Berita Islami
Keutamaan Puasa Senin Kamis, Dilengkapi Bacaan Niat dan Tata Cara yang Umat Muslim Perlu Ketahui
Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan bagi setiap umat muslim yang menjalankannya.
lihat foto
TRIBUNKALTARA.COM - Keutamaan puasa Senin Kamis, dilengkapi bacaan niat dan tata cara yang umat muslim perlu ketahui.
Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan 1442 Hijriah, kini umat muslim bisa melaksanakan puasa sunnah Seninb Kamis.
Sesuai dengan namanya, puasa sunnah Senin Kamis dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis dalam setipa pekannya.
Dalam artikel ini, TribunKaltara.com menyajikan keutamaan puasa Senin Kamis, dilengkapi bacaan niat dan tata cara puasa Senin Kamis.
Selain itu, juga dilengkapi 10 manfaat puasa bagi umat muslim yang menjalankannya.
Baca juga: Ketentuan Qadha Puasa atau Bayar Utang Puasa Ramadan, Sebaiknya Berurutan dan Tak Dicicil
Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan bagi setiap umat muslim yang menjalankannya.
Puasa Senin Kamis merupakan jenis puasa sunnah yang merupakan suatu amalan positif yang dapat dilakukan seseorang.
Puasa Senin Kamis dilakukan dua kali dalam seminggu, pada hari Senin dan Kamis.
Keutamaan yang didapatkan dari puasa Senin Kamis adalah menghapus kesalahan dan meninggikan derajat.
Selain itu, hari Senin dan Kamis rupanya merupakan hari di mana amalan diangkat di hadapan Allah, sehingga alangkah baiknya digunakan untuk berpuasa.
Keutamaan hari Senin dan Kamis secara umum dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).
