Berita Daerah Terkini
Akar Masalah Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Ribut-ribut Soal Penanganan Covid-19 di Sumut
Wali Kota Medan yang juga menantu Jokowi, Bobby Nasution berseteru dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi soal penanganan Covid-19 di Sumatera Utara.
TRIBUNKALTARA.COM - Wali Kota Medan yang juga menantu Jokowi, Bobby Nasution berseteru dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi soal penanganan Covid-19 di Sumatera Utara.
Penanganan Covid-19 di Sumatera Utara menjadi sorotan setelah Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Nama Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution menjadi sorotan seusai berseteru dengan Gubernur Sumatera Utara ( Sumut), Edy Rahmayadi.
Bahkan sempat saling sindir soal penanganan Covid-19 di Sumut.
Lantas apa akar masalah hingga menantu Jokowi dan eks Jenderal Pangkostrad itu terlibat friksi?
Baca juga: Tepuk Pundak Lurah di Medan yang Lakukan Pungli, Bobby Nasution: Besok Bapak Gak Jadi Lurah Lagi
Mulanya Bobby Nasution mengaku kecewa pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut karena memberikan informasi yang tidak benar.
Menantu Presiden Jokowi itu mengaku belum ada koordinasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dan Pemprov Sumut terkait tempat karantina warga negara Indonesia (WNI).
"Saya kan mendapatkan informasi, saya tanyakan ke provinsi waktu itu, per 1 Mei" kata Bobby Nasution, Sabtu (8/5/2021).
"Itu tempat karantina yang ada di hotel-hotel di Medan itu sudah tidak digunakan lagi."
Namun saat pihak Bobby Nasution menanyakan ke kecamatan, ternyata tempat karantina itu masih ada bahkan warga masih terus berdatangan.
Hingga kini, menurut Bobby Nasution, ia belum berkomunikasi dengan Edy Rahmayadi soal tempat karantina WNI di Medan.
"Belum ada. Enggak ada komunikasi tadi malam. Tidak ada komunikasi tadi malam," lanjutnya.
Bobby Nasution mengaku menyesalkan sikap Pemprov Sumut yang tak berkomunikasi dengan pihaknya.
Terlebih, katanya, Pemprov Sumut menggunakan sejumlah hotel di Medan untuk lokasi karantina.
Bobby Nasution mengatakan ingin membantu personelnya untuk menegakkan protokol kesehatan Covid-19.
"Saya dapat laporan terus bahwa terjadi pergerakan dari keluarga WNI yang dikarantina," kata Bobby Nasution.
"Tidak bisa dicegah karena petugas cuma berapa. Makanya, kami ingin bantu menambah personel."
"Kalau petugas cuma dua, mana bisa dikontrol? Ini (WNI yang) datang hingga ratusan dan berkeliaran."
"Saya mau pastikan bagaimana makannya di hotel, yang sahur, yang berbuka bagaimana? Tidak semua mau makan di hotel. Ada juga yang keluar bagaimana itu mengaturnya?," tambah suami Kahiyang Ayu ini.
Baca juga: Bobby Nasution Ogah Minta Maaf Soal Paspampres Usir Wartawan, Wali Kota Medan Jelaskan Duduk Perkara
Lebih lanjut, Bobby Nasution memastikan prokes Covid-19 di lokasi karantina berjalan baik.
Untuk itu, menantu Jokowi ini akan memerintahkan kecamatan agar berpartisipasi menegakkan prokes.
"Kami bukan menolak WNI yang datang ke Medan, memang banyak dari luar Medan. Kami ingin memastikan prokes berjalan maksimal," kata Bobby Nasution.
Menurut pengakuannya, Bobby Nasution hanya memertanyakanlangkah yang akan ditempuh jika di tempat karantina ada warga yang positif terkena Covid-19.
“Bagaimana penanganannya? Di hotel apakah ada ambulans? Akan dikembalikan ke daerah asal atau bagaimana? Saya ingin detailing seperti itu. Itu saja bukan ada maksud apa-apa," kata Bobby Nasution.
Edy Rahmayadi beri sindiran
Sementara itu, Edy Rahmayadi menanggapi pernyataan Bobby Nasution yang merasa ada kekurangan koordinasi antara Pemkot Medan dengan Pemprov Sumut.
Ia menilai Wali Kota Medan itu terlalu mengada-ada.
Padahal selama ini Satgas Covid-19 Sumatera Utara dan Satgas Covid-19 Medan selalu berkoordinasi terkait mencegah penyebaran Virus Corona.
"Tanya sama dia (Bobby) dilibatkan atau tidak? Itu 'kan tim work, satu tim. Salah besar berarti dia," komentar Edy Rahmayadi, Kamis.
Ia menilai penanganan Covid-19 harus dilakukan setiap elemen, bukan kewenangan masing-masing kepala daerah.
"Bukan tidak dilibatkan. Ini 'kan satu tim, kerjaan bukan sendiri-sendiri. Tim," kata Edy Rahmayadi.
Jika Bobby Nasution bersikeras tidak tahu tentang hal itu, Edy Rahmayadi mengatakan sebaiknya ia langsung bertanya kepada Tuhan.
Diketahui, pernyataan Edy Rahmayadi soal bertanya kepada Tuhan juga sudah dibalas oleh Bobby.
Menanggapi hal itu, Bobby Nasution menjelaskan hal ini merupakan tugasnya sebagai bagian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Medan.
"Kami Pemerintah Kota Medan harus menginformasikan kepada seluruh masyarakat Kota Medan bagaimana kondisi perkembangan Covid-19," jelas Bobby Nasution.
Ia menyinggung sempat ada ketidakjelasan informasi tentang tempat karantina untuk warga dari luar yang hendak masuk ke Kota Medan dan sekitarnya.
Bobby menilai tidak baik jika semuanya ditempatkan di Medan, padahal warga tersebut berasal dari tempat lain di sekitarnya.
"Kemarin dikatakan sempat ada potensi penyebaran Covid. Salah satunya yang menjadi potensi itu tempat karantina," singgung menantu Presiden Jokowi ini.
"Alangkah lebih baiknya tempat karantina yang dilakukan di hotel di Kota Medan, kalau kira-kira masyarakatnya bukan dari Kota Medan, seperti apa?" tanya dia.
"Yang bisa dijangkau, dikembalikan (ke kota asalnya). Misal Deliserdang, Binjai, seperti itu," ucap Bobby Nasution memberi saran.
Baca juga: Menantu Jokowi Bobby Nasution Datangi Gubernur Edy Rahmayadi, Ternyata Walikota Medan Masih Saudara
Selain itu, Bobby Nasution mengaku belum mendapat teknis karantina yang dimaksud Edy Rahmayadi.
"Kalau tetap di Medan, kita diinformasikan hotel-hotel mana saja. Karena hotel yang dipakai untuk karantina, masyarakat belum tahu. Tiba-tiba ada yang tinggal di situ," katanya.
"Makanya kemarin kami menanyakan bagaimana karantinanya?" tanya Bobby Nasution.
Ia menyebut mendapat informasi bahwa sudah tidak ada yang karantina di hotel, tetapi kenyataannya masih ada saa dicek.
Dikhawatirkan, kata Bobby Nasution, akan ada pembauran dengan warga sekitar lokasi karantina saat sahur atau buka puasa.
Ia menegaskan tidak ingin menentang kebijakan Edy Rahmayadi.
"Kita bukan mau apa-apa. Kalau memang itu masih, izinkan juga personil kami untuk membantu," jelas Bobby Nasution.
"Karena apa, ini keluarga WNI yang datang ke hotel, akhirnya dihalangi ketemu keluarganya. 'Kan enggak mungkin, kalau ada 100 WNI semuanya masing-masing keluarganya 2 saja kali 100, sudah 200, ini gimana?" singgung dia.
"Ini tugas kami untuk ikut membantu menjaga prokes, begitu saja," tegasnya.
(TribunWow.com)
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official