Berita Islami

Penjelasan Buya Yahya Soal Puasa Syawal, Bolehkah Dikerjakan Berturut-turut atau Perlu Jeda Waktu?

Setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, kini umat muslim memasuki bulan Syawal.

Editor: Amiruddin
Istimewa via Tribunnews
ILUSTRASI Puasa Syawal. ( Istimewa via Tribunnews ) 

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.

Baca juga: LENGKAP Keutamaan, Waktu Pelaksanaan hingga Bacaan Niat Puasa Syawal, Umat Muslim Wajib Tahu

Tata Cara Puasa Syawal

Tata Cara puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum.

1. Melafalkan Niat

Jangan lupa berpuasa Syawal didasari dengan niat telebih dahulu.

2. Makan Sahur

Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.

Namun tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa, dalam artian puasa tetap sah.

3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa

Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.

Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. (Istimewa)

4. Berbuka Puasa

Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.

Ketentuan Melaksanakan Puasa Syawal

Dilansir dari berbagai sumber, puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal, mulai tanggal 2 Syawal yakni sehari setelah Idul Fitri.

Mengenai ketentuannya, Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa menurut pendapat Imam Ahmad, Syawal'>puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan, boleh pula tidak berurutan.

Dan tidaklah yang berurutan lebih utama daripada yang tidak berurutan.

Baca juga: Usai Idul Fitri ada Puasa Syawal, Berikut Panduan Waktu Terbaik, Bacaan Niat, Tata Cara & Amalan

Sedangkan menurut madzhab Syafi’i dan Hanafi, Syawal'>puasa Syawal lebih utama dilaksanakan secara berurutan sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.

Berdasarkan pendapat lain, yakni Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu mengatakan, puasa enam hari di bulan Syawal boleh dikerjakan secara terpisah-pisah atau tidak berurutan, tapi lebih afdal berurutan dan langsung setelah hari raya (dikerjakan tanggal 2 – 7 Syawal).

Jadi, tidak ada madzhab yang tidak memperbolehkan puasa ini di hari lain selain tanggal 2 sampai 7, yang penting masih berada di bulan Syawal.

Namun, hendaknya tidak berpuasa khusus di hari Jum’at tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu karena adanya larangan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

Para ulama menjelaskan bahwa larangan itu menegaskan makruhnya puasa di hari Jum’at tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu.

Baca juga: Berapa Jumlah Puasa Syawal? Bolehkah Dijeda atau Harus Dilakukan Berturut-turut Setiap Hari?

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim juga memberikan keterangan bahwa yang paling baik untuk melakukan Syawal'>puasa Syawal adalah dilakukan secara berturut-turut. Namun jika pun tidak, maka hal itu tidak mengurangi keutamaan Syawal'>puasa Syawal.

“Para ulama madzhab Syafii mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah idul fitri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.”

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Benarkah Puasa Syawal Harus Dilakukan 6 Hari Berturut-turut Tanpa Jeda? Ini Kata Buya Yahya, https://jakarta.tribunnews.com/2021/05/16/benarkah-puasa-syawal-harus-dilakukan-6-hari-berturut-turut-tanpa-jeda-ini-kata-buya-yahya?page=all
Editor: Muji Lestari
Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved