Berita Tarakan Terkini
Lapas Tarakan Over Kapasitas, Selain Dihuni Napi Juga Dititipi Tahanan, 1 Pegawai Tangani 110 Orang
Lapas Tarakan over kapasitas, selain dihuni Napi juga dititipi tahanan, 1 pegawai tangani 110 orang.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Lapas Tarakan over kapasitas, selain dihuni Napi juga dititipi tahanan, 1 pegawai tangani 110 orang.
Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan sangat over kapasitas.
Idealnya fungsi lapas yang hanya menampung narapidana yang berstatus inkrah, saat ini juga ternyata dihuni oleh ratusan tahanan rutan.
Baca juga: Screening Penumpang Arus Balik Cegah Penularan Corona, KKP Tarakan Siapkan 1.000 Stick Rapid Antigen
Baca juga: Cegah Klaster Baru Covid-19, Personel TNI-Polri Tarakan Maksimalkan Patroli di Pintu Masuk Pelabuhan
Baca juga: Walikota Tarakan Sebut Pelaku Perjalanan Arus Balik Khusus ASN Wajib Swab Test PCR
Ini disampaikan Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Yosef Benyamin Yembise. Ia membeberkan, idealnya daya tampung lapas di Tarakan hanya 421 orang.
Namun sampai dengan 13 Mei 2021, total mencapai 1.167 orang (angka termasuk tiga napi tahun ini yang dinyatakan bebas setelah mendapatkan persetujuan remisi dari Kemenkumham RI).
Lebih lanjut dibeberkan Yosef, kondisi over kapasitas ini tak ideal dan berpotensi menyebabkan terjadinya pelanggaran, kerusuhan dan berbagai kejadian yang sudah seharusnya bisa diantisipasi sejak awal.
"Alhamdulillah kondisi lapas sampai saat ini masih kondusif. Kita berharap jangan ada kerusuhan. Karena terus terang kondisi SDM kita tak sebanding dengan jumlah warga binaan yang ada," urainya.
Jika disimulasikan, dari 85 pegawai yang bertugas, 1 orang bisa menangani 110 orang. Angka ini sangat tidak sebanding dan tidak ideal.
Yosef menyebutkan, untuk tahanan rutan berjumlah 209 orang dan napi atau warga binaan yang mendiami Lapas sebanyak 985 orang.
Kasus temuan sajam, kepemilikan handphone, dan berbagai temuan lain saat razia gabungan bekerja sama dengan penegak hukum seperti kepolisian dan BNNP dan BNNK, dikarenakan keterbatasan SDM dan sarpras yang ada di Lapas Kelas IIA Tarakan.
Ia juga menegaskan sejak awal menjabat, tidak akan menutupi kondisi lapas. Dan sangat terbuka untuk penegak hukum yang ingin menjalankan tugasnya jika melibatkan warga binaannya dari dalam lapas untuk kasus pelanggaran hukum.
"Mereka yang ingin melakukan pendalaman informasi, yang merupakan bagian proses hukum mengarah kepada kasus penjeraan, kami sangat terbuka dan tidak membatasi aparat untuk bekerja," tegasnya.
Lebih lanjut dibeberkan Yosef, ia memprediksi usai lebaran Idulfitri, bisa jadi akan banyak yang masuk ke dalam Lapas Kelas II Tarakan. Jika ada penambahan, maka kondisi lapas akan semakin tidak kondusif.
"Prediksi saya selesai Idulfitri akan ada lagi yang masuk. Sedikit yang keluar (bebas), banyak yang masuk," imbuhnya.
Satu-satunya opsi saat ini yakni harus ada pembangunan lapas atau rutan khusus agar bisa menampung jumlah overload saat ini.
Ia melanjutkan, pihaknya sudah mendapatkan lampu hijau dari Wali Kota Tarakan untuk lahan hibah seluas lima hektare di area Juata."Namun kita tunggu lagi kapan realisasinya. Kalau bisa nanti dibangun Lapas Kelas IIB atau rutan juga bisa," lanjutnya.
Ia menilai, Lapas Kelas IIA Tarakan satu-satunya lapas unik yang ada di Indonesia. Ia menyebutkan Lapas Tarakan adalah Lapas Bhineka Tungga Ika. Karena hampir semua jenis suku menghuni lapas ini.
"Kalau kita lihat di Lapas Nunukan tak ada orang Papua. Di Tarakan lapasnya dihuni hampir semua jenis suku dari segala penjuru," bebernya.
Baca juga: Aparatur Sipil Negara Pemkot Tarakan Mangkir Kerja di Hari Pertama, Sanksi Menanti
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Kota Tarakan Senin 17 Mei 2021, Siang Cerah Berawan, Hujan di Malam Hari
Baca juga: Hari Terakhir Libur Bersama Lebaran Idul Fitri 1442 H, Binalataung Beach Tarakan Dipadati Pengunjung
Ia melanjutkan, seharusnya atau normalnya lapas diisi napi yang sudah berstatus memiliki ketetapan hukum tetap atau inkrah. Namun ini juga dihuni oleh tahanan. Sehingga ini cukup menjadi beban pihaknya.
Selain itu, lapas ini dihuni oleh napi berlatar berbagai jenis kasus. Mulai dari napi kasus narkotika, napi perempuan dan anak, napi tipikor, dan umum. Sehingga menurutnua lapas ini sangat unik. "Makanya saya sampaikan di sini, publik harus tahu bahwa beginilah kondisi lapas di Tarakan sebenarnya," tegas Yosef.
Namun ia menambahkan, pihaknya juga tetap bersyukur. Meski ada perbedaan namun tak ada kompleksitas persoalan yang dihadapi dan sejauh ini Lapas Tarakan masih terkendali.
"Itu harapan kita semua," pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official