS Kaltara Cair Bulan Depan, Denny Harianto: Kita Pastikan On Time |
![]() |
---|
Pemerintah Pusat Tahun Ini Perbaiki Jalan Poros Tanjung Selor-Tanah Kuning, Juli Proses Pra Kontrak |
![]() |
---|